Pilih Ma'ruf, koalisi Jokowi disebut PAN kena jebakan batman
Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jenderal PAN Erwin Izharuddin menilai keputusan koalisi pendukung Joko Widodo memilih Ketua MUI Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden sebagai 'jebakan batman'. Sebab, koalisi pendukung Jokowi mengira koalisi pendukung Prabowo Subianto akan memilih sosok cawapres dari kalangan ulama.
"Dengan adanya ini partai oposisi mengira Sandiaga Uno enggak akan diambil yang diambilnya itu ulama. Maka lahirnya kubu sebelah ngambil ulama, sebenarnya ini jebakan batman," kata Erwin di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (11/8).
Erwin menuturkan, koalisi pendukung Jokowi juga konsisten dalam bersikap dengan memilih Ma'ruf. Sebab, kubu Jokowi pernah menyatakan urusan politik dan agama harus dipisahkan, tetapi di akhir-akhir pendaftaran capres-cawapres justru memilih Ma'ruf.
-
Apa yang menentukan mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Mereka yang bekerja sepenuh hati berbasis loyalitas, kesamaan frekuensi ideologis, dan keyakinan intelektualitas, akan bekerja lebih rapi ketimbang para influencer atau buzzer bayaran (seprofesional apapun mereka, pasti hasil kerjanya akan bebeda).
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Bagaimana cara mesin politik Jokowi dan mesin politik NU bekerja? Mereka yang bekerja sepenuh hati berbasis loyalitas, kesamaan frekuensi ideologis, dan keyakinan intelektualitas, akan bekerja lebih rapi ketimbang para influencer atau buzzer bayaran (seprofesional apapun mereka, pasti hasil kerjanya akan bebeda).
-
Apa yang dikatakan Maruarar tentang pendukung Jokowi? Maruarar juga menambahkan bahwa pendukung-pendukung Jokowi akan turun di berbagai partai lainnya, termasuk PDIP.
-
Kenapa Pilpres 2024 akan ditentukan oleh mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Kerja dua mesin politik non-parpol inilah yang akan berperan besar menentukan siapa pemenang Pilpres 2024.
-
Mengapa Jokowi ingin Pemilu 2024 Jurdil dan Luber? Jokowi ingin Pemilu Serentak 2024 ini berlangsung jujur, adil, langsung, umum, dan rahasia (jurdil dan luber) sehingga membawa kegembiraan bagi masyarakat.
"Mereka dari dulu Jokowi ngabalin bilang politik dan agama dipisahkan. Makanya dengan adanya ijtima ulama, mereka ambil ulama (KH Maruf). Ternyata terbukti mereka tak sesuai dengan omongannya. Padahal dia bilang politik dan agama dipisahkan tapi akhirnya ambil ulama,"
Sementara, kubu Prabowo akhirnya menyimpulkan cawapres yang dibutuhkan adalah sosok yang menguasai ekonomi. Maka dipilih lah nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
"Karena kita harusnya wakil Indonesia ini yang ngerti ekonomi bukan ulama agar kita mengcreate pengusaha di indonesia banyak seperti Singapura dan ini tugasnya Sandi. Kalau Prabowo itu membawa ide-ide dan gaasan untuk Indonesia kedepan dibantu ekonomi," tegasnya.
Dalam diskusi ini, Erwin kembali menegaskan tidak ada mahar politik Rp 500 miliar agar PAN memilih Sandiaga. Tudingan yang datang dari Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief hanya fitnah.
"Mengenai mahar sampai saat ini kita enggak pernah dengar itu ya. Menurut saya pribadi itu mungkin hanya strategi dimana Sandiaga Uno memang sudah kita gadang-gadangkan maju," tandasnya.
PAN meminta Andi Arief memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas tuduhan mahar Rp 500 miliar itu. Pihaknya mengancam akan menuntut Arief ke jalur hukum jika tidak meminta maaf.
Diketahui, PAN telah menyatakan dukungan kepada Prabowo-Sandiaga sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2019. Sebelum menyatakan dukungan ke Sandiaga, PAN dan PKS sempat dituding menerima mahar Rp 500 miliar agar memilih Sandiaga.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi tak menjelaskan apakah dirinya sudah menjadi kader PAN.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaPada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.
Baca SelengkapnyaMaman menegaskan Partai Golkar solid mendukung Airlangga Hartarto kembali memimpin Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tertawa mendengar pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang mengatakan akan masuk PAN.
Baca SelengkapnyaJokowi awalnya tiba di lokasi didampingi Prabowo dan Habib Luthfi.
Baca SelengkapnyaGolkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.
Baca SelengkapnyaYaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga menyinggung soal PAN yang merupakan partai tidak mendukung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaKetum PAN Zulkifli Hasan bicara terbuka jika Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka ingin bergabung dengan partainya.
Baca Selengkapnya"Ini doa. Jadi doa itu pas malaikat lewat ini qobul, bukan amin yah, qobul," kata Mardiono.
Baca Selengkapnya