Pilgub Jabar jadi pintu masuk Ridwan Kamil gabung partai politik
Merdeka.com - Langkah kaki Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk bertarung di gelaran Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 semakin ringan. Ini setelah Ridwan Kamil mengantongi tiket yang jadi persyaratan untuk maju sebagai calon gubernur. Tiket itu berupa dukungan resmi yang datang dari empat partai politik yang memiliki kursi di DPRD Jawa Barat. Sebab, untuk maju sebagai calon orang nomor satu di Jawa Barat, Ridwan Kamil harus didukung oleh partai dengan 20 kursi.
Komunikasi politik Ridwan Kamil bisa dibilang tidak sia-sia. Partai pertama, Nasional Demokrat (NasDem) memberikan dukungan pada 19 Maret 2017. Dengan NasDem, Ridwan Kamil sudah punya dukungan lima kursi.
Sadar membutuhkan banyak dukungan, Ridwan Kamil bermanuver dengan semakin gencar melakukan komunikasi politik dengan mendatangi acara-acara parpol dan bertemu petinggi partai.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
-
Siapa yang ajukan Ridwan Kamil maju di Jakarta? 'Silakan dicek bahwa pada waktu itu kan yang minta mau maju Jakarta kan Pak Ridwan Kamil,' klaim Dasco.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? 'Kita kan sudah lama sudah sampaikan begitu, kita akan bikin poros di luar Kang RK,' tegasnya lagi. Kemudian Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros atau 3 pasangan calon dari kubu yang berbeda demi menawarkan pilihan yang variatif bagi masyarakat.
-
Kapan Risma mendaftar Pilkada Jatim? Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.'Bu Risma melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa beliau dicalonkan oleh partai politik sebagai bakal calon Gubernur dan telah mendaftar ke KPU Provinsi Jatim,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (30/8).
Setelah cukup lama, tiket kedua datang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 9 September 2017. PKB memiliki tujuh kursi di DPRD Jabar. Dengan tambahan tiket dari PKB, Ridwan Kamil punya 12 kursi. Masih kurang delapan kursi lagi. Dengan dukungan ini, Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda sempat menginginkan Ridwan Kamil dapat bergabung menjadi bagian dari keluarga besar partainya.
Sebulan kemudian, tambahan tiket menghampiri Ridwan Kamil. Kali ini dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pada 24 Oktober 2017, Ketua Umum PPP Romahurmuziy memberikan tiket dukungan sebagai bekal bagi Ridwan Kamil bertarung di Pilgub Jabar. PPP memiliki sembilan kursi di DPRD Jabar. Dengan dukungan PPP, Ridwan Kamil sudah bisa maju sebagai calon gubernur. Karena sudah mengantongi 21 kursi. Namun Ridwan Kamil masih mencari dukungan politik dari partai lain.
Setelah diwarnai panasnya persaingan dengan Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil akhirnya mendapat tiket dari Partai Golkar. Kemarin, Kamis (9/11), Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menyerahkan surat dukungan Golkar untuk Ridwan Kamil. Dia mendapat tambahan 17 kursi dari partai berlambang pohon beringin itu.
"Dengan kata Bismillah saya selaku Ketua Umum DPP Partai Golkar menyerahkan surat pencalonan Gubernur RIdwan Kamil dan Wakil Gubernur Daniel Mutaqien sebagai calon gubernur Jawa Barat," ujar Setya Novanto di aula Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (9/11).
Dari serangkaian manuver politik untuk mendapatkan tiket untuk maju Pilgub Jabar itu, Ridwan Kamil mulai membuka diri menjadi bagian dari partai politik. Pilgub Jabar ini menjadi pintu masuk baginya untuk bergabung dengan partai politik.
Dia memberi sinyal bakal bergabung menjadi kader salah satu partai yang mendukung dan mengusungnya sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Itu disampaikannya saat menerima dukungan politik dari Golkar.
"Dan mudah-mudahan dalam prosesnya saya akan coba untuk memahami bagaimana partai ini. Bukan tidak mungkin suatu hari saya akan bergabung di partai yang istimewa ini," kata Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (9/11).
Namun, Ridwan Kamil belum menyatakan partai yang bakal dijadikan tempat berlabuh. Dia mengaku perlu melakukan riset untuk memilih partai yang cocok dengan visi misinya. Bisa bergabung dengan Golkar, PPP, PKB ataupun NasDem. Keputusannya masuk ke partai politik baru akan diambil setelah dia menang Pilgub Jabar.
"Setelah terpilih gubernur nanti maka saya akan riset mana aspirasi politik saya warna politik yang paling cocok. Ya tentunya masuk diantara partai partai yang mengusung," ungkap Emil.
Dia menyampaikan alasannya bergabung dengan partai. Menurutnya, menjadi seorang independen tidak cukup untuk ikut mengubah Indonesia. Dengan 'perahu' partai, maka semakin terbuka peluang mewujudkan visi misinya.
"Sehebat-hebatnya independen, mau sampai kapan sih? Saya kira realita politik mengatakan mengubah dari dalam dengan kepartaian adalah sebuah pilihan. Hanya masalah timingnya saja kapan dan dimana itu pribadi masing-masing," tuturnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengaku sudah memiliki banyak pengalaman dalam ikut kontestasi politik sebagai kepala daerah.
Baca SelengkapnyaRK sebagai calon tunggal untuk penugasan di Jabar. Sementara di Jakarta, RK bersama Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa
Baca SelengkapnyaKedatangan Ridwan Kamil dan Babah Alun ke kediaman Airlangga ini berlangsung di tengah isunya maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaOpsi itu mengemuka dalam Rapimnas Partai Golkar di Jakarta beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaDeklarasi itu akan dilakukan di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (19/8) sore.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar terbuka bagi partai lain yang mengajukan kadernya untuk menjadi pasangan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijagokan partai koalisi Indonesia Maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaGolkar mempersilakan partai-partai tergabung Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau partai di luar KIM untuk menjadi cawagub Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) mengaku bakal bertemu dengan seluruh warga Jakarta untuk silaturahmi.
Baca SelengkapnyaTak hanya di KIM, Doli mengaku, nama Ridwan Kamil di Jakarta direspons positif oleh partai politik di luar KIM.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tetap menjadi prioritas karena peluang menangnya dianggap Golkar sangat besar dibandingkan maju di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya