PKS Optimistis Basis Suara Jokowi di Jateng dan Jatim Beralih Dukung Prabowo
Merdeka.com - Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alyuddin menyangsikan analisa juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin Arya Sinulingga yang menyebut strategi capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam meraup suara di lumbung Jokowi gagal total.
Analisa Suhud justru sebaliknya. Dia berkaca dari hasil Pilkada serentak 2018. Di beberapa daerah yang didominasi oleh suara pendukung Jokowi kini justru berubah haluan dengan beralih ke Prabowo-Sandi.
"Di basis partai-partai pendukung Jokowi seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur terjadi perubahan cukup signifikan. Ini yang akan menjadi potensi perubahan dukungan pada Pemilu 2019 mendatang," kata Suhud saat dihubungi merdeka.com, Jumat (9/11).
-
Suara apa yang diraih Prabowo-Gibran di Sulawesi Utara? Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengesahkan suara pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di wilayah Sulawesi Utara. Prabowo-Gibran meraup 1.229.069 suara. Hal ini berdasarkan hasil rapat rekapitulasi wilayah Sulawesi Utara yang digelar di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
Selain itu, dia juga berkaca dari hasil survei yang menempatkan suara Jokowi stagnan dengan persentase 50 persen. Menurutnya, angka itu masih bisa dikalahkan.
"Kita justru bisa melihat sejumlah survei yang memperlihatkan elektabilitas Pak Jokowi cenderung stuck di kisaran 50-an persen. Angka itu sangat rawan dan berpotensi mudah dikalahkan," ucapnya.
Salah satu faktor yang membuat persentase elektabilitas Jokowi stagnan karena masyarakat menilai kinerja pemerintah masih rendah. Ini bisa dijadikan modal untuk mempengaruhi arah suara dari swing voters untuk beralih dukungan ke Prabowo-Sandi.
"Kinerja Pemerintah yang rendah di bidang ekonomi dengan indikasi pertumbuhan yang mentok di angka lima persen saya kira akan menjadi pertimbangan para swing voters untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi," ungkapnya.
Sebelumnya, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga menilai, strategi mencuri suara di lumbung suara Jokowi yang dilakukan pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga gagal. Dia mencontohkan ketika cawapres Sandiaga Uno kampanye ke Sulawesi Utara, masyarakat sepi menyambutnya.
"Kita tahu Mas Sandi kemarin ke Sulawesi Utara yang merupakan lumbung suara Pak Jokowi misalnya, di sana yang datangnya sedikit, responsnya sedikit betul. Itu kenyataan. Senyap betul," kata Arya di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (8/11).
Arya menyebut bahwa faktanya kehadiran Sandi memang tak disambut riuh. Karenanya dia sarankan tak perlu cape-cape merebut suara di tempat Jokowi karena percuma.
"Nah, ini kan kasihan mereka nanti sepi. Kita sarankan jangan. Nanti kasihan Mas Sandi sama Pak Prabowo. Nanti kemana dia ke lumbung Pak Jokowi sepi enggak ada yang datang," ujarnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaKemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaEektabilitas Prabowo berada di angka 39,7 persen naik dibanding Agustus 2023
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo mendapatkan dukungan sebesar 33,7 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaAfri menjelaskan, dalam survei sebelumnya, elektabilitas Prabowo-Gibran di wilayah tersebut 45,4 persen. Kini naik menjadi 53,3 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo mengungguli Ganjar di Jabar, Jatim, dan Banten.
Baca Selengkapnya