Polemik hadiri kampanye Trump, ke depan DPR harus berpikir 10 kali
Merdeka.com - Hadirnya Ketua dan Wakil DPR, Setya Novanto dan Fadli Zon ke Amerika Serikat banjir kritikan. Pasalnya, kedua anggota dewan terhormat itu terlihat hadir saat kampanye bakal calon presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Alhasil, keduanya kini menjadi bulan-bulanan khalayak baik di dalam maupun luar negeri. "Mereka jadi dibully karena masalah ini," ujar Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/9).
Untuk itu, politisi Partai Demokrat ini berharap ke depannya para anggota dewan berpikir 10 kali jika hendak melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Siapa yang pernah dibully? Korban Bullying Ariel Tatum adalah salah satu artis Indonesia yang dikenal dengan kecantikannya yang luar biasa. Ia memiliki wajah yang cantik, tubuh yang seksi, dan rambut yang indah. Namun, siapa sangka bahwa Ariel Tatum juga pernah mengalami bullying.
-
Siapa saja yang terdampak bullying? Perilaku bullying tak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pelaku.
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
-
Siapa yang menjadi korban bullying? Korban dan pelakunya sendiri berada pada satu lingkungan yang sama.
-
Siapa yang sering jadi korban bullying? Anak-anak yang melakukan bullying biasanya berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang lebih tinggi, seperti anak-anak yang lebih besar, lebih kuat, atau dianggap populer sehingga dapat menyalahgunakan posisinya.
"Kalau ada kunjungan tambahan atau tak resmi memang banyak akses negatif. Jadi pelajaran penting untuk dipikirkan betul 10 kali lipat," katanya.
Agus tak menampik, jika kehadiran kedua pimpinan tersebut merupakan aksi spontanitas namun, muncul pandangan negatif oleh khalayak.
"Memang kedatangannya bertemu Donald Trump menuai kritikan dan perhatian publik. Kunjungan tersebut berdampak negatif karena ada kunjungan yang direncanakan dan spontan," tuturnya.
Namun, Agus mengaku dirinya hingga saat ini belum sempat membicarakan perihal kedatangan keduanya pada kampanye bakal calon presiden Amerika, Donald Trump.
"Belumlah, ketemu aja belum. Nanti sesudah pulang dari New York dibicarakan soal ini," pungkasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seharusnya, rapat tersebut dilakukan hari ini, Kamis (22/8) pukul 9.30 wib
Baca SelengkapnyaDPR Banyak Dapat Kritik dari Rakyat, Puan Maharani ungkap sederet poin kritiknya.
Baca SelengkapnyaBarikade besi polisi tersebut berjarak sekitar 10 meter di bagian dalam gerbang yang roboh.
Baca SelengkapnyaDiketahui, ia merupakan salah satu anggota DPR RI terpilih termuda dari Sulawesi Utara pada periode 2024-2029.
Baca SelengkapnyaAksi yang digelar ini sehari setelah Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, menggelar rapat panitia kerja terkait Revisi UU Pilkada, pada Rabu (21/8).
Baca SelengkapnyaHabiburrokhman mengaku, ingin beraudiensi dengan massa aksi yang berdemo hari ini.
Baca SelengkapnyaMereka sempat meledek massa kontra dengan pemilu yang didominasi dengan orangtua lantaran hanya duduk saja tanpa ada melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaPenceramah kondang Dasad Latif sentil anggota DPR yang terkadang bersikap lebih hebat.
Baca SelengkapnyaMamat lantang berorasi mengajak pendemo melawan upaya pecah belah DPR.
Baca SelengkapnyaDi media sosial X ramai warganet agar mengawal keputusan MK.
Baca SelengkapnyaSaat menyampaikan orasi, Habiburokhman mengumumkan, tidak ada pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada.
Baca SelengkapnyaGambar lambang Burung Garuda berlatar biru dengan tulisan 'Peringatan Darurat' membanjiri media sosial. Apa maknanya?
Baca Selengkapnya