PKS Kritisi Soal Influencer: Apakah Permadi Arya Dibayar dengan Anggaran APBN?
Merdeka.com - Anggota DPR Fraksi PKS, Al Muzzamil Yusuf menyinggung kasus dugaan ujaran kebencian agama dan rasisme yang dilakukan oleh Permadi Arya atau Abu Janda. Dia mempertanyakan apakah Abu Janda dibayar pemerintah pakai anggaran negara untuk menjadi buzzer.
"Di tengah catatan sikap kritis terhadap dana influencer Permadi Arya dengan nama fiksi Abu Janda mengaku bahwa sejak 2018 menjadi tim sukses Pak Jokowi yang bergabung menjadi influencer," katanya saat interupsi di rapat paripurna DPR, Rabu (10/2).
"Abu Janda mengaku dibayar dengan nominal sebesar tanpa menyebut jumlahnya pertanyaan kami untuk klarifikasi kepada publik, apakah Permadi Arya dibayar dengan anggaran APBN," tambahnya.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Kasus korupsi apa yang dilakukan menteri Jokowi? Mantan Menpora Imam Nahrawi Terbukti menerima suap penyaluran pembiayaan dengan skema bantuan pemerintah melalui Kemenpora pada KONI Tahun Anggaran (TA) 2018
Muzammil kemudian mengkritisi kebijakan pemerintah terkait dana APBN untuk influencer. Dia mengacu pada data Indonesian Corruption Watch (ICW) pada 20 Agustus 2020 yang menyebut pemerintah Jokowi telah menggelontorkan dana 90 M sejak 2014 untuk influencer dan key opinion leader.
"Disebutkan tak tertutup kemungkinan dana lebih besar dari daripada 90 miliar tersebut. Komentar serupa dari anggota komisi XI DPR bahwa wacana pemerintah untuk membayar influencer sebesar 72 M harus dihitung matang karena saat ini APBN tengah sulit," tuturnya.
Dia kemudian mempertanyakan apakah pemerintah mengandalkan influencer di dalam negeri demokrasi ini. Sebab, sikap influencer seperti Abu Janda tidak baik.
"Kedua apakah demokrasi kita akan dibangun dengan influencer dengan karakter seperti Permadi Arya yang beberapa komennya menjurus pada tujuan rasialis dan penistaan agama, tuduhan rasialis terhadap Natalius Pigai," terangnya.
"Terkait isu agama khususnya isu Islam saya kutipkan ucapan yang bersangkutan 'Islam itu agama arogan' komentar pada proses sebelumnya terorisme punya agama, agama nya Islam', untuk selengkapnya lihat massage yang bersangkutan," tambah Muzammil.
Dia bilang, Permadi Arya sudah beberapa kali sudah mendapat tuntutan hukum. Tapi, proses hukumnya tidak berjalan dan kasus ujaran kebencian nya saat ini sedang berlangsung.
"Mari kita simak ujungnya, sehingga menimbulkan kesan publik kepada pak Jokowi bahwa pendukung Pak Jokowi atau influencer yang bekerja Pak Jokowi seakaan mendapat kekebalan hukum," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP, Gerindra, PSI masuk dalam tiga besar partai kategori pengeluaran terbanyak selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPK telah menetapkan Ivo Wongkaren alias IW sebagai tersangkanya
Baca SelengkapnyaKPK menjebloskan sejumlah pejabat buntut aksi pamer atau flexing harta di media sosial.
Baca SelengkapnyaKPU telah mengatur batasan mengenai sumbangan dana kampanye di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDiduga transaksi keuangan itu untuk kepentingan penggalangan suara.
Baca SelengkapnyaDalam persidangan terungkap adanya aliran uang yang diduga masuk ke Komisi I DPR RI berjumlah Rp70 miliar dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI sebesar Rp40 M.
Baca SelengkapnyaPPATK menemukan transaksi mencurigakan di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Forum Komunikasi Masyarakat Sipil.
Baca SelengkapnyaDana itu diduga untuk penggalangan suara pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKejagung akan mengkonfrontir keterangan terdakwa kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo, terkait uang Rp27 M.
Baca Selengkapnyaartai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menyerahkan laporan terbaru terkait Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) partai politik peserta Pemilu 2024 kepada KPU.
Baca SelengkapnyaModus yang dilakukan tersangka korupsi bansos Presiden hampir serupa seperti pada saat kasus korupsi eks Menteri Sosial Juliari Batubara.
Baca Selengkapnya