PKB Nilai Partai Koalisi Jokowi Layak Dapat Jatah Menteri Meski Tak Lolos Parlemen
Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jenderal PKB Faisol Reza menilai semua partai koalisi pendukung Presiden Joko Widodo pantas mendapatkan jatah kursi menteri. Termasuk partai koalisi yang tidak mendapatkan kursi di parlemen.
Koalisi pendukung Jokowi terdapat 10 partai. Lima partai lolos ke parlemen; PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PPP. Lima partai tidak lolos ke Senayan; Hanura, PSI, Perindo, PKPI, dan PBB.
Menurut Reza partai-partai yang tidak lolos pun boleh mendapatkan kursi karena sama-sama berjuang membawa kemenangan untuk Jokowi-Ma'ruf.
-
Siapa saja yang tidak hadir di bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Siapa saja caleg petahana yang gagal di Pemilu? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Kenapa Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partainya tidak ada refleksi khusus dalam rakernas karena ketidakhadiran Jokowi.'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Siapa yang disebut sebagai timnya Jokowi? 'Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),'
-
Kenapa bukber Kabinet Jokowi tidak dihadiri semua menteri? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
"PKB memandang partai-partai sekoalisi adalah teman seperjuangan, yang telah sama-sama berjuang memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf," ujarnya kepada wartawan, Selasa (30/7).
Maka itu pula, Reza menilai etis dan layak partai tersebut di kabinet. Apabila Jokowi memilih kadernya menempati kursi kabinet.
"Jadi sangat etis dan layak mereka berada di jajaran kabinet jika memang presiden Jokowi memberikan kesempatan pada mereka," ucapnya.
Disinggung apakah jatah partai tak lolos itu mengurangi jatah partai yang lolos, Reza menyebut Jokowi pasti mengajak koalisi berembuk soal jatah kursi menteri.
"Semua kembali kepada Presiden dan koalisi. Nanti kan pasti dibicarakan," ucapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal pada masa kampanye, PSI seperti telah diendorse oleh Jokowi.
Baca SelengkapnyaLingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan analisis hitung cepat atau quick count terkait Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaLogo partai-partai ini tidak akan ada pada surat suara Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaKaesang menolak banyak bicara perihal partainya tidak lolos ambang batas parlemen atau gagal masuk ke DPR RI
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menjadi partai dengan perolehan suara terbesar
Baca SelengkapnyaPKB gerah koalisinya dengan Gerindra belum juga memutuskan siapa calon wakil presiden yang akan diusung. 11 bulan koalisi berjalan tetapi belum ada keputusan.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah pernah menjanjikan kursi Menteri Pertahanan kepada Cak Imin.
Baca SelengkapnyaJika PKB mengusung kadernya menjadi cagub di Pilkada Jakarta, maka PDIP menjadi cagub di Pilkada Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaNama-nama Caleg Terancam Gagal Dapat Kursi DPR Meski Dapat Ratusan Ribu
Baca SelengkapnyaBawaslu masih menunggu pengajuan sengketa dari parpol apabila merasa rugi karena didiskualifikasi.
Baca SelengkapnyaSementara elektabilitas PDIP dan Gerindra berada di bawah PKB.
Baca Selengkapnya