Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKS konsisten tolak Perppu pembubaran Ormas

PKS konsisten tolak Perppu pembubaran Ormas

Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menegaskan partainya tetap menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas. Hal ini menyusul kabar adanya pertemuan partai-partai pendukung pemerintah membahas Perppu Ormas pada Rabu (18/10) malam.

"Pasti bukan PKS, PKS tetap menolak. Karena kami melihat prinsipnya memang tidak ada kegentingan yang memaksa," kata Hidayat di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/10).

Hidayat menyebut ketentuan dalam UU Ormas sudah cukup untuk mengatur ormas-ormas di Indonesia termasuk mengambil langkah pembubaran. Dia menuding pemerintah mengabaikan aturan di UU Ormas saat membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia.

Pemerintah menggulirkan pembubaran ormas HTI pada bulan Mei 2017. Secara prosedur di UU Ormas, pemerintah harus melakukan pembinaan terlebih dahulu kepada HTI.

Jika tidak bisa ada perubahan baru mengeluarkan surat peringatan sebanyak 3 kali, kemudian bila tidak direspon dikeluarkan lagi keputusan pemberhentian sementara HTI. Kemudian, pemerintah harus mengajukan pembubaran ke pengadilan. Tapi, menurutnya, semua mekanisme itu dilewati dengan mengeluarkan Perppu Ormas pada Juli lalu.

"Mari kita lihat, dengan alasan kalau menggunakan UU ormas terlalu lama dan bertele-tele. Mari kita lihat, seandainya pemerintah melakukan ketentuan dalam UU keormasan, per Mei. Jadi Mei itu dilakukan pembinaan," tegasnya.

Bahkan, Hidayat menilai banyak pasal karet dalam Perppu Ormas. Hal itu terlihat dari rencana pemerintah yang dulu ingin membekukan anggaran Pramuka lantaran Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa Dault disebut mendukung berdirinya khilafah dan HTI.

Pasal karet lain, kata Hidayat adalah aturan sanksi bagi pihak yang mengubah Undang-Undang atau mengamandemen UUD 1945. Dengan demikian, anggota dewan bisa dikenakan pasal pidana meski memiliki kewenangan merevisi UU.

"Itu sampai Menpora pernah membekukan anggaran pramuka hanya gara-gara ketua kwatirnya dicurigai simpatisan HTI. Coba anda bisa bayangkan," tandasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PKB Nilai PBNU Lebih Banyak Menyimpang dari Khittah NU
PKB Nilai PBNU Lebih Banyak Menyimpang dari Khittah NU

PBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.

Baca Selengkapnya
Menkum HAM Akui Sudah Tandatangani Kepengurusan PKB Hasil Muktamar Bali: Kalau Tidak Salah Ya
Menkum HAM Akui Sudah Tandatangani Kepengurusan PKB Hasil Muktamar Bali: Kalau Tidak Salah Ya

Dia mengatakan prinsipnya Kemenkum HAM tidak mungkin menahan jika ada permohonan dari partai politik.

Baca Selengkapnya
Respons Cak Imin, Menkumham Supratman Jamin Pemerintah Tidak Cawe-cawe Urusan Partai Politik
Respons Cak Imin, Menkumham Supratman Jamin Pemerintah Tidak Cawe-cawe Urusan Partai Politik

Menkum HAM Supratman menjamin pemerintah bersifat objektif terkait urusan parpol.

Baca Selengkapnya
Masinton PDIP Protes RUU Pilkada: Kita Bisa Akali Aturan dengan Buat Aturan, tapi Kebenaran Tak Bisa Dibutakan!
Masinton PDIP Protes RUU Pilkada: Kita Bisa Akali Aturan dengan Buat Aturan, tapi Kebenaran Tak Bisa Dibutakan!

PDIP menilai, pembahasan RUU Pilkada mengabaikan suara masyarakat.

Baca Selengkapnya
Senyum Lebar Sekjen PDIP Hasto Saat Dengar MK Ubah Aturan Pilkada
Senyum Lebar Sekjen PDIP Hasto Saat Dengar MK Ubah Aturan Pilkada

Sekjen PDIP Hasto menyampaikan terima kasih kepada MK.

Baca Selengkapnya
Polemik RUU Pilkada, Anies Puji PDIP Konsisten Kawal Konstitusi
Polemik RUU Pilkada, Anies Puji PDIP Konsisten Kawal Konstitusi

Anies juga berterima kasih kepada masyarakat sipil dan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa penolakan RUU Pilkada

Baca Selengkapnya
Reaksi PKS soal Prabowo Minta Oposisi Tak Boleh Ganggu Pemerintahan
Reaksi PKS soal Prabowo Minta Oposisi Tak Boleh Ganggu Pemerintahan

PKS menegaskan penting adanya pihak yang mengontrol pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Sekjen PKB Protes, Caleg sudah Dipecat Masih Ditetapkan oleh KPU
Sekjen PKB Protes, Caleg sudah Dipecat Masih Ditetapkan oleh KPU

Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid menyesalkan keputusan Bawaslu dan KPU terkait dengan penetapan caleg terpilih meski sudah dipecat oleh partai.

Baca Selengkapnya
Mardiono Jawab Hasyim: Upaya PPP Belum Berakhir, Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan
Mardiono Jawab Hasyim: Upaya PPP Belum Berakhir, Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

Mardiono tetap optimis masih banyak ruang bagi PPP untuk berjuang. Termasuk ruang hukum dan politik.

Baca Selengkapnya
Polemik Larangan Jilbab Paskibraka, Muhammadiyah Minta BPIP Tak Jadi Pelopor Sekularisme
Polemik Larangan Jilbab Paskibraka, Muhammadiyah Minta BPIP Tak Jadi Pelopor Sekularisme

Haedar menyampaikan, meskipun sudah dibolehkan memakai jilbab bagi anggota Paskibraka, pihaknya menyayangkan keputusan melepas jilbab sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Belum Resmi Mulai Dibuka, Muktamar PKB Sudah Didemo Massa Bawa Spanduk 'Tangkap Muhaimin'
Belum Resmi Mulai Dibuka, Muktamar PKB Sudah Didemo Massa Bawa Spanduk 'Tangkap Muhaimin'

Tempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang

Baca Selengkapnya
PDIP: Jokowi Mungkin Akan Punya Legacy Hilangkan PPP
PDIP: Jokowi Mungkin Akan Punya Legacy Hilangkan PPP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto khawatir dengan tidak lolosnya PPP ke Senayan, karena tidak memenuhi parlementary threshold 4 persen.

Baca Selengkapnya