PKS nilai peluang Anies Baswedan nyapres terbentur UU Pemilu

Merdeka.com - Peluang Gubernur DKI Anies Baswedan maju sebagai cawapres Prabowo Subianto mulai meredup. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menuturkan, jalan Anies terganjal karena ada ambang batas pencalonan presiden 20 persen dalam pasal 222 di UU Pemilu.

Menurutnya, partai pemilik tiket lebih memilih mendorong kadernya sendiri. "Kalau Anies Baswedan, bagaimana kalau Mahkamah Konstitusi tidak membatalkan pasal 222 (UU Pemilu) Presidential Threshold 20 persen, maka peluang besar ya dari yang punya tiket," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Jakarta Selatan, Jumat (13/7).

Dia mengatakan, partai-partai menjajaki koalisi karena tidak memiliki kursi cukup untuk mengantarkan calonnya di Pilpres 2019. Mardani menilai, dalam musyawarah bersama partai tetap menjagokan kadernya sendiri ketimbang calon dari luar parpol seperti Anies.

"Dan kita semua menyadari tidak full tiket, semuanya half tiket. Sharing tiket tepatnya. Ide mas Anies bagus, tapi pada saatnya nanti yang kekuatan partai yang punya tiket yang menentukan tetapi melalui musyawarah bersama," imbuhnya.

Mardani merasa yakin Prabowo bakal memilih cawapres dari PKS. Alasan pertama koalisi mereka sudah solid sejak Pilpres 2014 lalu. Serta, dua dari sembilan nama capres-cawapres PKS masuk daftar 4 nama cawapres Prabowo yang telah mengerucut. Dua orang itu adalah Ahmad Heryawan dan Salim Segaf Al-Jufri. Sedangkan dua lagi adalah Zulkifli Hasan dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Karena itu, untuk saat ini PKS tidak berpikir bakal keluar dari koalisi bersama Gerindra jika tak jadi dipinang. Mardani menyebut koalisi PKS dengan Gerindra sudah hampir klop.

"Sampai saat ini komunikasinya dengan Gerindra dan PKS mulus. Jadi belum ada pikiran untuk berpaling hati," imbuhnya.