PKS Nilai Ide Bagus Peserta Pemilu Boleh Kampanye di Kampus
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan izin peserta pemilu melakukan kampanye politik di ruang lingkup kampus. Menanggapi hal itu, PKS menilai wacana tersebut sangat bagus.
"Saya kira wacana yang bagus untuk bagaimana membawa kampanye di kampus dengan cara akademik ilmiah," kata Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, saat diwawancarai di Kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (26/7).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, kampus merupakan tempat yang bagus untuk membuka atau melihat gagasan setiap pemimpin. Sebab, di kampus dapat bebas berekspresi, kebebasan akademik dan kebebasan untuk saling bertukar pandangan.
-
Apa yang membuat kampus heboh? Udinus jadi heboh karena Azizah Salsha dan Pratama Arhan mampir.
-
Bagaimana suasana di kampus? Suasana kampus jadi ramai dengan mahasiswa yang ingin foto bareng Arhan dan istrinya.
-
Apa yang sedang dipertimbangkan kampus? Lebih lanjut, Jordi menjelaskan bahwa rumor-rumor tersebut menjadi salah satu pertimbangan pihak kampus dalam menilai kelayakan Betrand. Akibatnya, dua beasiswa dari bidang musik yang sebelumnya diperoleh Betrand kini sedang dipertimbangkan ulang.
-
Bagaimana Public Speaking bisa bantu jadi pemimpin? Kemampuan untuk menginspirasi, memotivasi, dan memandu orang lain melalui pidato atau presentasi dapat membantu seseorang menjadi pemimpin yang efektif.
-
Apa manfaat dari bersikap terbuka? Sikap Terbuka Sikap rendah hati yang pertama adalah kesediaan untuk menerima masukan yang positif. Individu yang memiliki sifat ini tidak merasa takut untuk mendapatkan kritik atau saran, melainkan memandangnya sebagai kesempatan untuk berinovasi dan berkembang.
-
Apa manfaat PKL untuk siswa? Berikut sejumlah manfaat PKL untuk pelajar, di antaranya: Mengenalkan Siswa Pada Pekerjaan Lapangan Manfaat PKL yang pertama adalah untuk mengenalkan siswa pada lingkungan kerja di dunia industri dan usaha. Dengan begitu, ketika mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya, diharapkan mereka tidak canggung dan dapat beradaptasi dengan cepat.
"Saya pikir kalau kandidat-kandidat itu dibedah pikirannya di kampus itu jauh lebih bagus," ucapnya.
"Jadi nanti kalau kandidat capres, cawpares, atau caleg atau apapun di kampus, diberikan panggung dan dibedah itu pikiran-pikiran, apa programnya, itu enggak masalah saya pikir," sambung Kholid.
Kendati demikian, Kholid meminta kampanye politik di kampus ada aturan yang jelas dan mekanisme yang tegas. "Tentu dengan mekanisme di kampus tentu punya kode etiknya, punya aturannya, itu seperti apa yang beradab lah. Bagaimana metode kampanye atau metode politik di kampus," imbuhnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syaikhu tidak melihat sesuatu yang bahaya bila institusi pendidikan dipakai untuk kampanye. Justru, momen itu memperlihatkan kematangan para mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPerkara ini dimohonkan oleh dua mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Sandy Yudha Pratama Hulu dan Stefanie Gloria.
Baca Selengkapnya""(Kampanye) tidak boleh mengganggu kegiatan proses pendidikan, baik belajar mengajar ataupun perkuliahan."
Baca SelengkapnyaGerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) bakal menggelar seminar rutin sebagai wadah mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPartai koalisi akan fokus pada substansi dan program dibawa Ganjar Pranowo sebagai calon presiden apabila debat terbuka terlaksana.
Baca SelengkapnyaProses pembelajaran politik yang paling tepat adalah bergabung dengan partai politik langsung.
Baca SelengkapnyaRamai Kampus Kritik Jokowi, Ini Respons Menko PMK Muhadjir Effendy
Baca Selengkapnya"Yang dikerjakan di sini bukan sebuah kampanye karena memang tidak ada alat peraga tidak ada ajakan untuk memilih," kata Anies.
Baca SelengkapnyaMenjawab tantangan debat dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesi (BEM UI), Ganjar meminta untuk bersabar.
Baca SelengkapnyaIa merasa bersyukur ternyata masih banyak orang yang peduli dengan nasib demokrasi di Indonesia
Baca SelengkapnyaForum Pimpinan Perguruan Tinggi di Tasikmalaya menggelar deklarasi pemilu aman dan damai di Kota Tasikmalaya, Rabu (7/2).
Baca SelengkapnyaDibolehkannya kampanye di lembaga pendidikan, dikhawatirkan bisa mengganggu kondusivitas kegiatan pendidikan.
Baca Selengkapnya