Pilgub Jabar, PKB belum putuskan usung Dedi Mulyadi, Emil atau Demiz
Merdeka.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membuka peluang untuk bergabung bersama PDIP dan Golkar untuk mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan meski terbuka peluang, namun belum ada keputusan 'final' terkait dukungan kepada Dedi.
"Bisa saja (dukung Dedi) tetapi belum," kata Daniel saat dihubungi merdeka.com, Senin (7/8).
Daniel menuturkan, PKB telah melakukan komunikasi dengan PDIP dan Golkar terkait kemungkinan koalisi mendukung Dedi. Akan tetapi, DPP masih menunggu proses penjaringan yang dilakukan DPW Jawa Barat.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Apa komitmen PKB di Pilgub Jabar? 'Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya,' ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6).
-
Siapa yang akan didaftarkan PDIP Jabar? 'Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono. Nah ini kita tinggal menunggu tahapan-tahapan berikutnya agar proses pendaftaran secara resmi ini bisa berjalan dengan lancar,' kata Folmer saat dikonfirmasi, Kamis (29/8).
-
Siapa yang didukung PKB di Pilgub Bali? 'Saya patuh terhadap DPP, tetapi tanda-tandanya ke Pak Wayan Koster,' kata Bambang, saat ditemui di acara Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) PKB Wilayah III di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (17/7).
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
"DPP menunggu proses yang dilakukan DPW," terangnya.
Selain Dedi, kata Daniel, PKB juga mempertimbangkan dua bakal calon lainnya untuk diusung. Mereka adalah Wali kota Bandung Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz). Peluang ketiganya sama besar untuk mendapat dukungan PKB.
"Belum, ada Ridwan, ada Dedi Mulyadi, ada Deddy Mizwar. Masih berproses, masih terbuka dan peluang yang sama," tandasnya.
Untuk menentukan bakal calon gubernur, PKB melihat hasil survei, kesamaan visi, dan program dengan partai. Selain survei dan visi misi, lanjut Daniel, elektabilitas tokoh juga akan jadi pertimbangan.
"Semunya jadi pertimbangan, yang utama adalah hasil survei dan ada kesamaan visi dan program. Elektabilitas para calon harus dipertahankan dengan kesantunan dan kerendahan hati, tidak over confident," pungkasnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Idrus Marham menyebut bahwa koalisi dengan PDIP di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 sudah mendekati pembahasan final. Idrus menyebut partainya akan mengusung Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.
"Khusus Jabar saya kira hampir sudah final tinggal kami mencoba melakukan komunikasi, koordinasi dan konsolidasi untuk mempertemukan bagaimana agar pasangan dari Golkar dan PDIP nanti akan kita deklarasikan," kata Idrus di kediamannya, Cibubur,Jakarta Timur, Minggu (6/8).
Lebih lanjut, Idrus mengungkapkan Golkar sudah melakukan komunikasi secara internal dengan PDIP. Idrus berharap kepada PDIP agar bulan Agustus ini sudah bisa diumumkan soal pasangan Cagub-Cawagub Jabar.
"Sehingga konfigurasi pasangan yang ada di Jabar meskinya sudah mendekati saat-saat yang final dan kita dari Golkar kami harapkan pada bulan Agustus ini sudah harus kita selesaikan di Jabar," ungkapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaPKB membuka peluang untuk merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mendukung Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan untuk Pilkada Jawa Barat
Baca SelengkapnyaPKB dan PDIP sudah saling bertukar informas untuk Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan partainya akan menentukan pasangan yang diusung pada limit waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDemokrat masih harus mengikuti mekanisme internal partai, termasuk menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai (MTP) dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaBeredar dukungan cagub Dedi Mulyadi berpasangan dengan politikus Golkar Nurul Arifin sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar 2024.
Baca SelengkapnyaDedi meyakini dukungan partai KIM Plus tak terganggu putusan MK soal partai politik bebas mengusung calon sendiri untuk Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaNamun, belum mengungkap sosok yang akan diusung sebagai tandingan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Pilgub Jatim.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak bisa mencalonkan Dedi Mulyadi sendiri. Sehingga akan berkomunikasi dengan partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Said Abdullah, meminta publik agar memberikan waktu kepada parpol-parpol untuk melakukan penjajakan dan komunikasi politik.
Baca SelengkapnyaEddy menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada kesepakatan pasti mengenai siapa yang akan mendampingi Ridwan Kamil bertandang di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaTiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca Selengkapnya