Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKB: Soal pemerintahan sekuler, Jokowi clear tapi kalau Prabowo 50-50

PKB: Soal pemerintahan sekuler, Jokowi clear tapi kalau Prabowo 50-50 Lukman Edy. ©2018 Merdeka.com/Hari Aryanti

Merdeka.com - Hasil Ijtima Ulama II yang diselenggarakan GNPF-U yang mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi diyakini tak akan memecah suara pemilih muslim. Pasalnya capres petahana Joko Widodo atau Jokowi berpasangan dengan ulama yaitu KH Ma'ruf Amin.

Ma'ruf dinilai sebagai tokoh ulama nomor satu. Sosoknya dinilai bisa mencegah hadirnya pemerintahan yang sekuler. Hal ini disampaikan Ketua DPP PKB, Lukman Edy, di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/9).

Kumpulan ulama yang hadir dalam Ijtima Ulama II itu dinilai tak berpengaruh signifikan. Menurutnya justru Jokowi lebih maju satu langkah karena bisa mengatasi konflik antar umat beragama. Apalagi setelah memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya.

Orang lain juga bertanya?

"Ketika beliau memutuskan memilih Kiai Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presidennya maka ini membantah semua tuduhan-tuduhan yang berkenaan konflik antar umat beragama di Indonesia. Saya kira itu jawaban tuduhan-tuduhan pemerintahan ini sekuler misalnya," jelasnya.

Ia menilai justru pasangan Prabowo-Sandi yang bukan merupakan representasi umat. Bahkan dikhawatirkan jika terpilih menjadi presiden dan wapres, pasangan Prabowo-Sandi tak akan bisa menjalani Pakta Integritas yang telah ditandatangani bersama GNPF-U

"Justru kami menilai dari pihak Prabowo-Sandi yang kemudian menandatangani Pakta Integritas itu masih fifty-fifty. Kalau kemudian beliau nanti terpilih menjadi presiden tidak menjalankan semua kesepakatan itu, ingkar menjalankan pemerintahan kemudian menjadi pemerintahan yang sekuler, tidak ada yang bisa menjamin karena beliau berdua itu representasi dari umat," jelasnya.

"Tetapi kalau di pihak Pak Jokowi sudah clear, sudah tidak perlu lagi kita curigai apakah akan menjalankan pemerintahan sekuler ke depan. Karena langsung tokoh ulama nomor satu, ulama besar KH Ma'ruf Amin ditunjuk sebagai calon wakil presidennya beliau. Sehingga mampu mengawal pemerintahan ke depan tidak menjadi pemerintahan yang sekuler," sambungnya.

Suara pemilih muslim juga tak akan terpecah karena ulama yang hadir di ijtima itu tak mewakili semua ormas-ormas Islam yang ada di Indonesia seperti NU, Muhammadiyah, Persis dan lainnya.

"Mereka ini ormas-ormas Islam yang punya massa yang diikuti oleh umatnya. Jadi ya walaupun kita masih hormati (Ijtima Ulama) tapi juga kapasitas keulamaannya patut juga untuk kita pertanyakan kumpulan-kumpulan itu," pungkasnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Ungkap Sebutan Pak Lurah Panggilan Sayang Untuk Jokowi
PDIP Ungkap Sebutan Pak Lurah Panggilan Sayang Untuk Jokowi

PDIP menilai, pernyataan Jokowi jelas urusan pemilu merupakan kewenangan ketua umum.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi soal Transisi Pemerintahan ke Prabowo: Tinggal Nanti Penetapan oleh KPU Besok Ya
Presiden Jokowi soal Transisi Pemerintahan ke Prabowo: Tinggal Nanti Penetapan oleh KPU Besok Ya

MK telah memutuskan untuk menolak seluruh gugatan yang diajukan pasangan 01 dan 03.

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet

Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pastikan Koalisi Pemerintah Tetap Solid Usai Golkar dan PAN Dukung Prabowo
Jokowi Pastikan Koalisi Pemerintah Tetap Solid Usai Golkar dan PAN Dukung Prabowo

Jokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum mendukung Prabowo.

Baca Selengkapnya
PKB: Soal Reshuffle Kami Tidak akan Ganggu
PKB: Soal Reshuffle Kami Tidak akan Ganggu

Jazilul mengaku, juga belum menerima informasi pasti mengenai perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Tegas Jokowi Isu PDIP Bergabung Dukung Pemerintahan Prabowo Gibran
VIDEO: Jawaban Tegas Jokowi Isu PDIP Bergabung Dukung Pemerintahan Prabowo Gibran

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi isu yang menyebut PDI Perjuangan (PDIP) masuk ke dalam kabinet Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pengakuan Prabowo Depan Cak Imin Singgung PKB Lawan di Pemilu
VIDEO: Pengakuan Prabowo Depan Cak Imin Singgung PKB Lawan di Pemilu "Saya Yakin Kembali"

Prabowo lantas menyinggung PKB saat Pemilu lalu yang bersebrangan dengan kubunya

Baca Selengkapnya
Ketum Projo Menjawab Teka-Teki soal Pilihan Jokowi di Pilpres 2024
Ketum Projo Menjawab Teka-Teki soal Pilihan Jokowi di Pilpres 2024

Budi Arie menyebut masyarakat sudah paham kemana Presiden Jokowi akan menjatuhkan pilihan.

Baca Selengkapnya
PKS: Kita Berharap Presiden Netral di Pemilu 2024
PKS: Kita Berharap Presiden Netral di Pemilu 2024

Aboe ingin tidak ada pihak yang menyalahgunakan kekuasaan di tengah menghangatnya intensitas politik jelang Pemilu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai

Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Kabar Minta PKB Dukung Prabowo-Erick: Itu Urusan Partai, Bukan Presiden
Jokowi soal Kabar Minta PKB Dukung Prabowo-Erick: Itu Urusan Partai, Bukan Presiden

Jokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.

Baca Selengkapnya