Polda Jabar siapkan tim khusus antisipasi isu SARA saat Pilkada
Merdeka.com - Polda Jawa Barat menyiapkan tim patroli cyber untuk mencari konten berbau SARA dalam Pilkada. Itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kekisruhan seperti Pilkada DKI Jakarta.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan tim khusus itu akan mengawasi dan mencari konten yang bisa melanggar UU ITE.
"Apabila ada konten dalam konteks Pilkada yang mengarah pada UU ITE, akan dilakukan penyelidikan sampai penegakan hukum," ucapnya saat ditemui usai gelar pasukan di Lapangan Gasibu Bandung, Jumat (5/1).
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang menggugat Polda Jawa Barat? Pegi diketahui menggugat Polda Jawa Barat yang menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Apa tugas Ditjen Pengawasan Ruang Digital? Penugasan ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 174 Tahun 2024 tentang Kementerian Komunikasi dan Digital, yang mencerminkan perubahan nomenklatur kementerian sebagai respons terhadap dinamika dan tantangan era transformasi digital saat ini, di mana dibentuk satu kedirjenan baru yang mengawasi kejahatan di ruang digital.
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
Tim tersebut sudah berjalan. Namun, sejauh ini masih belum menemukan konten provokatif yang bisa mengganggu kondusifitas.
Ia mengimbau kepada seluruh pasangan calon pemimpin daerah yang ikut dalam Pilkada agar menjalankan semua tahapan sesuai aturan. Itu berlaku juga kepada para simpatisan dan tim sukses.
"Kami mengimbau untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Ini pesta demokrasi, pestanya rakyat. Saya percaya rakyat Jabar santun, religius," terangnya.
Lebih lanjut, dalam kaitan pengamanan Pilkada, Polda Jabar menyiapkan 21.438 personel. Kekuatan itu akan mendapat pasokan tambahan dari TNI sebanyak 2.700 personel. Mereka akan disebar ke sejumlah wilayah di Jabar.
"Yang paling banyak menyedot kekuatan itu pas pemungutan suara. Karena ada sekitar 60 ribu TPS (tempat pemungutan suara)," katanya.
Menurutnya, semua daerah punya karakteristik potensi kerawanan yang berbeda. Sejauh ini semua daerah masih aman. Namun, pihaknya sudah menyiapkan strategi khusus jika suatu daerah mengalami gangguan kondusifitas.
"Kami akan menerjunkan satu kompi brimob dan satu kompi TNI. Tapi saat ini melihat perkembangan dulu," katanya.
Seluruh persiapan sudah rampung. Pihaknya menegaskan siap menjaga dan mengawal Pilkada.
"Anggaran berbasis kinerja, semua sudah dipenuhi oleh gubernur. Kami siap mengamankan Pilkada," imbuhnya.
Seperti diketahui, Pemprov Jabar sudah menganggarkan pengamanan Pilkada pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2018. Rinciannya, anggaran untuk Polda Jabar sebesar Rp 145 miliar, Polda Metro Jaya sebesar Rp 22 miliar, Kodam III/Siliwangi sebesar Rp 26 miliar dan Kodam V/Jaya sebesar Rp 2,8 miliar.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan meyakini penyelenggaraan Pilkada akan aman, tertib dan kondusif.
"Jabar sudah berpengalaman. Sudah berkali melaksanakan pilkada, hasilnya selalu aman," terangnya.
Pria yang akrab disapa Aher ini pun menilai masyarakat sudah dewasa dan bisa saling menghormati satu sama lain meski mempunyai perbedaan pendapat. Kalaupun ada gangguan, Pihak kepolisian bersama TNI akan sigap mengatasinya.
"Potensi gangguan, kita percaya masyarakat santun, polisi juga bakal sigap menangani. Secara khusus saya meminta kepada masyarakat menjaga rasa aman kondusifitas," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi melakukan patroli siber untuk menyisir akun-akun yang menyebarkan ujaran kebencian maupun informasi hoaks.
Baca SelengkapnyaMenurut Sigit, Polri perlu mempersiapkan seluruh jajaran untuk memperkuat pengamanan siber.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pendapat dan pilihan, kata Kapolri adalah hal biasa terjadi dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaBurhanuddin mengingatkan kepada seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk menjaga netralitas.
Baca SelengkapnyaMabes Polri berencana melakukan patroli selama Pilkada 2024, baik turun langsung ke lapangan maupun di dunia maya.
Baca SelengkapnyaPara admin untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran kabar bohong atau isu SARA.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBawaslu Bali fokus memantau penyebaran isu-isu yang muncul di Pulau Dewata.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto kembali mengingatkan anak buah tetap menjaga netralitas selama pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada.
Baca SelengkapnyaKerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaHadi mencontohkan pengamanan yang harus diperhatikan adalah pengetatan keamanan di Papua.
Baca Selengkapnya