Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Plus minus Hatta Rajasa cawapres Prabowo

Plus minus Hatta Rajasa cawapres Prabowo Prabowo dan Hatta temui SBY di Istana. ©Rumgapres/Abror Rizki

Merdeka.com - Capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PAN Hatta Rajasa kemarin menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana. Selain meminta izin dan restu bertarung di pilpres 2014, Hatta juga pamit undur diri dari Kabinet Indonesia Bersatu II sebagai Menteri Koordinator Perekonomian.

Disinyalir kuat Hatta bakal jadi cawapres, mendampingi Prabowo bertarung melawan capres dari PDIP Joko Widodo (Jokowi). Sejumlah politisi kedua partai juga mengamini sinyal kuat tersebut. Untuk mekanisme resminya akan ditetapkan di rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PAN hari ini.

"Kita berharap ada koalisi tenda besar bukan tenda birunya Desi Ratnasari, karena memang Indonesia ini tidak bisa ditangani hanya satu orang saja, tidak ada Superman yang bisa menyelesaikan semua masalah kita karena terlalu kompleks. Pak Harto yang begitu kuat saja, akhirnya tidak bisa menyelesaikan masalah di Indonesia ini sendiri," ujar Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo.

Lantas seperti apa peluang Prabowo-Hatta di pilpres nanti? Berikut plus minus Hatta sebagai cawapres Prabowo:

Representasi Sumatera

Duet Prabowo-Hatta dinilai mewakili unsur pemilih Jawa-luar Jawa. Prabowo putra asli Jakarta sedangkan Hatta kelahiran Palembang, Sumatera Selatan.Jika mengacu ke DPT pemilu legislatif yang dikeluarkan KPU dan Bawaslu, total pemilih di Sumatera Selatan mencapai 5.782.176 jiwa, Sumatera Utara 9.840.562 dan Sumatera Barat 3.623.039.

Pengalaman di Birokrasi

Hatta Rajasa tercatat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia sejak 22 Oktober 2009 hingga 13 Mei 2014, saat dirinya mengajukan mundur untuk konsen di pilpres. Sebelumnya hatta pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara periode 2007-2009, Menteri Perhubungan 2004-2007 dan Menteri Negara Riset dan Teknologi 2001-2004.Masa jabatannya sebagai Menteri Perhubungan ditandai dengan beberapa kecelakaan transportasi yang menonjol, di antaranya musibah Mandala Airlines Penerbangan 91, Kecelakaan KM Digoel, Musibah KM Senopati Nusantara, Adam Air Penerbangan 574, dan Garuda Indonesia Penerbangan 200.

Dianggap paham soal ekonomi

Staf ahli Menko Perekonomian Purbaya Yudhi Sadewa menilai duet Prabowo-Hatta akan menarik minat investor. Ini berkaca pada pengalaman Purbaya mengikuti presentasi Hatta di hadapan peserta diskusi Danareksa."Mereka kaget melihat pengetahuan Pak Hatta tentang ekonomi yang cukup canggih. Masalahnya tidak semua orang di pasar tahu kalau Pak Hatta pintar," ungkapnya.

Membawa suara PAN dan Muhammadiyah

Duet Prabowo-Hatta diprediksi mampu mengantongi dukungan dari kader PAN dan Muhammadiyah. Hasil pemilu legislatif kemarin PAN mendulang suara 9,4 juta atau 7,57 persen. Sedangkan jumlah warga Muhammadiyah yang mencapai lebih dari 15 juta orang, diharapkan menjadi ceruk baru untuk mendulang suara di pilpres.

Tak mampu katrol suara Prabowo

Hasil survei simulasi Pilpres 2014 yang dilakukan Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan duet prabowo-Hatta tak bisa menandingi Jokowi-JK.Hasil survei menunjukkan Jokowi-Jusuf Kalla memperoleh suara 44,2 persen dan Prabowo-Hatta meraih 29,0 persen."Jokowi masih mendapat dukungan terbesar dibanding yang lain," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.

Dianggap tak berprestasi

Direktur Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menilai Hatta belum berhasil menjadi menteri koordinator. Dalam penilaiannya, koordinasi antar kementerian bidang ekonomi masih sangat lemah selama berada di bawah komando Hatta."Seharusnya kan Menko Perekonomian itu sentral (pusat). Selama ini koordinasi sangat lemah. Kementerian ekonomi jalan sendiri sendiri. Misalnya BTN-Mandiri jalan sendiri sendiri," ucap Enny ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Selasa (13/5).Dia punya contoh lain lemahnya koordinasi menteri-menteri ekonomi di bawah komando Hatta. Sebut saja kementerian perdagangan dan kementerian pertanian, ataupun kementerian perdagangan dengan kementerian perindustrian yang tak kompak menyikapi beberapa persoalan ekonomi.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Sebut Koalisi Boleh Berbeda di Daerah: Jawa Barat Ngeri-Ngeri Sedap
Prabowo Sebut Koalisi Boleh Berbeda di Daerah: Jawa Barat Ngeri-Ngeri Sedap

Prabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.

Baca Selengkapnya
Kritik Pedas Sekjen PDIP soal RK 'Minta Endorse' Prabowo-Jokowi: Mentalitas Kalah, Ketidakpercayaan Publik Makin Besar!
Kritik Pedas Sekjen PDIP soal RK 'Minta Endorse' Prabowo-Jokowi: Mentalitas Kalah, Ketidakpercayaan Publik Makin Besar!

Hasto mengkritik pedas aksi RK itu karena tengah mempertontonkan mentalitas yang lemah.

Baca Selengkapnya
Hasto Respons Pernyataan Ketum Gelora Sebut Jokowi Ajak PDIP Bangun Koalisi Besar
Hasto Respons Pernyataan Ketum Gelora Sebut Jokowi Ajak PDIP Bangun Koalisi Besar

Koalisi itu tak terbentuk karena PDIP keburu mendeklarasikan Ganjar.

Baca Selengkapnya
Wacana Ganjar-Anies, Ini Jawaban Hasto Kristiyanto
Wacana Ganjar-Anies, Ini Jawaban Hasto Kristiyanto

Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah melontarkan statement terkait potensi Ganjar Pranowo berpasangan dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
TKN: Pak Terawan Dukung Prabowo-Gibran
TKN: Pak Terawan Dukung Prabowo-Gibran

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dukung Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Harapan PDIP: Presiden 2024 Bukan yang Dicap Penculik dan Nempel Terus Kaya Prangko
Harapan PDIP: Presiden 2024 Bukan yang Dicap Penculik dan Nempel Terus Kaya Prangko

Saat disinggung mengenai kedekatan Presiden RI Jokowi dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Hasto mengatakan merupakan hal yang biasa.

Baca Selengkapnya
Masukan Jokowi untuk Cawapres Ganjar: Liat Rekam Jejak, Keluarga dan Asal Usul
Masukan Jokowi untuk Cawapres Ganjar: Liat Rekam Jejak, Keluarga dan Asal Usul

Hasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto 'Kepleset' Puji Prabowo Pemenang Jelang Debat Capres Terakhir
VIDEO: Hasto 'Kepleset' Puji Prabowo Pemenang Jelang Debat Capres Terakhir

Hasto tak sengaja mengucap nama Prabowo sebagai pemenang debat tersebut.

Baca Selengkapnya
Temani Raffi Ahmad Nonton Debat Cawapres, Potret Nagita Tersenyum Cantik di Barisan Pendukung Gibran
Temani Raffi Ahmad Nonton Debat Cawapres, Potret Nagita Tersenyum Cantik di Barisan Pendukung Gibran

Raffi Ahmad dan Nagita Slavina kompak menonton langsung acara debat Cawapres. Keduanya berada di barisan pendukung Gibran.

Baca Selengkapnya
Dedi Mulyadi Bicara Peluang KIM Plus Mempengaruhi Pilgub Jabar
Dedi Mulyadi Bicara Peluang KIM Plus Mempengaruhi Pilgub Jabar

Salah satu keputusan KIM Plus adalah mengusung mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sebagai bakal calon gubernur untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pesan Prabowo ke Kuasa Hukum jika Ada yang Coba Pecah Belah Hubungannya dengan Jokowi
Pesan Prabowo ke Kuasa Hukum jika Ada yang Coba Pecah Belah Hubungannya dengan Jokowi

Menurut Otto, Prabowo sedikit berpesan bahwa jangan harap ada yang dapat memecah belah hubungannya dengan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Siapa Cawapres Ganjar? Sekjen PDIP Singgung Nama KH Ma'ruf Amin
Siapa Cawapres Ganjar? Sekjen PDIP Singgung Nama KH Ma'ruf Amin

Tidak tertutup kemungkinan proses penunjukan pendamping Ganjar Pranowo akan sama seperti penunjukan pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.

Baca Selengkapnya