Pilpres Sebentar Lagi, Terungkap Selisih Elektabilitas Jokowi vs Prabowo
Merdeka.com - Dalam beberapa hari ini, sejumlah lembaga survei merilis data terbarunya tentang elektabilitas capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Survei yang dilakukan pada pertengahan Maret itu telah diumumkan pada awal April.
Dari data sejumlah lembaga survei, terungkap selisih elektabilitas antar calon presiden. Berikut ini rincian prediksi elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin vs Prabowo Subianto-Sandiaga Uno:
Ikuti berita Prabowo Subianto di Liputan6.com
-
Kapan survei The Economist tentang elektabilitas Prabowo-Gibran dirilis? Sebelumnya The Economist per 16 Januari 2024 dalam survei mereka mengungkap, calon presiden nomor urut 2 mendapat dukungan sekitar 50%.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Kapan Prabowo mendapatkan dukungan Jokowi? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
LSI Denny JA: Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo 20%
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, elektabilitas pasangan capres - cawapres 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin meninggalkan jauh capres-cawapres 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dengan selisih 20 persen.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 56,8 hingga 63,2 persen. Sementara elektabilitas Prabowo-Sandi 36,8 hingga 43,2 persen.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Ardian Sopa menjelaskan, angka elektabilitas masing-masing capres dibuat dalam bentuk range elektabilitas. Hal ini dilakukan karena pilpres tinggal menghitung hari. LSI telah memperhitungkan angka elektabilitas capres, margin of error dan asumsi golput secara proporsional. Untuk itu diperlukan proyeksi elektabilitas.
Survei dilakukan 18-26 Maret 2019, dengan 1.200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner dan margin of error sebesar 2,8 persen.
Indikator: Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo 18%
Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres jelang Pemilu 17 April mendatang. Hasilnya pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 55,4 persen dibanding Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan 37,4 persen. Hasilnya selisih elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi 18 persen.
Survei dilakukan pada 22 hingga 29 Maret 2019 dengan populasi survei seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika disurvei.
Populasi dipilih secara random (multistage random sampling) dengan jumlah responden 1.220 responden sebagai sampel basis. Margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
Indo Barometer: Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo 18,8 Persen
Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei Pilpres 2019 terbarunya. Hasilnya, pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf masih unggul dari pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi dengan selisih 18,8 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 50,8 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 32 persen. Sementara responden yang belum memilih atau tidak menandai kertas simulasi sebesar 17,2 persen.
Pada survei Februari 2019 lalu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 50,2 persen dan pada Maret naik menjadi 50,8 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo-Sandi pada survei Februari mencapai 28,9 persen dan naik menjadi 32 persen pada Maret 2019.
Survei ini dilaksanakan di 34 provinsi pada tanggal 15-21 Maret. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka rumah menggunakan kuisioner. Responden survei adalah WNI yang telah memiliki hak pilih.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat lembaga suvei merilis elektabilitas tiga capres
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei terbarunya tentang elektabilitas para bakal Capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaHasil Survei jika Pilpres Digelar Hari Ini: Prabowo Menang 35,1%, Anies 18,2% dan Ganjar 18%
Baca SelengkapnyaKendati Prabowo unggul secara angka, bakal calon presiden (bacapres) yang unggul di Jawa Timur belum bisa dipastikan.
Baca SelengkapnyaPengamat menilai Prabowo merupakan kandidat capres yang berpotensi besar meraih limpahan elektabilitas pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca SelengkapnyaJelang debat Capres, elektabilitas para Capres dirilis sejumlah lembaga survei.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaAdjie mengatakan, dengan angka yang diperoleh Prabowo-Gibran, maka Pilpres 2024 berpeluang satu putaran.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 46,6 persen
Baca Selengkapnya