Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pilkada Kendal memanas, Ketua Gerindra labrak kampanye calon PDIP

Pilkada Kendal memanas, Ketua Gerindra labrak kampanye calon PDIP ketua Gerindra labrak kampanye calon PDIP. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Tak terima atribut partainya digunakan untuk mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Kendal Widya Kandi Susanti dan Muhammad Hilmi, Ketua DPC Partai Gerindra Kendal, Jawa Tengah Mifta Reza Noto Prayitno melabrak lokasi kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut satu itu.

Langkah ini dilakukan karena Partai Gerindra Kendal mendukung pasangan nomor urut dua. Bukan mendukung pasangan nomor urut satu yang merupakan calon incumbent yang diusung PDI Perjuangan.

Suasana deklarasi pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut satu, Widya dan Hilmi di Gedung PKPN Kendal, Jawa Tengah Rabu (7/10) siang sempat memanas saat Ketua DPC Partai Gerindra Kendal bersama simpatisan mendatangi lokasi dan hendak mencopot atribut Partai Gerindra.

Menurut Ketua DPC Partai Gerindra Mifta Reza Noto Prayitno, pemasangan atribut Partai Gerindra di lokasi deklarasi menyalahi aturan partai karena partainya mendukung calon bupati dan wakil bupati nomor urut dua yakni Mirna Anisa-Masrur Masykur.

Meski sudah dihadang petugas Polres Kendal, Mifta Reza bersikukuh hendak masuk ke lokasi deklarasi untuk mencopot atribut partai Gerindra. Sejumlah simpatisan dan kader Partai Gerindra pun bertindak tegas, dengan mencopot spanduk berlambang Partai Gerindra di depan pintu gerbang lokasi deklarasi.

"Orang yang mengatasnamakan pengurus anak cabang Partai Gerindra se-kabupaten Kendal adalah oknum dan melanggar kebijakan partai. Oknum tersebut sengaja ingin membuat opini pembodohan kepada publik dengan mendukung calon yang tidak direkomendasikan oleh partai," tegas Mifta Reza.

Ditambahkan Mifta Reza, pihaknya hanya ingin memastikan tidak ada lambang Partai Gerindra di dalam maupun di luar ruangan deklarasi karena tidak sah. Petugas keamanan akhirnya menutup gerbang lokasi deklarasi dan memastikan tidak ada lambang Partai Gerindra yang dipasang.

Sementara di dalam gedung deklarasi tetap berjalan sejumlah kader yang mengenakan atribut Partai Gerindra. Dalam deklarasi tersebut, sejumlah kader Partai Gerindra mencopot atribut berupa seragam berlambang garuda dan membuangnya ke lantai.

Calon bupati nomor urut satu, Widya Kandi Susanti mengatakan berterima kasih atas dukungan dari kader Partai Gerindra.

"Kita siap memberikan bantuan hukum jika kader yang mendukung pasangan nomor urut satu ini dilaporkan ke polisi," katanya.

Pengamanan di luar gedung deklarasi diperketat untuk mengantisipasi keributan mengingat kedua pihak mengerahkan massa dalam jumlah yang cukup banyak. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Ketua DPC Gerindra Semarang Diduga Pukul Kader PDIP Gara-Gara Pasang Bendera
VIDEO: Ketua DPC Gerindra Semarang Diduga Pukul Kader PDIP Gara-Gara Pasang Bendera

Kader PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, Suparjianto menjadi korban pemukulan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Semarang.

Baca Selengkapnya
Raffi Ahmad Digadang-gadang Ikut Bursa Pilgub Jateng, Begini Respons Jokowi
Raffi Ahmad Digadang-gadang Ikut Bursa Pilgub Jateng, Begini Respons Jokowi

Nama Dico cukup dikenal luas karena dalam promosinya ia akan menggandeng artis Raffi Ahmad untuk menjadi wakilnya untuk Pilgub Jateng

Baca Selengkapnya
Buntut Video 'Nyawer' di Acara Jambore BPD Tasikmalaya, Ridwan Kamil Dilaporkan PDIP ke Bawaslu
Buntut Video 'Nyawer' di Acara Jambore BPD Tasikmalaya, Ridwan Kamil Dilaporkan PDIP ke Bawaslu

Usai video itu beredar, DPD PDIP Jabar melaporkan dugaan adanya pelanggaran kampanye.

Baca Selengkapnya
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten

Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.

Baca Selengkapnya
Prabowo Berkelakar Sebut Sandiaga Uno Kader Gerindra yang Disusupkan ke PPP
Prabowo Berkelakar Sebut Sandiaga Uno Kader Gerindra yang Disusupkan ke PPP

Dengan nada bercanda, Prabowo mengingatkan para ketua umum parpol untuk berhati-hati sebab banyak kader Gerindra disusupkan ke berbagai parpol.

Baca Selengkapnya
PDIP Ungkap Kader di Semarang Jadi Korban Pemukulan Ketua DPC Gerindra, Begini Duduk Perkaranya
PDIP Ungkap Kader di Semarang Jadi Korban Pemukulan Ketua DPC Gerindra, Begini Duduk Perkaranya

PDI Perjuangan mengingatkan supaya jangan mengedepankan emosi dalam menerapkan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Gerindra Bentuk Tim Investigasi Terkait Dugaan Kader Pukul Kader PDIP di Semarang
Gerindra Bentuk Tim Investigasi Terkait Dugaan Kader Pukul Kader PDIP di Semarang

Gerindra menyatakan akan menindak anggotanya yang melakukan perbuatan tercela.

Baca Selengkapnya
Elite PDIP Beri Sinyal Dukung Prabowo, Gerindra: Semua Dukungan Kita Perlukan
Elite PDIP Beri Sinyal Dukung Prabowo, Gerindra: Semua Dukungan Kita Perlukan

Gerindra membuka lebar pintu bagi siapapun yang ingin mendukung Prabowo di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Peta Wilayah Pertarungan Gerinda Vs Golkar di Pilkada 2024
Peta Wilayah Pertarungan Gerinda Vs Golkar di Pilkada 2024

Dedi menilai, pecah kongsi Golkar dan KIM utamanya karena memang tidak ada kepentingan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Organisasi Sayap Gerindra Dukung Lucky Hakim-Syaefudin di Pilkada Indramayu
Organisasi Sayap Gerindra Dukung Lucky Hakim-Syaefudin di Pilkada Indramayu

Selain foto, Lucky mengaku memiliki bukti lainnya seperti dokumen hingga video.

Baca Selengkapnya
Beri Dukungan ke Calon Kepala Daerah yang Beda dari Partai, 3 Ketua Gerindra di Bali Dipecat
Beri Dukungan ke Calon Kepala Daerah yang Beda dari Partai, 3 Ketua Gerindra di Bali Dipecat

Ketiga kadernya diketahui menyerahkan dukungan kepada I Gusti Putu Parwata untuk maju Pilkada Karangasem.

Baca Selengkapnya
Peta Pilkada 2024: PDIP Berpeluang Cuma Jadi Penonton, Kesulitan Cari Koalisi
Peta Pilkada 2024: PDIP Berpeluang Cuma Jadi Penonton, Kesulitan Cari Koalisi

Manuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya