Pilkada serentak 2018, polisi petakan 240 TPS rawan di Sumsel
Merdeka.com - Polda Sumatera Selatan memetakan sebanyak 240 dari 180.000 tempat pemungutan suara (TPS) dinilai rawan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018. Di Sumsel sendiri, terdapat sembilan daerah yang akan menggelar pesta demokrasi itu.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, TPS yang rawan tersebut termasuk dalam tiga kriteria, yakni rawan penyaluran logistik, rawan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta rawan intimidasi terhadap pasangan calon. 240 TPS tersebut tersebar di Palembang, Empat Lawang, dan Ogan Komering Ulu Timur (OKUT).
"Sudah kita petakan TPS masuk dalam kategori rawan. Totalnya ada 240 TPS," ungkap Zulkarnain usai Apel Operasi Mantap Praja Musi 2018 untuk Pengamanan Pilkada di Mapolda Sumsel, Jumat (5/1).
-
Dimana terdapat TPS terbanyak untuk Pemilu 2024? Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah TPS terbanyak di Indonesia untuk Pemilu 2024, yakni mencapai 140.457 titik.
-
Pilkada di Sumut 2024 mencakup wilayah mana saja? Pilkada Serentak 2024 akan menentukan pemilihan gubernur dan wakil gubernur di seluruh provinsi di Indonesia. Pemimpin di tingkat provinsi memiliki peran penting dalam mengelola sumber daya dan kebijakan di wilayah mereka.
-
Apa jumlah pemilih maksimal per TPS Pilkada 2024? Jumlah pemilih per TPS (Tempat Pemungutan Suara) pada Pilkada 2024 diatur maksimal 600 orang.
-
Di mana Pilkada Serentak 2020 diselenggarakan? Berikut adalah daftar provinsi-provinsi yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 9 Desember 2020 tersebut:Sulawesi UtaraSulawesi TengahKalimantan UtaraKalimantan SelatanKalimantan TengahSumatera BaratKepulauan RiauJambiBengkulu
-
Pilkada 2024 di Sumut meliputi apa? Pilkada Serentak 2024 adalah pemilihan yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia untuk menentukan pemimpin di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Pemilihan ini memiliki beberapa jenis pemilihan yang dilakukan secara bersamaan.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan memfokuskan empat hal, yakni pengamanan jadwal kegiatan tahapan, pengamanan logistik, pengamanan penghitungan suara, serta pengawalan kotak suara. Sementara bagi setiap calon dan tim sukses akan dikawal oleh petugas kepolisian, termasuk kantor KPU dan Panwaslu.
"Ada petugas yang melekat dengan setiap calon, itu prosedurnya. Sedangkan personel dikerahkan 9.300 orang atau sepertiga dari kekuatan Polda," ujarnya.
Selain itu, Polda Sumsel juga membentuk enam satgas khusus penyelenggaraan Pilkada, seperti satgas money politic dan satgas cyber troops yang bertujuan meningkatkan kualitas penyelenggaraan demokrasi.
"Satgas money politics khusus dibuat berdasarkan instruksi Kapolri. Bisa jadi nanti ada OTT (operasi tangkap tangan)," kata dia.
Sementara cyber troops dibentuk untuk mencegah dan mengantisipasi kampanye hitam serta berita bohong (hoax) dalam media sosial yang berpotensi bermunculan di masa kampanye.
"Hoax bisa menjadi musuh dalam keamanan dan ketertiban Pilkada, ini yang diwaspadai," terangnya.
Dia menambahkan, aparat kepolisian dilarang ikut berpolitik praktis. Anggota yang melanggar akan dikenakan sanksi, berupa etika, profesi dan tindak pidana pemilu.
"Selfie dengan paslon pun tak boleh, haram dan najis. Apalagi ikut-ikutan berpolitik," tegasnya.
Ketua KPU Sumsel Aspahani mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya fokus dalam tahapan pendaftaran calon pada 8-10 Januari. Sedangkan untuk penyelenggaraan dikoordinasikan dengan Polri/TNI.
"Kita harap-harap saja, jangan sampai terjadi pemaksaan kehendak, berkas yang tidak lengkap, tapi ngotot menjadi kandidat," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Sulsel mengaku mengerahkan 12.267 personel untuk pengamanan TPS di Sulsel.
Baca SelengkapnyaTiga kategori tersebut yakni indikator TPS rawan paling banyak terjadi, banyak terjadi, dan tidak banyak terjadi tetapi perlu diantisipasi.
Baca SelengkapnyaKabaharkam meminta untuk mengantisipasi perubahan eskalasi politik yang saat ini begitu cepat berubah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 12.867 personel kepolisian ditambah 1.700-an dari jajaran TNI dan unsur lainnya akan dikerahkan untuk melakukan pengamanan.
Baca SelengkapnyaRawan Serangan KKB dan Sulit Dijangkau, 142 TPS di Teluk Wondama Papua Tidak Aman
Baca SelengkapnyaMenurut Burhanuddin, pengambilan data TPS rawan dilakukan selama lima kali sejak 3-7 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPada Pilkada serentak 2024, terdapat 10.846 TPS di Provinsi Sumatera Barat dari 19 kabupaten dan kota.
Baca SelengkapnyaSembilan daerah tersebut yakni Kabupaten Bone, Wajo, Luwu Timur, Luwu, Sinjai, Pangkep dan Sidrap.
Baca SelengkapnyaPemungutan suara susulan salah satunya karena musibah banjir.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaBawaslu melakukan pemetaan terhadap tempat pemungutan suara (TPS) rawan pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAfifuddin juga menjelaskan ada beberapa alasan dilaksanakan PSU, PSS dan PSL.
Baca Selengkapnya