PKB sebut Jokowi berpeluang jadi calon tunggal di Pilpres 2019
Merdeka.com - Peta koalisi politik Pilpres 2019 masih dinamis. Ketua DPP PKB Lukman Edy menilai Presiden Joko Widodo peluang menjadi calon tunggal di Pilpres 2019 mendatang apabila Gerindra, Demokrat dan PKB juga merapat.
Lukman mengatakan, Undang-Undang Pemilu memfasilitasi calon tunggal dalam pesta demokrasi tahun depan. Terlebih saat ini, petahana telah mendapatkan dukungan dari PDIP, Golkar, NasDem, PPP, Hanura dan PSI.
"Jika Gerindra dan Demokrat dan PKB tidak memunculkan calon bergabung dengan Jokowi, maka tidak akan ada poros lain. Hanya ada calon tunggal Pak Jokowi," katanya saat diskusi Menakar Peluang Jokowi Dua Periode di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (30/3).
-
Siapa yang mendukung tujuan pemilu? Menurut Parulian Donald, tujuan pemilu adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih wakil-wakilnya dalam pemerintahan serta untuk menjaga agar pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang membuka peluang bersatu di putaran kedua pilpres 2024? Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Anies Baswedan membuka wacana bersatu di putaran kedua pilpres 2024.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Wakil Ketua Komisi II DPR ini menambahkan, bila Gerindra merapat, Prabowo dapat bernegosiasi untuk duduk di kursi RI-2 mendampingi Jokowi. Jika tidak bisa, Prabowo dapat menyodorkan kadernya kepada Jokowi untuk duduk di kursi kabinet.
"Gerindra bisa negosiasi dengan Jokowi misalnya dengan menawarkan wapres Jokowi-Prabowo seperti yang di media sosial, atau Gerindra tidak memajukan Pak Prabowo, tapi menimbulkan negosiasi yang lain beberapa menteri misalnya," ucapnya.
Lukman juga memaparkan peluang calon tunggal bila akhirnya PKB dan Ketua Umum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin digandeng Jokowi. Jika Gerindra juga mendukung, partai berlambang burung garuda itu dapat menyodorkan empat sampai lima kadernya di kursi menteri.
Begitu pun jika Demokrat merapat. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu dapat mengusulkan putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk dapat jatah kursi menteri.
"PKB kalau bergabung bersama-sama misalnya Jokowi menggandeng Cak Imin sebagai wakilnya, selesailah calon tunggal. Jadi formatnya itu bisa misalnya Pak Jokowi dan Cak Imin sebagai wakil presiden. Salah satu menteri AHY, dan Gerindra juga mendorong 4 atau 5 menteri di kabinet Jokowi, selesai calon tunggal Jokowi," tandas Lukman.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menyebut hal tersebut merupakan kenyataan demokrasi yang terjadi di daerah.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut hal tersebut merupakan kenyataan demokrasi yang terjadi di daerah.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaKesempatan itu diberikan karena KPU berkomitmen mendorong daerah-daerah agar tidak ada calon tunggal selama proses pencalonan pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya pada Pilkada 2024 siap berkoalisi dengan partai di luar koalisi mereka saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk angka satu tersebut yang dimaksudnya yakni Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaWacana itu disebut-sebut akan dilakukan koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang mengusung Ridwan Kamil sebagai Cagub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPKS menilai tiga bakal capres bakal menekan polarisasi seperti terjadi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca Selengkapnya"Siapa yang mencalonkan wali kota Solo waktu jaman Pak Jokowi, PKS salah satunya bersama PDIP. Jadi bukan hal yang tabu," kata Jazuli
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengusulkan, Presiden Jokowi memimpin Parpol koalisi pengusung Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya