PKS Soal Bobby Maju Pilwalkot Medan: Sedih Kalau Tren Nepotisme Muncul Lagi
Merdeka.com - Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution maju dalam Pilwalkot Medan. Dia mendaftarkan diri melalui PDI Perjuangan.
Melihat itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, sebetulnya setiap orang memiliki hak untuk dipilih dan memilih selama memenuhi syarat.
Tetapi, Mardani mengingatkan reformasi itu semangatnya memerangi nepotisme. Dia mengaku sedih jika di masa sekarang kembali muncul nepotisme.
-
Siapa yang Bobby Nasution ajak untuk menjaga aset kota Medan? Bobby Nasution mengajak seluruh pihak untuk sepakat dan menjaga komitmen untuk mengamanka seluruh aset daerah.
-
Bagaimana Bobby Nasution ingin menjaga aset kota Medan? “Investor akan berpikir, sedangkan aset daerah saja bisa hilang, apalagi aset swasta. Jangan sampai pikiran ini muncul,“ ungkapnya.
-
Apa dukungan Bobby Nasution untuk menangani begal di Medan? Jika diperlukan, Bobby meminta polisi menembak begal sadis yang sudah sangat meresahkan.
-
Bagaimana Bobby Nasution mencerminkan keberagaman di Medan? 'Jadi, kami selalu berkomunikasi dengan tokoh lintas agama. Keragaman yang kita miliki, coba kami cerminkan dalam komposisi pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan. Dari puluhan perangkat daerah yang ada, diisi oleh kepala dinas dari ragam agama, termasuk umat Kristiani, ' kata Bobby Nasution.
-
Kenapa Bobby Nasution ingin menjaga aset kota Medan? “Di masa saya dan Pak Wakil Wali Kota, jangan ada satu pun aset yang diambil pihak-pihak tidak bertanggung, jangan seolah-seolah kita diam ada aset kita diambil oleh orang lain,“ tegas Bobby Nasution saat membuka Musrenbang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026, Kamis (24/8) di Hotel JW Marriot.
-
Apa yang dilakukan relawan Bobby Nasution di Medan? Kita relawan terus bergerak di akar rumput. Mengadvokasi rakyat untuk urusan sosial, kesehatan serta pendidikan. Bahkan kemarin baru giat pelestarian permainan rakyat di sejumlah tempat di Kota Medan,“ tukas Asril.
"Tapi kita reformasi itu memerangi nepotisme. Itu saya sedih kalau trennya nepotisme muncul lagi. Lebih baik kita coba belajar dari sejarah, cari yang merit sistem dan itu sangat baik," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12).
Kendati demikian, Mardani enggan menyebut ada gejala nepotisme dari Jokowi. Dengan majunya anak dan mantu di Pilkada 2020.
"Semua orang berhak, kalau sikap saya nepotisme itu adalah kemunduran bagi demokrasi Indonesia. Tapi setiap orang punya hak untuk maju gitu," sebutnya.
Bobby Kembalikan Formulir ke PDIP
Menantu Presiden Jokowi, Bobby Afif Nasution, mengembalikan formulir pendaftaran untuk maju sebagai calon Wali Kota Medan ke DPD PDIP Sumatera Utara, Selasa (3/12). Dia berharap mendapatkan dukungan dari partai berlambang banteng moncong putih itu pada Pilkada 2020.
Formulir pendaftaran yang dikembalikan Bobby diterima langsung Sekretaris PDIP Sumatera Utara Sutarto didampingi sejumlah pengurus DPD PDIP Sumatera Utara.
"Saya kembalikan formulir pendaftarannya lengkap dengan sejumlah persyaratannya. Ini pertama kali saya mendaftar ke partai politik untuk maju sebagai calon Wali Kota Medan," kata Bobby kepada wartawan di Medan, Selasa (3/11).
Namun, Bobby mengaku belum mengetahui masalah Kota Medan. Karenanya dia belum dapat menyampaikan visi dan misinya.
"Visi itu bisa kita sampaikan kalau tahu masalah dulu ... Kita masih mencari tahu dulu sebenarnya masalah Medan itu apa? Kalau kita sampaikan visi-misi sekarang, nanti memaksakan apa yang kita inginkan saja. Kita harus tahu masalahnya, solusinya, karena kita melibatkan masyarakat, bukan hanya kita sendiri," sebutnya.
Permasalahan Kota Medan itu juga menjadi bahan pembicaraan Bobby dengan partai lain, seperti dengan Partai NasDem dan Golkar. Pembicaraan itu juga dinyatakan sebagai persiapan dirinya maju dalam pencalonan Pilkada Kota Medan. Dia ingin melihat kemampuan dirinya sekaligus mencari tahu masalah Kota Medan.
"Kalau saya rasa saya sendiri sudah memahami masalah Kota Medan dan saya rasa saya bisa menyelesaikan masalah itu, baru saya melakukan tingkatan yang lebih untuk mencalonkan diri saya sebagai wali kota," ucap Bobby.
Kriteria Pendamping Bobby
Kriteria pasangan yang diharapkan Bobby juga terkait dengan permasalahan Kota Medan. Kriteria itu menjadi bahan perbincangannya dengan Sutarto.
"Bahwa untuk wakil kita semua sudah sepakat lebih ke kriteria, bukan siapanya. Kriteria siapanya yang pas menangani masalah di Medan, jadi kalau wakil, kita cari kriterianya," ucapnya.
Bobby berharap dipasangkan dengan sosok yang bisa membantunya. Alasannya, dia belum punya pengalaman di bidang birokrasi. "Karena saya bukan dari birokrat, saya baru pertama kali juga untuk maju wali kota. tugas kerja yang selama ini saya lakukan dari bisnis, sangat berbeda dengan memimpin sebuah kota. (Calon wakil) harus bisa men-support saya, harus tahu masalah Medan," jelasnya
Ditanya soal izin Presiden Jokowi, Bobby menyatakan orang nomor satu itu membebaskan keluarganya untuk berkarier. "Pak Jokowi sangat memerdekakan anak dan menantu mau jadi apa, mau ke bisnis, birokrat, profesional, terserah. Contohnya dulu istri saya mau daftar PNS tidak ada intervensi dari mertua saya, jadi tidak pernah menekan," ucapnya.
Sementara Sutarto menyatakan, saat ini sudah 178 figur yang mendaftarkan diri ke PDIP untuk mencalonkan diri sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Medan. Nama-nama itu akan disurvei. Hasilnya akan dikirim ke DPP PDIP.
"Yang menjadi salah satu pertimbangan yakni hasil survei, nanti akan diketahui elektabilitas dan kualitas masing-masing paslon, komitmennya pada Pancasila, ideologi negara, UUD 45, Kebhinekaan dan NKRI," ucapnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramai isu soal istilah 'Blok Medan' yang dikaitkan dengan anak-menantu Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku punya calon sendiri untuk Pilgub Sumut 2024
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seragam hitam itu mecerminkan situasi demokrasi Indonesia kini tengah menghadapi tantangan. Menurutnya, nepotisme telah lahir kembali.
Baca SelengkapnyaBobby memilih mendukung Capres Prabowo. Berlawanan dengan PDIP yang mengusung Ganjar.
Baca SelengkapnyaGrace menegaskan, pengusungan Bobby tak hanya berasal dari parpol yang tergabung di KIM.
Baca SelengkapnyaBobby membantah kedatangan Presiden Jokowi pada lebaran kedua ke Medan dalam rangka menggaet dukungan untuk Bobby yang akan maju Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaOrang yang bercerita kepada mantan gubernur DKI Jakarta ini bilang bahwa di Jakarta juga terjadi nepotisme. Maka menular ke daerah-daerah.
Baca SelengkapnyaHasto ingatkan orang-orang yang telah diberi karpet merah sampai mengantarkan ke kursi kekuasaan untuk tetap beretika.
Baca SelengkapnyaGanjar tak khawatir suaranya di Medan akan berkurang lantaran Bobby mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAnak dari Presiden Joko Widodo itu juga meminta agar Bobby tak melakukan hal serupa seperti wali kota Medan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ahmad Muzani menyatakan masuknya Bobby merupakan kabar yang sudah lama ditunggu.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon meyakini partainya bisa mengalahkan Bobby Nasution pada Pilkada Sumut 2024.
Baca Selengkapnya