Pilkada Kendal memanas, Ketua Gerindra labrak kampanye calon PDIP
Merdeka.com - Tak terima atribut partainya digunakan untuk mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Kendal Widya Kandi Susanti dan Muhammad Hilmi, Ketua DPC Partai Gerindra Kendal, Jawa Tengah Mifta Reza Noto Prayitno melabrak lokasi kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut satu itu.
Langkah ini dilakukan karena Partai Gerindra Kendal mendukung pasangan nomor urut dua. Bukan mendukung pasangan nomor urut satu yang merupakan calon incumbent yang diusung PDI Perjuangan.
Suasana deklarasi pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut satu, Widya dan Hilmi di Gedung PKPN Kendal, Jawa Tengah Rabu (7/10) siang sempat memanas saat Ketua DPC Partai Gerindra Kendal bersama simpatisan mendatangi lokasi dan hendak mencopot atribut Partai Gerindra.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Gerindra muncul karena alasan apa? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
Menurut Ketua DPC Partai Gerindra Mifta Reza Noto Prayitno, pemasangan atribut Partai Gerindra di lokasi deklarasi menyalahi aturan partai karena partainya mendukung calon bupati dan wakil bupati nomor urut dua yakni Mirna Anisa-Masrur Masykur.
Meski sudah dihadang petugas Polres Kendal, Mifta Reza bersikukuh hendak masuk ke lokasi deklarasi untuk mencopot atribut partai Gerindra. Sejumlah simpatisan dan kader Partai Gerindra pun bertindak tegas, dengan mencopot spanduk berlambang Partai Gerindra di depan pintu gerbang lokasi deklarasi.
"Orang yang mengatasnamakan pengurus anak cabang Partai Gerindra se-kabupaten Kendal adalah oknum dan melanggar kebijakan partai. Oknum tersebut sengaja ingin membuat opini pembodohan kepada publik dengan mendukung calon yang tidak direkomendasikan oleh partai," tegas Mifta Reza.
Ditambahkan Mifta Reza, pihaknya hanya ingin memastikan tidak ada lambang Partai Gerindra di dalam maupun di luar ruangan deklarasi karena tidak sah. Petugas keamanan akhirnya menutup gerbang lokasi deklarasi dan memastikan tidak ada lambang Partai Gerindra yang dipasang.
Sementara di dalam gedung deklarasi tetap berjalan sejumlah kader yang mengenakan atribut Partai Gerindra. Dalam deklarasi tersebut, sejumlah kader Partai Gerindra mencopot atribut berupa seragam berlambang garuda dan membuangnya ke lantai.
Calon bupati nomor urut satu, Widya Kandi Susanti mengatakan berterima kasih atas dukungan dari kader Partai Gerindra.
"Kita siap memberikan bantuan hukum jika kader yang mendukung pasangan nomor urut satu ini dilaporkan ke polisi," katanya.
Pengamanan di luar gedung deklarasi diperketat untuk mengantisipasi keributan mengingat kedua pihak mengerahkan massa dalam jumlah yang cukup banyak. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kader PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, Suparjianto menjadi korban pemukulan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Semarang.
Baca SelengkapnyaNama Dico cukup dikenal luas karena dalam promosinya ia akan menggandeng artis Raffi Ahmad untuk menjadi wakilnya untuk Pilgub Jateng
Baca SelengkapnyaUsai video itu beredar, DPD PDIP Jabar melaporkan dugaan adanya pelanggaran kampanye.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaDengan nada bercanda, Prabowo mengingatkan para ketua umum parpol untuk berhati-hati sebab banyak kader Gerindra disusupkan ke berbagai parpol.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan mengingatkan supaya jangan mengedepankan emosi dalam menerapkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaGerindra menyatakan akan menindak anggotanya yang melakukan perbuatan tercela.
Baca SelengkapnyaGerindra membuka lebar pintu bagi siapapun yang ingin mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaDedi menilai, pecah kongsi Golkar dan KIM utamanya karena memang tidak ada kepentingan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSelain foto, Lucky mengaku memiliki bukti lainnya seperti dokumen hingga video.
Baca SelengkapnyaKetiga kadernya diketahui menyerahkan dukungan kepada I Gusti Putu Parwata untuk maju Pilkada Karangasem.
Baca SelengkapnyaManuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.
Baca Selengkapnya