PKS takbir singgung Ahok di paripurna, Hanura bilang 'itu SARA'
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Hanura, Dadang Rusdiana menyayangkan ucapan anggota Fraksi PKS Al Muzzammil Yusuf yang menyinggung isu SARA serta dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) saat rapat paripurna DPR pada (19/10) kemarin. Dia meminta anggota dewan tidak menyinggung isu SARA dalam memilih pemimpin daerah.
"Jangan bicara yang sensitif seperti larang-larang orang memilih pemimpin karena perbedaan agama, itu SARA yang sensitif," kata Dadang di Komplek Senayan, Jakarta, Kamis (20/10).
Dadang beranggapan, pernyataan berbau SARA justru akan menimbulkan konflik dan mengancam persatuan bangsa. Sebab, Pancasila sebagai dasar negara pun mengatur tentang toleransi antar umat beragama.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang Anies tekankan kepada kader PKS? Anies mengaku perubahan bukan hanya untuk satu orang, partai, dan koalisi, tetapi hajat seluruh masyarakat Indonesia. 'Jadi bapak-ibu sekalian perubahan ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu partai bukan tentang satu koalisi ini adalah tentang mengubah hajat keluarga-keluarga di seluruh Indonesia. Untuk mengubah itu perlu kemenangan,' tegasnya.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa tema Rakernas PKS? Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka Rakernas 2024 dengan tema 'Kolaborasi Membangun Negeri', Jumat (20/9).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
"Pancasila adalah kesepakatan, jadi kita harus bicara dalam perspektif Pancasila ketika berbicara di wilayah publik, maka agama yang kita bicarakan adalah sebagai moralitas dan akhlak," ujarnya.
Apalagi, menurutnya, syarat bagi calon kepala daerah telah diatur dalam UU Pilkada. Dadang menyarankan, seharusnya semua pihak mencari nilai-nilai agama yang bisa diterima semua pihak seperti kejujuran, kesederhanaan, kerja keras dan toleransi antar umat beragama.
"Calon presiden, gubernur, bupati itu ada di UU syarat-syaratnya. Tidak boleh ditambah-tambah dengan hal yang berbau SARA, berbahaya," kata anggota Komisi X DPR ini.
Sementara, Juru Bicara Tim Sukses Ahok-Djarot, Miryam S Haryani menilai, sikap Al Muzzammil adalah hal yang wajar, karena mengingatkan soal pentingnya toleransi. Namun, Miryam mengaku Fraksi Hanura tidak akan meniru hal tersebut.
"Pernyataan yang dibacakan PKS di paripurna sesuatu yang wajar, karena semua berharap toleransi selalu jadi pegangan kita dalam berbagai kondisi tidak hanya pilkada," kata anggota Komisi V DPR Fraksi Hanura ini.
"Bagi kami Partai Hanura tidak akan meniru hal yang sama di paripurna, karena yang jauh lebih penting adalah substansi dan pelaksanaan dari toleransinya itu," sambung dia.
Sebelumnya diketahui, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar sidang paripuran membahas Perjanjian Paris atas Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai perubahan iklim kemarin. Sebelum rapat dimulai, ruang paripurna mendadak heboh dengan suara takbir.
Kejadian itu berawal saat Wakil Ketua Komisi II Fraksi PKS Al Muzammil Yusuf melontarkan interupsi. Interupsi Muzammil berkaitan dengan polemik pernyataan Basuki T Purnama yang mengutip surat Al-Maidah demi pencalonannya di Pilgub DKI 2017.
Muzzamil mengingatkan kepada semua anggota dewan tentang pentingnya toleransi antar umat beragama. Dia menyebut umat Islam merasa tersinggung dengan ucapan Ahok itu.
"Saya hanya ingin menyampaikan satu hal yang menjadi hak saya sebagai dewan. Saya ingin menyampaikan soal suara seseorang tentang makna toleransi," kata Muzammil di Ruang Rapat Paripurna, DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/10).
Selain itu, politisi PKS ini juga mengingatkan Presiden Joko Widodo dan Kapolri untuk menghormati hukum berlaku di Indonesia. Sehingga, dia menegaskan agar proses hukum dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok dilanjutkan.
"Saya ingatkan kepada presiden, Kapolri, negara kita negara hukum, Hormati hukum. Pernyataan kami kalau ada anggota mari didukung, kita hanya tuntut jalur hukum. Sehingga tak perlu ditakutkan seperti apa yang dikatakan Hendropriyono, tak perlu. Karena kita tak ingin onar. Kita hanya menjalankan pancasila. Saya ajak takbir. Allahuakbar 3x walillahilham," tegasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberagaman suku, ras, dan agama menjadi isu sensitif semenjak praktik politik identitas mulai digunakan oleh para elit politik dalam kampanye-kampanyenya.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons Politikus Partai Gerindra Maruarar Sirait yang menyebut Pramono Anung-Rano Karno bakal ditinggalkan pendukung nonmuslim
Baca SelengkapnyaSalam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.
Baca SelengkapnyaSentilan ini merespons sejumlah pernyataan Maruarar soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua MPR, Ahmad Basarah mengajak masyarakat Indonesia di Hamburg Jerman untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia di tanah rantau.
Baca SelengkapnyaSARA adalah singkatan dari suku, agama, ras, dan antargolongan.
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaWaketum PPP Arsul Sani angkat suara terkait Bacapres Ganjar Pranowo muncul di tayangan azan
Baca SelengkapnyaMaruarar pun mengaku heran, kenapa sosok Harun Masiku sampai saat ini belum dapat ditemukan.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaNilai toleransi yang diamanahkan jika dipegang teguh bisa menjaga keutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPidato Ganjar Pranowo saat pengundian nomor urut di KPU RI untuk menyuarakan suara rakyat
Baca Selengkapnya