Pilkada Serentak 2018 di Jawa Barat butuh dana Rp 1,6 triliun
Merdeka.com - Kebutuhan anggaran penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018 di Jawa Barat mencapai Rp 1,6 triliun. Anggaran itu dialokasikan untuk Pilkada di 16 kabupaten/kota dan Pilgub Jawa Barat, diambil dari APBD murni pemprov tahun 2017 dan 2018.
Alokasi itu nantinya akan disebar untuk KPU Jabar, Bawaslu, serta berbagai unsur terlibat dalam keamanan Pilkada tahun depan. "Seluruh total anggaran Pilkada ini mencapai Rp 1,687 triliun," kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan usai penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) Pilkada serentak 2018 bersama KPU dan Bawaslu, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (28/4).
Anggaran itu kata Aher, sapaan akrabnya, akan dibagi ke KPU Jabar selaku penyelenggara senilai Rp 1,169 triliun, Bawaslu Jabar Rp 322 miliar dan beberapa unsur lainnya seperti TNI dan Polri.
-
Kapan Pilkada serentak di Jawa Barat? Pemerintah Provinsi Jawa Barat membocorkan maskot dua harimau yang rencananya akan dijadikan ikon pemilihan gubernur di masa Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.
-
Kapan pilkada di Jawa Tengah akan digelar? Selain pemilihan presiden serta wakil rakyat pada April kemarin, ada pemilihan kepala daerah yang digelar pada November mendatang.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
"Jadi seluruh unsur seperti Polda Jabar, Kodam, Polda Metro dan unsur-unsur lain termasuk unsur dari Pemprov Jabar juga. Makannya keseluruhannya Rp 1,687 triliun. Alhamdulillah sudah kita tanda-tangani. Pencairan (sebagian) siap juga tahun ini," ujarnya.
Dari alokasi APBD murni 2017 kata dia, pencairan untuk KPU Jabar senilai Rp 400 miliar, Bawaslu Rp 197 miliar. "Sekarang di masukan ke APBD murni dulu. Kalau diperubahan bahaya takut ga teranggarkan. Dana pengamanan juga sudah dianggarkan tahun ini dan tahun depan ada," katanya.
Aher menyebut, Jabar yang akan melaksanakan 17 Pilkada serentak 2018, termasuk Pilgub Jabar bisa memangkas biaya mencapai Rp 500 miliar. Biaya itu dihemat lantaran kebutuhan TPS, bilik suara dianggarkan hanya satu kali.
"Pilkada gubernur dan wali kota sama-sama. Kan' biaya TPS itu-itu juga. Jadi enggak mungkin pilgub dan pilwalkot buat kotak suara. Nambah hanya kertas suara. Makannya ada penghematan. Karena ada bekerja sama. Kira-kira penghematan itu bisa sampai 500 miliar. Kalau pilgub sendirian ga bareng2 bisa sampai Rp 2 Triliun sekian," jelasnya.
Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat mengatakan, dengan ditandatanganinya NPHD oleh Gubernur Jabar, pihaknya akan langsung merancang tahapan Pilkada yang dilangsungkan satu tahun lagi. "NPHD sudah ada ya sudah mulai bisa dilakukan. Kegiatan sudah ada juga. Instrumen yang dibutuhkan juga sudah di list. Mungkin nanti ketika mulai pelaksanaan sosialisasi," ujarnya di tempat sama. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nantinya dana tersebut akan dialokasikan untuk kebutuhan dan seluruh tahapan penyelanggaraan Pilkada.
Baca SelengkapnyaPilkada serentak di Jabar diselenggarakan di 140.457 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 627 kecamatan, 5.311 desa, dan 645 kelurahan.
Baca SelengkapnyaNamun untuk Bawaslu, masih ada 24 Pemda yang belum sepakat dengan usulan anggaran Bawaslu.
Baca SelengkapnyaUsai pendatangan NPHD, dana akan cair paling lambat 14 hari setelahnya.
Baca SelengkapnyaPencairan tahun 2023 sebesar 40 persen dan Tahun 2024 sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaDana disalurkan melalui KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara Pilkada Serentak.
Baca SelengkapnyaSebanyak Rp21,2 triliun telah digelontorkan untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut digunakan untuk pembentukan Badan Adhoc, pengawasan penyelenggaraan pemilu oleh Lembaga Adhoc.
Baca SelengkapnyaRincian anggaran Pemilu 2024 yang diberikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Baca SelengkapnyaMendagri mengatakan memastikan ketersediaan anggaran merupakan salah satu tugas pemerintah dalam mendukung pelaksanaan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAnggaran Pemilu diberikan secara multiyear. Di tahun 2022 Rp3,1 triliun, tahun ini anggaran Pemilu adalah Rp30 triliun dan tahun 2024 sebesar Rp37,4 triliun.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut untuk 18 paket pekerjaan di IKN, terbanyak untuk infrastruktur jalan.
Baca Selengkapnya