PKB: Mungkin Pak Mahfud masih emosi, nendang ke sana ke mari
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lukman Edi, menduga Mahfud MD masih emosi karena tidak dipilih menjadi calon wakil presiden oleh Joko Widodo. Kondisi itu diduga jadi pemicu Mahfud menuding Ketua MUI Ma'ruf Amin mengancam Jokowi agar ada kader NU dipilih menjadi cawapres.
Mahfud mengaku mendapatkan informasi soal ancaman Ma'ruf kepada Jokowi itu dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
"Mungkin Pak Mahfud masih emosi walaupun dia katakan legowo tapi kan nendang ke sana ke mari. Emosi itu masih ada," kata Lukman di Media Center Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (15/7).
-
Bagaimana Puan merespons soal kemungkinan kubu Anies-Cak Imin bergabung dengan Ganjar-Mahfud MD? Puan hanya mengatakan, pihaknya tak menutup kemungkinan namun melihat bagaimana dinamika politik kedepannya.
-
Kenapa Ma'ruf Amin ke PKB? Namun, agenda kedatangan Ma'Ruf yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB berlangsug tertutup. Bahkan awak media yang hadir tidak diperkenankan mendekat.Meski demikian, Ketua Umum DKN Garda Bangsa Tommy Kurniawan yang ditemui di DPP PKB seusai jumpa pers pernyataan sikap atas penolakan muktamar tandingan sempat membenarkan kehadiran dari Ma'ruf.
-
Mengapa Mahfud bertemu Ganjar setelah hasil Pemilu diumumkan? 'Saya akan bertemu dengan Mas Ganjar kalau sudah resmi diumumkan oleh KPU,' kata Mahfud dilansir Antara, Rabu (20/3).
-
Siapa yang menyatakan koalisi Ganjar-Mahfud solid? Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Hasto Kristiyanto memastikan, partai koalisi pengusung paslon 3 Ganjar-Mahfud sangat solid. Meskipun, Hasto menyebut, ada upaya dari tim pemenangan Prabowo Subianto atau Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran untuk memecah belah kesolidan itu.
-
Kapan Ma'ruf Amin ke PKB? Wakil Presiden (Wapres) Ma'Ruf Amin mendatangi kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sabtu (31/8) sore ini.
-
Siapa Ketua Umum PKB sekarang? Muhaimin Iskandar terpilih menjadi Ketua Umum PKB pada Muktamar II PKB yang digelar pada 16-19 April 2005 di Semarang. Politikus kelahiran Jombang, 24 September 1966 ini masih memimpin PKB hingga sekarang.
Lukman tak mau membocorkan isi pertemuan antara Kiai Ma'ruf Amin, Ketua PBNU Said Aqil Sirajd dan Cak Imin di Kantor PBNU pada Rabu (8/8) atau satu hari sebelum pengumuman cawapres Jokowi. Namun, dia mengklaim pertemuan menghasilkan sesuatu yang konstruktif.
"Saya tidak menduga-duga ya seperti apa sebenarnya perbincangan tokoh-tokoh NU itu di PBNU. Tapi menurut saya semuanya konstruktif. Karena enggak mungkin lah PBNU sampai, politik NU kan high politics," klaimnya.
Dia membantah pertemuan Cak Imin, Ma'ruf Amin dan Said Aqil memfinalisasi nama cawapres dari unsur NU yang akan disodorkan ke Jokowi.
"Jadi sampai tunjuk nama enggak mungkin. PBNU kan sadar juga bukan parpol. Tapi kalau kemudian PBNU mengawal proses politik itu supaya tak lari dari moralitas NU itu saya kira peran PBNU," tegas dia.
Lukman menambahkan hubungan antara PKB, PBNU dan Mahfud sudah cair. Bahkan, setelah bertemu Mahfud, Cak Imin menegaskan Mahfud adalah keluarga besar dari PKB. Tak ada keraguan lagi soal ke-NU-an Mahfud.
"Cak imin kan sudah rilis juga dengan media pasca pertemuan dengan Pak Mahfud bahwa Pak Mahfud adalah keluarga besar. Karena faktanya seperti itu. Dan Pak Mahfud keluarga besar PKB. Faktanya seperti itu," ucap dia.
"Pak Mahfud dulu menjadi hakim konstitusi MK itu diusulkan oleh Fraksi PKB. Bahkan kami dorong jadi Ketua MK. Saya kira apa yang dilakukan PKB dan dikatakan Cak Imin bahwa Pak Mahfud keluarga besar PKB itu fakta," sambung Lukman.
Mahfud MD mengungkap alasan dirinya batal menjadi bakal calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Pilpres 2019. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengungkap dirinya batal menjadi cawapres di detik-detik akhir pengumuman cawapres yang dilakukan oleh Presiden Jokowi beserta petinggi partai politik koalisi di Restoran Plataran Menteng,Jakarta, Kamis (9/8) lalu.
Mahfud bercerita dirinya batal menjadi cawapres diwarnai dengan ancaman bahwa NU tidak bertanggung jawab apabila bukan kader NU yang menjadi cawapres Jokowi. Mahfud bercerita informasi hal ini didapat oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat keduanya melakukan pertemuan.
Saat bertemu dengan Cak Imin, Mahfud diberi tahu justru Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin yang menyampaikan ancaman jika NU bakal 'lepas tangan' andai kader NU tak menjadi cawapres Jokowi.
"(Ancaman) itu dibantah, padahal pernyataan itu (ancaman) yang menyuruh itu kiai Ma'ruf Amin. Bagaimana saya tahu kiai Ma'ruf Amin? Muhaimin yang bilang ke saya," kata Mahfud dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) yang disiarkan secara langsung oleh TV One, Selasa (15/8).
"Terus saya tanya gimana main ancam-ancam? 'Itu yang nyuruh kiai Ma'ruf'," kata Mahfud menceritakan pernyataan Cak Imin.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik Partai Kebangkitan Bangsa dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama semakin terbuka.
Baca SelengkapnyaHubungan antara PKB dengan PBNU menjadi panas karena ada yang membuat kisruh.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinas wapres di Jalan Diponegoro
Baca SelengkapnyaSebelumnya, mantan Sekjen PKB Muhammad Lukman Edy bertemu dengan panitia khusus yang mengurus hubungan antara PBNU dengan PKB.
Baca SelengkapnyaLukman Edy menjalani pemeriksaan di Gedung PBNU buntut kisruh dengan PKB.
Baca SelengkapnyaGus Yahya merespons perihal ketidakhadiran Cak Imin atas undangan dari panitia khusus bentukan PBNU pada Rabu (21/8).
Baca SelengkapnyaCak Imin kemudian mengungkap pesan Ma'ruf Amin untuk PBNU.
Baca SelengkapnyaPKB tidak khawatir suara warga NU atau Nahdliyin bakal lari ke Mahfud.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, kedatangannya ke rumah dinas wakil presiden untuk mengundang langsung Ma'ruf Amin acara Muktamar PKB.
Baca SelengkapnyaDi tengah suasana panas yang terjadi antara PBNU dan PKB ini, keponakan Gus Dur justru membagikan potret lawas Ketum PBNU Gus Yahya bareng Ketum PKB Cak Imin.
Baca SelengkapnyaMa’ruf Amin mengingatkan seharusnya kedua lembaga tidak boleh saling intervensi.
Baca SelengkapnyaFuad menjelaskan, Nusron Wahid telah menarasikan secara ekstrem Kiai Munif sebagai Ketua Dewan Syuro bertemu dengan kandidat dari paslon lain untuk Pilpres.
Baca Selengkapnya