PKS sebut Jokowi bohong tak tahu kebijakan kenaikan DP mobil pejabat
Merdeka.com - Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Nasir Djamil menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau cuci tangan atas polemik kenaikan tunjungan uang muka mobil pejabat negara. Bahkan, Jokowi terkesan menyalahkan para menterinya atas penerbitan Perpres Nomor 39 Tahun 2015 itu.
"Bohong itu. Dia itu enggak gentleman. Jadi ibarat peribahasa, lempar batu sembunyi tangan. Tidak mungkin Presiden itu enggak tahu setiap kebijakan," kata Nasir saat dihubungi merdeka.com, Senin (6/4).
Anggota Komisi III DPR ini mengakui memang benar usulan menaikkan tunjangan uang muka mobil dinas bagi pejabat negara dilakukan oleh DPR. Namun, usulan tersebut harus berkoordinasi dengan Menteri Keuangan sebelum diserahkan ke Presiden. Sehingga, menurut dia, mustahil Presiden tidak mengetahuinya.
-
Kenapa TKN tak siapkan pakar khusus untuk Prabowo? Tim Kampanye Nasional (TKN) tidak menyiapkan pakar khusus untuk membantu persiapan debat Prabowo-Gibran. Karena temanya bukan jadi masalah bagi Prabowo dan Gibran.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa Menteri PPN saat ini? Adapun, Menteri PPN saat ini dijabat oleh Suharso Monoarfa, yang dipilih langsung oleh presiden pada tahun 2019.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa TKN Prabowo tak khawatir? Menurut Herzaky, keempat menteri tersebut selama ini telah melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan sebaik mungkin serta telah sesuai aturan yang ada.
-
Apa tebak-tebakan tentang benda yang berhubungan dengan presiden? Dia selalu berada di atas kepala Presiden, Menteri, atau Pejabat Daerah. Namun dia tidak memliki jabatan dalam pemerintahan, Siapakah dia? Jawaban: Dia adalah Peci
"Memang tunjangan itu naik tapi tiap lima tahun sekali. Bukan setahun sekali naik. Naiknya juga tidak signifikan yang sekarang. Jadi misalnya benar tunjangan itu naik ya Presiden harus tanggung jawab," terang dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku tidak tahu bahwa Perpres Nomor 39 Tahun 2015 tentang tunjangan uang muka kendaraan bermotor pejabat negara yang ditekennya beberapa waktu lalu menuai kontroversi. Jokowi mengatakan seharusnya semua Perpres yang ditekennya sudah melalui proses pemfilteran oleh menteri terkait.
"Tidak semua hal itu saya ketahui 100 persen artinya hal seperti itu harusnya di kementerian sudah menscreening apakah berakibat baik dan tidak untuk negara dan itu coba dicek atas usulan siapa?," ujar Jokowi usai dari Solo di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (5/4).
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaJokowi dikabarkan memberikan tim khusus untuk mengkaji kepengurusan PDIP.
Baca SelengkapnyaMenurut Jusuf Kalla, tidak semua orang bisa blusukan seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDia enggan menanggapi lebih lanjut polemik yang disampaikan oleh Agus. Terlebih, pada 2017 dirinya tidak mengetahui persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menghadiri peringatan hari konstitusi dan HUT ke-78 MPR.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, Jokowi sempat menanyakan terkiat masalah PKB dan PBNU.
Baca SelengkapnyaMuhadjir juga menjelaskan alasan keterlibatan kementeriannnya dalam pembagian bansos.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengatakan agar kabar tersebut ditanyakan langsung oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaKaesang mengingatkan, kompetisi Pilkada ini sebaiknya dijauhkan dari penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaJazilul mengaku, juga belum menerima informasi pasti mengenai perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaTenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin menegaskan Presiden Jokowi tidak pernah menyibukkan diri.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca Selengkapnya