PKS Percaya Diri Hadapi Pileg dan Tetap Fokus Menangkan Prabowo
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap berkomitmen untuk memperjuangkan kemenangan capres-cawapres Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019. Namun demikian partai ini juga tak khawatir perolehan suara untuk Pemilu Legislatif (Pileg) akan melorot.
Karena bagi PKS, walaupun kadernya tak ada yang maju sebagai capres atau cawapres, perolehan suara dalam Pemilu sebelumnya tetap cukup signifikan. Ketua Dewan Syura DPP PKS, Hidayat Nur Wahid menyampaikan dalam tiga kali Pemilu yaitu 2004, 2009, dan 2014, perolehan suara PKS selalu meningkat walaupun tak ada kadernya yang menjadi capres atau cawapres.
PKS, kata dia, memiliki tradisi sendiri dan tidak pernah menjadikan capres atau cawapres sebagai basis dalam perolehan suara.
-
Apa keyakinan Prabowo soal PKB? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Kenapa Prabowo kokoh di Pilpres 2024? Posisinya sebagai ketua umum partai, membuat Prabowo kokoh dibanding calon lainnya.
-
Kenapa PDIP yakin bisa menang di Pilpres 2024? Sementara untuk Pilpres, menurutnya, hasil survey menunjukkan posisi Ganjar Pranowo di Bali mencapai 70 persen. Capaian diharapkan akan meningkat karena masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan.
-
Siapa yang yakin PDIP akan menang di Pileg 2024? 'Persiapan kami sangat matang. Untuk legistatif tinggal menunggu efek ekor jas dari Pilpres,' sebut Kepala Badan Saksi dan Pemenangan Nasional (BSPN) wilayah Bali AA Adhi Ardana, Jum’at (13/10).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Apa harapan Prabowo untuk Pemilu 2024? Prabowo berharap Pemilu 2024 bisa berjalan damai dan tertib.
"Suara kami naik pada posisi dimana kami tidak punya capres dan cawapres dari kader PKS. Karena kami mengandalkan pada kader partai, kinerja partai dan anggota DPR dan kami berdiri di atas kaki partai sendiri. Kami mendukung capres dan cawapres dan kami memperjuangkannya tetapi tidak terkait dengan perolehan PKS," jelasnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (12/11).
"Jadi bagi kami ada atau tidak capres dan cawapres tidaklah menjadi rujukan utama untuk menghadirkan kesuksesan PKS dalam dukungan dari rakyat Indonesia dan kami bisa buktikan kami tidak punya capres sendiri tapi suara PKS meningkat dari Pemilu ke Pemilu," lanjutnya.
Wakil Ketua MPR ini melanjutkan, walaupun Pileg dan Pilpres dilaksanakan serentak, pihaknya tak merasa khawatir. Karena bagi pihaknya, publik telah mengetahui rekam jejak PKS. Termasuk juga kinerja para kadernya yang duduk di legislatif.
Dia menegaskan pihaknya akan tetap memperjuangkan keputusan partai yang telah mengusung Prabowo-Sandi. Perjuangan memenangkan Prabowo-Sandi akan seiring dengan upaya memenangkan para kadernya agar bisa masuk ke parlemen.
"Kami akan tetap memperjuangkan keputusan partai yaitu capres dan cawapres Prabowo-Sandi. Tapi kami juga akan memperjuangkan kepentingan partai dan caleg-calegnya. Kami tidak akan mendikotomi keduanya, keduanya akan berjalan beriringan, nanti berdampak atau tidak bagi kami tidak menjadi rujukan utama. Rujukan utama kami adalah kinerja partai sendiri, calon-calon dari partai, dan track record yang kami punya di PKS," paparnya.
Mengenai kekhawatiran Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY bahwa partainya akan kesulitan menghadapi Pemilu serentak, Hidayat menanggapi bahwa setiap partai punya kebijakan masing-masing. Rakyat juga yang akan memberikan penilaian siapa wakil rakyat atau parpol yang akan dipilih sehingga hal itu tak perlu dikhawatirkan.
Kendati demikian dia juga mengusulkan agar parpol koalisi mengkomunikasikan hal ini dengan capres dan cawapres yang diusung.
"Sehingga semua bisa berjalan untuk kemudian bisa di satu pihak memenangkan capres dan cawapresnya. Tetapi di sisi lain memenangkan partai-partai pendukung dari capres dan cawapres. Tetapi sekali lagi bagi PKS keduanya bisa berjalan beriringan, kami mendukung Prabowo-Sandi, kami mengkampanyekan termasuk saya mengkampanyekan Prabowo-Sandi. Tapi adapun partai-partai lain buat kebijakan yang baik tapi yang menentukan adalah rakyat Indonesia," terangnya.
Kebijakan Partai Demokrat yang lebih memilih memprioritaskan kampanye Pileg menurutnya tak akan menggembosi atau berpengaruh terhadap suara Prabowo-Sandi. Demokrat, kata dia, akan tetap konsisten mendukung Prabowo-Sandi dan tak akan berubah haluan. Hidayat menambahkan rakyat saat ini cukup cerdas menentukan pilihan politiknya dan rakyat memilih bukan semata dari hasil kampanye tapi juga melihat rekam jejak.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dukungan gerakan rakyat akan memperbesar peluang Ganjar menang.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan tidak gentar dengan deklarasi PKB, PAN dan Golkar terhadap pencapresan Prabowo.
Baca SelengkapnyaDemokrat menambah deretan parpol pengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
Baca SelengkapnyaMenurut Habiburokhman, tak ada masalah antara Prabowo dengan PKS.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku, mendapat undangan rakornas PKS, usai pertemuan dengan tamu penting.
Baca SelengkapnyaPrabowo lantas menyinggung PKB saat Pemilu lalu yang bersebrangan dengan kubunya
Baca SelengkapnyaGerindra yakini PKB hatinya mendukung Prabowo. Maka tidak akan pindah ke lain hati.
Baca SelengkapnyaPrabowo bakal merangkul semua pihak untuk bersatu membangun Indonesia.
Baca SelengkapnyaPPP akan tetap istikamah pada perjanjian kerja sama yang sudah dijalin dengan PDIP
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberi kode keras Prabowo Subianto untuk sosok cawapres.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut terjadi perubahan sikap pendukung Ganjar setelah Golkar dan PAN bergabung ke kubu Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku tak mau memikirkan sikap Budiman yang mendukung Prabowo.
Baca Selengkapnya