Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKB Sindir Duet Pemersatu Bangsa Tak Berprestasi, NasDem: Senyum Kami Masih Banyak

PKB Sindir Duet Pemersatu Bangsa Tak Berprestasi, NasDem: Senyum Kami Masih Banyak 3 Gubernur Lakukan Any Song Challenge. Instagram/@ridwankamil ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengkritik soal duet pemersatu bangsa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang diusung Partai NasDem. Ia menilai skema duet tersebut belum kuat, karena belum memiliki prestasi dan track record dalam mempersatukan bangsa.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya menghormati atas pandangan dari partai politik lain terkait nama-nama yang diusung partainya.

"Kami saling menghormati, itu pilihan NasDem tentu NasDem siap dengan semua resiko," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (27/6).

Lebih lanjut, dia mengaku, Partai NasDem tak ambil pusing soal pandangan negatif terhadap ketiga nama yang akan diusung sebagai bakal calon presiden (capres) pada pemilu 2024.

"Ga masalah, senyum kita masih banyak," ujarnya.

Sebab, Willy menyadari tak semua partai politik mendukung atas nama-nama yang diusung oleh Partai NasDem tersebut.

"Semua pilihan politik tentu ada resikonya, ada yang menerima ada yang menolak, itu sebuah hal yamg wajar dalam kehidupan kita," terangnya.

Dia juga menyampaikan, Partai NasDem akan tetap mempromosikan ketiga sosok tersebut kesemua partai politik dengan cara yang sama tak memperdulikan pandangan negatif.

"NasDem punya kandidat ada Pak Anies ada Pak Andika ada Pak ganjar tentu tiga-tiganya harus di promosikan secara seimbang ke semua partai," ungkapnya.

PKB Sebut Anies dan Ganjar Tak Berprestasi

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai skema duet tersebut belum kuat.

"Karena dua-duanya (Ganjar-Anies) belum memiliki prestasi dan track record yang kuat dalam kegiatan kerukunan maupun persatuan bangsa," kata Gus Jazilul panggilan akrabnya, kepada wartawan, Minggu (26/6).

Jika saat ini sudah melemparkan skema duet pemersatu bangsa ke publik, dia meyakini, hal tersebut bukanlah solusi yang baik untuk menghindari pemilu tanpa polarisasi.

Sebab, jika skema duet pemersatu bangsa disebutkan di awal, akan membuat para elit politik tidak bisa duduk bersama.

"Tapi kalau sekarang dimunculkan sosoknya, justru itu menjadi poros yang memberikan tekanan terhadap pihak yang lain," ungkap Wakil Ketua MPR RI itu.

Lagi pula, Gus Jazilul menyebut, sosok yang disebutkan oleh Partai NasDem tersebut tidak memiliki kapasitas untuk mempersatukan bangsa dalam pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.

"Kalau dua nama itu dilempar ke publik, saya yakin itu bukan solusi untuk menemukan duet pemersatu bangsa. Sebab Anies maupun Ganjar tidak memiliki kapasitas untuk itu," tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NasDem: Pilkada Jakarta Banyak Digadang untuk Lucu-Lucuan
NasDem: Pilkada Jakarta Banyak Digadang untuk Lucu-Lucuan

NasDem menilai sosoklah yang harus lebih menonjol dibanding partai di Pilkada.

Baca Selengkapnya
NasDem Nilai Anies Bisa Satukan Perbedaan PKS dan PKB
NasDem Nilai Anies Bisa Satukan Perbedaan PKS dan PKB

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menilai, kedua partai itu perlu disatukan oleh satu yang sama yakni Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
PDIP: Kelihatan PKB Enggak Nyaman Ada PKS di Koalisi Perubahan
PDIP: Kelihatan PKB Enggak Nyaman Ada PKS di Koalisi Perubahan

Politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus menduga PKB sebenarnya tidak nyaman berkoalisi dengan PKS.

Baca Selengkapnya
Respons Surya Paloh Usai Demokrat Bongkar Duet Anies-Cak Imin: Saya Tidak Bergembira
Respons Surya Paloh Usai Demokrat Bongkar Duet Anies-Cak Imin: Saya Tidak Bergembira

Demokrat menyebut duet Anies-Cak Imin diputuskan sepihak oleh Surya Paloh

Baca Selengkapnya
Ini yang Bikin PKB Marah dengan Prabowo, Akhirnya Muncul Anies-Cak Imin
Ini yang Bikin PKB Marah dengan Prabowo, Akhirnya Muncul Anies-Cak Imin

Maman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
Kelakar NasDem Usai PDIP Lirik Anies di Pilgub Jakarta: Tak Jarang Sesama Barisan Sakit Hati Bertemu
Kelakar NasDem Usai PDIP Lirik Anies di Pilgub Jakarta: Tak Jarang Sesama Barisan Sakit Hati Bertemu

Willy mengatakan, tak dipungkiri Anies Baswedan saat ini banyak dilirik oleh partai politik (parpol).

Baca Selengkapnya
Isu Masuk Kabinet Prabowo di Pertengahan Jalan, NasDem: Kami Punya Komitmen Politik
Isu Masuk Kabinet Prabowo di Pertengahan Jalan, NasDem: Kami Punya Komitmen Politik

Partai NasDem menilai tidak adanya kader di Kabinet Merah Putih membuat hubungannya dengan Prabowo lebih mesra.

Baca Selengkapnya
Anies-Cak Imin ke PKS Disambut Lagu Ya Lal Wathon, Ini Respons Ketum PBNU
Anies-Cak Imin ke PKS Disambut Lagu Ya Lal Wathon, Ini Respons Ketum PBNU

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, mengaku tidak mempermasalahkan bila partai-partai lain menyanyikan lagu Ya Lal Wathon.

Baca Selengkapnya
Manuver PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024, Parpol Mana yang Tertarik?
Manuver PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024, Parpol Mana yang Tertarik?

PKS mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya
Meski Janur Kuning sudah Melengkung, PDIP Tetap Berharap PKB Dukung Ganjar
Meski Janur Kuning sudah Melengkung, PDIP Tetap Berharap PKB Dukung Ganjar

Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengaku, tak hilang harapan untuk mengajak PKB bergabung ke koalisi Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Demokrat Vs NasDem, Kini Klaim Nama Koalisi Perubahan
Babak Baru Demokrat Vs NasDem, Kini Klaim Nama Koalisi Perubahan

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menjelaskan, nama perubahan merupakan ide Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
Di Depan Surya Paloh dan Cak Imin, Anies Puji Konsistensi PKS Jadi Oposisi
Di Depan Surya Paloh dan Cak Imin, Anies Puji Konsistensi PKS Jadi Oposisi

Anies menyebut PKS tidak hanya siap menjadi bagian pemerintah. Melainkan juga siap menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya