Pilgub Jabar, Surya Paloh bebaskan Emil memilih calon wakilnya
Merdeka.com - Partai Nasional Demokrat (NasDem) secara resmi telah mendeklarasikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat, di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Minggu (19/3). Pria yang akrab disapa Emil ini pun telah menyatakan kesiapannya untuk mengikuti perhelatan pemilihan Gubernur Provinsi Jabar 2018.
Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, pihaknya belum mengantongi nama yang akan menjadi pasangan Emil dalam Pilgub Jabar nanti. Surya Paloh justru menyerahkan kepada Emil.
"Saya pikir itu sudahlah yang jadi gubernur kan. Emil nanti yang akan memberi tahu kapannya," ujar Surya Paloh kepada wartawan usai acara deklarasi.
-
Apa kriteria PKS untuk calon di Pilkada? PKS memiliki sejumlah pertimbangan utama bagi seseorang figur dapat maju sebagai bakal cagub-cawagub di Pilkada Serentak 2024. Terutama, mereka yang memiliki kans menang paling besar.'Ya kita perlu (figur) dengan kans menangnya besar, kan ikut Pilkada buat menang bukan biar kalah,' ucapnya.
-
Apa saja kriteria pemimpin yang baik? Selain itu, Anda juga harus tahu beberapa kriteria pemimpin yang baik.
-
Gimana caranya memilih pemimpin yang baik? Cara memilih pemimpin yang baik pertama adalah dengan melakukan riset serta analisis pada calon pemimpin. Cari tahulah tentang latar belakang, pengalaman hingga visi misi calon pemimpin. Tak hanya itu, Anda juga perlu memastikan mengevaluasi kinerja dan rekam jejak calon pemimpin yang pernah dilakukan di masa lalu.
-
Apa syarat caleg terpilih maju pilkada? Caleg terpilih itu harus bersedia mengundurkan diri.
-
Bagaimana cara memilih calon kepala daerah di Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik. Kemudian, rakyat dapat memilih calon kepala daerah sesuai dengan preferensi mereka.
-
Kenapa ada syarat untuk menjadi pemilih di Pemilu? Namun, tidak semua elemen masyarakat bisa memberikan suara mereka. Setidaknya ada 6 (enam) syarat pemilih dalam Pemilu yang harus di dipenuhi oleh masyarakat untuk bisa memilih.
Sementara itu, Emil mengatakan, pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk menentukan siapa yang akan mendampinginya dalam Pilgub Jabar nanti. Sebab kata Emil, dirinya bukan berasal dari parpol.
"Saya orang tidak berpartai, jadi enggak punya kapasitas memilih, kecuali semua parpol sepakat bahwa pilihan wakil misal diserahkan ke saya. Tapi kan enggak juga ada partai yang saya dekati minta wakil dari partai itu," jelas Emil.
Namun demikian, lanjut Emil, jika diberi kebebasan untuk memilih wakil, dia mensyaratkan sosok wakil yang akan mendampinginya harus memiliki dua kriteria. Yakni nilai kepemimpinan dan membantu elektabilitas.
"Alhamdulillahnya Partai NasDem tidak ada syarat, minta tidak masuk wakilnya tidak ada mahar. Menyerahkan pemilihan wakil ke saya dan ini kan belum diikuti oleh semua partai. Jadi saya enggak bisa bilang seperti apa. Yang pasti punya dua kriteria, punya nilai kepemimpinan dan membantu elektabilitas," tutup Emil.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku bersyukur dirinya disebut memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Baca Selengkapnyaurya Paloh mengingatkan penyelenggara pemilu untuk menjaga profesionalitasnya di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto membuka opsi untuk mengkaji ambang batas atau threshold pencalonan kepala daerah.
Baca SelengkapnyaPaloh menambahkan, saat ini Indonesia membutuhkan figur yang terbaik dari yang baik-baik. Bukan dari yang baik kepada yang tidak baik
Baca SelengkapnyaKampanye digelar di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaNasDem tidak selalu memprioritaskan kadernya untuk diusung menjadi calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaDia memaparkan, simulasi 11 nama cawapres menempatkan RK dengan elektabilitas 30,4 persen, Erick Thohir 14,5 persen, dan Muhaimin Iskandar 13,0 persen.
Baca SelengkapnyaPaloh menuturkan, sebaik apapun personalitas tetap harus didampingi, dan dijaga oleh moralitas.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, wapres bukan ban serep. Wapres harus memiliki kemampuan dan kualitas yang sama dengan presiden.
Baca SelengkapnyaGolkar menyerahkan kepada Bobby untuk memilih apakah akan menjadi cagub atau calon wali kota.
Baca Selengkapnya"Kita membutuhkan pemimpin bangsa ini yang bisa memadukan kemampuan profesionalitasnya sekaligus moral dan etiknya," kata Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaMahfud mengakui tidak ada calon yang sempurna. Semua calon pemimpin yang ada pasti memiliki kebaikan dan tidak luput adanya kejelekan yang dimilikinya.
Baca Selengkapnya