Pilih ketum baru, elite PAN diminta pikirkan kepentingan rakyat
Merdeka.com - Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) akan berlangsung akhir pekan ini di Bali. Sejauh ini ada dua kandidat yang bakal maju sebagai pemimpin partai yang didirikan oleh Amien Rais itu yakni calon petahana Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan.
Pengamat LIPI Siti Zuhro menilai kedua calon ketua umum tersebut masing-masing memiliki sisi positif. Dia menilai sosok Zukifli Hasan sebagai tokoh politik yang humble, terbuka dan fleksibel. Sementara, Hatta Rajasa dinilainya harus bisa membuktikan terlebih dahulu apakah PAN menjadi bayang-bayang Demokrat atau tidak.
"Kedua sosok ini cukup baik tapi yang dibutuhkan PAN adalah yang bisa mengakomodir kepentingan rakyat bukan kepentingan pihak lain atau partai lain," katanya kepada wartawan, Kamis (26/2).
-
Apa visi masa depan PAN? Kedaulatan pangan menjadi salah satu isu yang akan dikawal Partai Amanat Nasional (PAN) ke depan.
-
Siapa yang menyampaikan visi PAN? Komitmen ini disuarakan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dengan melihat kondisi dunia saat ini.
-
Apa yang dilakukan PAN di Pemilu 2024? Beberapa partai politik telah mendaftarkan para kadernya untuk maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
-
Siapa yang memimpin Barisan Muda PAN? Uya Kuya Pasha Ungu terpilih menjadi Ketua Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) periode 2021-2026.
-
Kapan PAN menggelar perayaan ulang tahunnya? PANtura merupakan rangkaian kegiatan HUT ke-25 PAN yang digelar pada 28-29 Agustus 2023.
-
Siapa yang mau mendirikan partai baru? 'Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,' kata Sandiaga di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (6/9).
Dia mengingatkan agar para pemilik suara dalam kongres PAN mengedepankan kepentingan masyarakat dalam memilih ketua umum yang baru. Jangan sampai ketua umum PAN mendatang tidak bisa mengembalikan semangat reformasi seperti mendukung upaya penegakan hukum yang tidak pandang bulu.
Dia menilai PAN saat ini telah kehilangan jati diri sebagai partai yang mempunyai cita-cita mewujudkan agenda Reformasi. Dia juga menilai PAN sebagai partai reformis tidak cukup kokoh untuk melakukan perubahan terutama mengenai pemberantasan KKN.
Karenanya, Kongres PAN kali ini, katanya, harus bisa menjadi momentum bagi partai untuk bisa kembali mengedepankan kepentingan masyarakat dibandingkan kepentingan elite politik.
"Selama ini PAN sepertinya keluar dari jalur Reformasi sebagai icon awal mereka," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penunjukan Zulhas kembali menjadi Ketum merupakan bagian dari sikap demokrasi partai.
Baca SelengkapnyaPAN memberdayakan anak muda dan menginginkan mereka menjadi pilar penting kemajuan bangsa.
Baca SelengkapnyaCak Imin menekankan pentingnya perubahan dalam setiap laku politik di tengah disrupsi.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum menyatakan PKN tidak terpengaruh jargon koalisi dalam menentukan dukungan ke Capres.
Baca SelengkapnyaPAN menjagokan kadernya untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Eddy, pergantian posisi sekjen adalah proses regenerasi dan semangat mengusung anak muda.
Baca SelengkapnyaPAN tengah fokus untuk mendorong kadernya maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnas mengatakan, partai yang dipimpinnya tengah menilai dan menimbang pasangan capres-cawapres yang berlaga dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaSelain solid, PAN menggembleng kader untuk sigap mengatasi dan membantu kesulitan rakyat.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyatakan, pemimpin harus mendahulukan kesejahteraan warga di atas kepentingan pribadi penguasa.
Baca Selengkapnya