Pilkada Solo Buat Internal PDIP Memanas, FX Rudy Sampai Blak-blakan Soal Intervensi
Merdeka.com - Pertarungan Pilkada Solo semakin panas setelah putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, memutuskan untuk mendaftarkan diri ke PDIP sebagai calon wali kota Solo untuk Pilkada serentak 2020. Majunya Gibran membuat internal PDIP 'bergejolak'.
Pro kontra terjadi saat Gibran ikut mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota Solo. Apalagi jalur yang ditempuh Gibran dianggap melanggar peraturan dan etika, terutama di kalangan struktural DPC PDIP Solo.
Bahkan ada yang menilai jika Pilkada Solo terlalu banyak intervensi dalam penjaringan calon wali kota dan calon wakil wali kota. Berikut ulasannya:
-
Kenapa Gibran jadi Cawapres? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count.
-
Siapa yang mempertanyakan tentang pendaftaran Gibran? Ahli dari tim Prabowo-Gibran, Margarito Kamis, mempertanyakan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud baru mempermasalahkan pencalonan Gibran sebagai cawapres setelah ada hasil Pilpres 2024.
-
Kenapa Gibran datang ke Golkar? Gibran tiba sekitar pukul 17.24 WIB dengan mengenakan pakaian batik berwarna coklat. Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu disambut Lodewijk dan Menpora Dito. Mereka pun langsung menuju ruangan acara buka puasa.
-
Bagaimana Gibran dilantik? Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih berlangsung hari ini, Minggu (20/10/2024), di Gedung DPR-MPR Jakarta.
-
Kenapa Gibran memenuhi syarat cawapres? Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR Saleh Daulay menyebut, bahwa Gibran Rakabuming Raka sudah memenuhi syarat sebagai calon kandidat cawapres. Saleh mengatakan, PAN menyerahkan ke Gibran sendiri apakah mau menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto. Sebelumnya, keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan capres dan cawapres harus berusia paling rendah 40 tahun atau pernah berpengalaman menjadi kepala daerah.
-
Bagaimana Gibran diduga melakukan pelanggaran? Gibran diduga melanggar administrasi pemilu karena melakukan kampanye di luar jadwal. Serta praktik politik uang karena ada pembagian uang transport.'
DPC PDIP Solo Usulkan Purnomo-Teguh
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo menuturkan, para kader PDIP Solo dari tingkat ranting dan pengurus anak cabang (PAC) sepakat mengusulkan nama bakal calon wali kota Achmad Purnomo dan bakal calon wakil wali kota Teguh Prakoso.
Rudy menjelaskan, proses penjaringan bakal calon yang dilakukan DPC PDIP Solo telah sesuai peraturan nomor 24 tahun 2017. Di mana DPC yang meraih suara lebih dari 25 persen, berhak melakukan penjaringan secara intern. Sementara DPC Solo dalam Pemilu lalu sukses meraup suara lebih dari 60 persen.
Peraturan tersebut, dikatakan Rudy, menjadi pedoman DPC PDIP Solo mengusung Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa di Pilkada Solo 2020. Kedua tokoh tersebut dipilih oleh pimpinan di ranting hingga PAC PDIP. Di Solo tercatat ada 5 PAC yang mengusulkan kedua nama untuk menjadi pasangan bakal calon.
"Kalau dari PP 24/2017 itu sudah jelas, harus diutamakan untuk petahana. Petahananya kan Pak Purnomo dan sebagai wakil wali kotanya Pak Teguh mantan Ketua DPRD. Proses itu kan sudah selesai," kata Rudy, Selasa (24/12).
Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo ke DPC PDIP pada hari pertama, Senin (16/9) lalu.
Gibran Daftar Pilkada Lewat DPD Jateng
Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali kota Solo ke DPD Jawa Tengah pada, Kamis (12/12). Dihadapan pendukungnya ia berjanji akan membawa Kota Solo lebih maju jika diberi kesempatan sebagai Wali Kota.
"Pagi ini kita berkumpul di sini bukan sekedar untuk mengantar Gibran ke Semarang. Tapi kita berkumpul di sini karena disatukan oleh cita-cita yang sama. Apa yang menyatukan kita? Agar Solo melompat lebih maju," ucap Gibran, Kamis (12/12).
Gibran beberapa kali mengulang kalimat tersebut dan mendapat tepuk tangan meriah serta yel-yel 'Gibran Solo Satu' dari para pendukung yang mengenakan kaos Indonesia Raya.
"Kita sudah tidak lagi bicara masalah perubahan. Kita sudah bicara masalah lompatan, kita bicara masalah percepatan. Melompat agar lebih sejahtera lagi masyarakatnya. Agar Solo melompat lebih maju," kata Gibran.
Gibran Giat Mencari Dukungan
Usai mendaftar diri ke DPD Jawa Tengah, Gibran semakin rajin mencari dukungan. Gibran melakukan blusukan untuk menyapa warga Solo. Contohnya saja pada Senin (23/12), ia menyambangi Pasar Klewer. Di pasar batik terbesar itu, Gibran membeli baju anak, daster, dan batik. Saat berdialog dengan pedagang, ke Gibran juga mendapat aspirasi terkait beberapa luas kios yang dinilai sempit. Ia menilai tempat seperti ini juga harus bisa meramaikan yang lantai atas. Menurutnya, kedepan penjualan di Pasar Klewer juga bisa digabungkan dengan e-commerce.
"Sambil jalan saja. Yang jelas Pasar Klewer ini sudah bagus sekali," katanya, Selasa (23/12).
Selain itu, Gibran juga rajin mengunjungi para pendukung. Kunjungan dilakukan setiap hari di masing-masing posko relawan yang tersebar di 51 kelurahan di Solo.
"Saya mau ke posko dulu, masih posko terbuka. Yang ada sekarang posko relawan yang tiap hari saya puteri," ujar Gibran.
Terlalu Banyak Intervensi Saat Penjaringan Cawalkot Solo
Sementara itu, Ketua DPC PDIP, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengatakan dalam proses penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota merasa terlalu banyak pihak yang melakukan intervensi. Padahal apa yang dilakukan dalam penjaringan dengan memilih pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa sudah sesuai prosedur partai.
"Sebenarnya saya sudah tidak mau komentar, terlalu banyak yang intervensi," ujar Rudy, Selasa (24/12).
Yakin Megawati Bijak Keluarkan Rekomendasi
DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menyentil sejumlah kader yang nekat mendaftar sebagai calon wali kota dan wakil wali kota ke DPD PDIP Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Ia menilai para kader itu tidak menghargai konstituen partai.
"Mereka ini tidak menghargai konstituen partai. Karena secara struktural, kita sudah mengajukan pasangan bakal calon ke DPD dan DPP," Selasa (24/12).
Rudy optimistis, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bersikap bijak dan tidak akan sekadar mengeluarkan rekomendasi. Sehingga ia sudah seharusnya menyerahkan keputusan terkait rekomendasi kepada DPP PDIP.
"Kalau rekomendasi diberikan untuk calon selain Purnomo-Teguh, tugas saya selesai," tegasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Solo yang juga kader PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan segera menemui FX Rudy.
Baca SelengkapnyaGibran berharap dalam waktu dekat bisa direalisasikan pertemuan dengan FX Rudy.
Baca SelengkapnyaGibran mempunyai keputusan sendiri, terkait rayuan-rayuan dari partai lain.
Baca SelengkapnyaPDIP meminta para relawan untuk tidak menghujat dan mencaci maki lawan politik Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaRudy tidak ingin Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dianggap melakukan politik dua kaki.
Baca SelengkapnyaSuharasono merasa DPRD Solo tidak punya kewenangan menyetujui mundurnya seorang wali kota
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Ahmad Basarah mengingatkan Gibran soal etika dalam berpolitik.
Baca SelengkapnyaRudy menambahkan, agar permasalahan tidak berlarut larut, ia berniat untuk menemui Gibran.
Baca SelengkapnyaRudy menegaskan jika dirinya tak perlu bertemu Gibran lagi, karena surat tersebut sudah sampai di tangan wali kota Solo itu.
Baca SelengkapnyaRudy tidak mengetahui alasan Gibran tidak hadir. Ia menduga Gibran sibuk sebagai wali kota.
Baca SelengkapnyaRudi lalu menyinggung jabatan Wali Kota Surakarta yang berhasil didapat Gibran.
Baca SelengkapnyaRudy menilai fenomena politikus berpindah-pindah partai sebagai sesuatu yang lumrah. PDIP tidak pernah mempersoalkan kadernya yang lompat ke partai lain.
Baca Selengkapnya