Pilgub Jabar, pasangan Asyik mengaku juga didukung PPP dan PBB

Merdeka.com - Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu mendeklarasikan diri sebagai pasangan yang akan bertarung dalam Pilgub Jabar. Keduanya menyebut diri mereka dengan pasangan Asyik yang merupakan singkatan dari Ajat, panggilan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu.

Ahmad Syaikhu menyebut dirinya siap melanjutkan estafet kepemimpinan dari Ahmad Heryawan yang sudah menjabat selama dua periode.

"Kang Aher (Ahmad Heryawan) dan Bu Netty sudah membuat pondasi pemerintahan dengan berbagai prestasi dan capaian yang baik. Insya Allah kami siap melanjutkannya," kata Syaikhu saat melakukan pidato dalam acara deklarasi, Rabu (10/1).

Dia meminta seluruh simpatisan dan kader untuk sama-sama bekerja memenangkan Pilgub Jabar.

"20 Pekan ke depan mari kita tebarkan kebaikan kepada masyarakat Jabar. Ini kunci yang akan merealisasikan kemenangan," katanya.

Dia menegaskan, menebar kebaikan harus dibingkai dengan rasa persahabatan. "Kita ingin Jabar lebih asyik dan bersahabat," ucapnya.

Sementara itu, Sudrajat mengklaim dirinya sudah mendapatkan dukungan dari tiga partai lain. Yakni PPP dan partai non parlemen, PBB.

Seperti diketahui, pasangan Asyik diusung oleh tiga partai, yakni PKS, PAN dan Gerindra. Belakangan disebut PPP juga bergabung. Padahal PPP sudah resmi mengusung Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum. Diduga, PPP yang bergabung dukung Sudrajat-Syaikhu adalah kubu Ketua Umum Djan Fariz.

Dalam acara deklarasi itu terlihat beberapa kader PPP yang ikut membentangkan bendera PPP di antara bendera partai pengusung.

"Kami mendapat dukungan dari PBB, tambah lagi PPP. Karena kan ada dua yang satu ke sana (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum) yang satu lagi ke sini (mendukungnya)," katanya.

"Jadi, kita didukung oleh empat setengah partai," selorohnya.

Dalam kesempatan itu, Sudrajat mengatakan, penduduk Jabar 85 persen beragama muslim. Namun, ia menegaskan semua warga Jabar akan diperlakukan dengan adil.

"Perjalanan masih jauh. Ini baru awal. Mari bekerja bersama membuat Jabar sebagai daerah yang gamis, aman dan sejahtera," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Sudrajat memastikan bahwa dirinya maju sebagai calon gubernur tanpa ada embel-embel uang. Prinsip itu akan pegang hingga proses pemungutan suara dan jika ia terpilih sebagai Gubernur.

"Membayar suara adalah pecundang. Saya tidak pakai uang, saya enggak pakai mahar. Saya diminta partai maju, karena Jabar perlu pemimpin yang tidak transaksional," jelas Sudrajat.

Usai deklarasi, pasangan tersebut menggelar Salat Zuhur bersama di Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Jalan Ponegoro. Setelah itu bertolak menuju Kantor KPU Jabar di Jalan, Garut, Kota Bandung.