Polemik Rp 1 M dan kepemimpinan orang Jawa di Golkar
Merdeka.com - Sebanyak delapan kandidat calon ketua umum Golkar lolos ke tahap dua verifikasi dalam Munaslub yang akan digelar 15 - 17 Mei di Bali.
Setya Novanto, Ade Komarudin, Azis Syamsuddin, Airlangga Hartarto, Mahyudin dan Priyo Budi Santoso melenggang dengan mulus ke banak selanjutnya. Mereka juga telah menyetor uang Rp 1 M sebagai syarat nyalon ketum.
Dua calon yakni Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo sempat terancam gagal, karena tak setor uang Rp 1 miliar. Namun panitia akhirnya meloloskan keduanya dan mengganti aturan dana Rp 1 M tidak wajib, tapi semampunya.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang akan menjadi pemimpin Golkar di masa depan? Selanjutnya Menko Airlangga mengatakan bahwa calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders dan memegang jabatan kritikal yang akan menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam Visi Indonesia Maju 2045.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
Uang pendaftaran Rp 1 M ini memang menjadi polemik. Hal ini dinilai upaya jegal kader terbaik namun tak punya cukup banyak uang.
Ketua Dewan Pertimbangan PartaiGolkar Akbar Tandjung juga menolak syarat iuran calon ketua umum Rp 1 miliar untuk mendaftarkan diri dalam munaslub di Bali. Sebab, karena syarat tersebut, dia menilai Golkar bisa ditinggalkan rakyat.
"Jangan-jangan nanti rakyat bisa semakin menjauhi Partai Golkar karena hanya uang terus yang dibicarakan," ujar Akbar di Restoran Gado-gado Boplo, Jakarta, Sabtu (7/5).
Munaslub sebelumnya, kata dia, para Caketum tak memberikan iuran apapun. Iuran tersebut, menurutnya, bentuk budaya negatif yang tidak pernah ada dalam sejarah Golkar.
"Saya sudah beberapa kali mengatakan tidak setuju uang iuran itu, apalagi Rp 1 miliar. Di tingkat daerah nanti bisa Rp 500 juta, di tingkat kecamatan bisa Rp 150 juta. Nanti bisa-bisa Partai Golkar bicaranya tentang uang, uang, uang terus," kata Akbar.
Sementara soal jagonya di Munaslub. Akbar tak terlalu terbuka. Dia hanya berharap jika Golkar nanti dipimpin oleh orang Jawa. Alasannya? (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu Jokowi masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar semakin kencang. Jokowi akhirnya merespons isu tersebut.
Baca SelengkapnyaInternal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaHal itu ia ungkapkan sebagai tanggapan terhadap pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil.
Baca SelengkapnyaDalam pidato perdananya sebagai Ketum Golkar, Bahlil memperingatkan agar tidak main-main dengan Raja Jawa karena bisa celaka.
Baca SelengkapnyaRaja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X pun angkat bicara tentang isi pidato Bahlil soal Raja Jawa.
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) yang di dalamnya ada Partai Golkar, hendak mengusung Ridwan Kamil di Jakarta
Baca Selengkapnya"Jangan coba main-main. Ngeri-ngeri sedap barang ini," kata Bahlil.
Baca SelengkapnyaJK menegaskan untuk dapat menjadi Ketua Umum Partai Golkar perlu modal yang cukup banyak.
Baca Selengkapnya"Kita punya kuda hitam baru, Pak Erwin Aksa kemarin nyaleg di Jakarta Barat dan Jakarta Utara banyak suaranya. Itulah nanti kita lihat," kata Sekjen Golkar
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan sindiran keras atas pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia soal jangan macam-macam dengan Raja Jawa.
Baca SelengkapnyaBahlil tak merinci siapa sosok 'Raja Jawa' yang dimaksud. Istana mempersilakan menafsirkan sendiri.
Baca SelengkapnyaMegawati bahkan tertarik untuk berkenalan dengan raja jawa yang dimaksud oleh Bahlil.
Baca Selengkapnya