Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKS berdalih Pemira bukan taktik dongkrak pamor partai

PKS berdalih Pemira bukan taktik dongkrak pamor partai PKS. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Banyak kalangan pemerhati politik menyebut pamor Partai Keadilan Sejahtera terjun bebas setelah terseret dalam kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang membelit mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Tetapi, partai bernomor urut tiga itu malah nekat mengadakan penjaringan sosok ideal buat dicalonkan sebagai presiden dari kalangan dalam lewat ajang Pemilihan Raya.

Banyak anggapan miring soal digelarnya Pemira PKS itu. Salah satunya adalah diduga partai berlambang bulan sabit kembar dan padi itu mencoba mendongkrak popularitas dan tingkat keterpilihan (elektabilitas) di tengah masyarakat dengan ikut-ikutan bakal mengusung calon presiden.

Namun, Sekretaris Jenderal PKS, Taufik Ridho, berdalih Pemira bukan ajang menggenjot pamor partai. Menurut dia, hal itu dilakukan karena desakan dari kader.

Orang lain juga bertanya?

"Prosesnya ketika kita lakukan pemilihan raya, itu aspirasi dari bawah. Dari wilayah-wilayah itu ada dorongan. Kedewasaan kader di tingkat nasional dianggap kader bawah sudah mumpuni," kata Taufik dalam jumpa pers di Kantor DPP PKS, Minggu (29/12).

Taufik juga mengisyaratkan PKS nampaknya tidak mau kecolongan dari partai lain soal mengusung calon presiden. Bahkan, para petinggi PKS nampaknya gengsi kalau tidak ikut-ikutan punya sosok dijagokan mengisi kursi RI-1.

"Kita mau masuk pemilu keempat. Partai lain berani, masa kita enggak berani," ujar Taufik.

Kendati demikian, Taufik mengakui soal mengusung calon presiden baru bisa tergambar jelas selepas pemilihan legislatif. Saat itu bakal ketahuan apakah raihan suara PKS mampu buat mengusung calon presiden sendiri atau mesti berkoalisi. Tetapi, secara tersirat, Taufik juga menyatakan hal itu dilakukan PKS sebagai ancang-ancang jika proses peninjauan kembali (judicial review) aturan soal ambang batas perolehan suara buat mengusung calon presiden diubah.

"Pencapresan ini papan caturnya akan jelas setelah pemilihan legislatif. Semua orang mengatur strategi setelah pemilihan legislatif. Kecuali judicial review diterima akan ada terjadi perubahan politik. Supaya tidak terlambat kita juga persiapkan hal tersebut. Kalau dari sekarang punya kesiapan yang matang," sambung Taufik. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Jawab Alasan Siapkan Gibran Anak Jokowi jadi Pemimpin Masa Depan
PDIP Jawab Alasan Siapkan Gibran Anak Jokowi jadi Pemimpin Masa Depan

Aria Bima juga membantah anggapan jika partainya mengabaikan partai-partai kecil.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Pamer PKB Bukan Partai Tak Mudah Diadu Domba dan Digoyang
Cak Imin Pamer PKB Bukan Partai Tak Mudah Diadu Domba dan Digoyang

Cak Imin pun mengungkapkan, alasan Muktamar ke-VI PKB dilakukan di Bali yakni sebagai hadiah bagi para DPC yang telah bekerja keras saat pelaksanaan pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Respons PDIP soal Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Respons PDIP soal Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya enggan berandai-andai soal kadernya Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Hanif Dhakiri: PKB Akhirnya jadi Partai Nasional, Bisa Menang di Luar Basis
Hanif Dhakiri: PKB Akhirnya jadi Partai Nasional, Bisa Menang di Luar Basis

Hanif Dhakiri mengatakan partainya saat ini telah bertransformasi menjadi partai nasional, bukan lagi Jawa sentris

Baca Selengkapnya
Ruang Pemilih PKB Bergeser, Cak Imin: Dulu Dipilih Grassroot Sekarang Elit
Ruang Pemilih PKB Bergeser, Cak Imin: Dulu Dipilih Grassroot Sekarang Elit

Jangkauan konstituen PKB saat ini semakin luas berkat konsistensi serta upaya adaptasi terhadap fenomena perubahan di berbagai lini.

Baca Selengkapnya
Punya Kader Mumpuni, PDIP Tak Mau Pusing Soal Survei Kaesang Tinggi di Jateng
Punya Kader Mumpuni, PDIP Tak Mau Pusing Soal Survei Kaesang Tinggi di Jateng

Menurut Djarot, PDIP punya banyak kader mumpuni dan tak mau ambil pusing soal putra bungsu Jokowi tersebut.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Usung Kader di Pilkada Jatim Bukti Kaderisasi PDIP Berjalan
Said Abdullah: Usung Kader di Pilkada Jatim Bukti Kaderisasi PDIP Berjalan

Said Abdullah, mengatakan sebagian besar figur calon kepala daerah yang mereka dukung adalah kader murni partai.

Baca Selengkapnya
PDIP Tidak Terusik Kaesang Gabung PSI: Hanya Sekadar Riak Kecil
PDIP Tidak Terusik Kaesang Gabung PSI: Hanya Sekadar Riak Kecil

Said Abdullah mengungkapkan, banyak kader PDIP hengkang padahal sudah pernah mendapatkan posisi.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma’ruf Amin Sebut PKB-PBNU Tidak Ada Hubungan Struktural: Jangan Saling Intervensi, Fokus ke Tugas Masing-Masing
Wapres Ma’ruf Amin Sebut PKB-PBNU Tidak Ada Hubungan Struktural: Jangan Saling Intervensi, Fokus ke Tugas Masing-Masing

Ma’ruf Amin mengingatkan seharusnya kedua lembaga tidak boleh saling intervensi.

Baca Selengkapnya
Buka Sespim Perubahan, Hanif Dhakiri Ungkap Strategi PKB Bisa Moncer di Pemilu 2024
Buka Sespim Perubahan, Hanif Dhakiri Ungkap Strategi PKB Bisa Moncer di Pemilu 2024

Hanif Dhakiri mengatakan kepemimpinan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, membawa PKB bertransformasi menjadi partai nasional.

Baca Selengkapnya
PDIP: Andika Perkasa Masuk Radar Calon Gubernur
PDIP: Andika Perkasa Masuk Radar Calon Gubernur

Hasto mengaku partainya sudah gencar membangun komunikasi politik dengan parpol lain untuk membahas Pilkada serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Manuver PKB, Bertahan di Gerindra atau Berlabuh ke PDIP
Manuver PKB, Bertahan di Gerindra atau Berlabuh ke PDIP

Kedekatan PKB dengan PDIP tak bisa dilihat sebatas isapan jempol belaka.

Baca Selengkapnya