Politik kutu loncat ala Hary Tanoe hingga bikin partai sendiri
Merdeka.com - Pengusaha muda Hary Tanoesoedibjo masuk ke dunia politik sekitar bulan Oktober 2011. Walaupun baru masuk ke dalam dunia politik, Hary Tanoe sudah beberapa kali pindah partai alias kutu loncat.
Sebagai pengusaha yang baru terjun di dunia politik, sepertinya Hary Tanoe selalu terjungkal di dunia barunya itu. Tidak cocok dengan satu partai atau ada masalah, dia keluar dan masuk partai yang baru.
Terakhir, jauh-jauh hari, Hary Tanoe memang memiliki rencana ingin mengubah Ormas Perindo menjadi partai politik. Sebab, dia merasa tidak puas dengan keadaan bangsa ini yang tidak berubah.
-
Kenapa Hary Tanoe hadir di acara Julia? Hary Tanoe, meski sibuk, meluangkan waktu untuk memberikan ciuman pada cucu barunya.
-
Bagaimana Trenggono memulai kariernya di dunia bisnis? Setelah menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Industri dan S2 Magister Manajemen di Institut Teknologi Bandung (ITB), Trenggono memulai kariernya sebagai programmer di Federal Motor pada 1986 hingga 1992.
-
Bagaimana Hermanto Tanoko memulai bisnis catnya? Sepeninggal sang ayah, perusahaan cat itu diwariskan kepada Hermanto. Kini, di tangan ayah empat anak itu, perusahaan cat tersebut makin melejit.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Hani Tania joget dengan pelaku UMKM? Dalam acara tersebut, Heni pun tampak sangat dekat dengan para emak-emak pelaku usaha yang hadir. Bahkan, di akhir acara, Heni sempat berjoget dengan para emak-emak.
-
Dimana Hani Tania joget dengan pelaku UMKM? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @henitania memperlihatkan istri dari Kombes Slamet Riyadi, yaitu Heni Tania datang ke sebuah acara pemberian bantuan modal usaha kepada pelaku UMKM.
Berikut perjalanan politik kutu loncat ala Hary Tanoe:
Gabung Surya Paloh di Partai NasDem
Hary Tanoe juga pernah bergabung dengan Partai NasDem. Bos MNC itu secara resmi bergabung dengan NasDem pada 9 Oktober 2011. Di NasDem, Hary Tanoe menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Pakar dan juga Wakil Ketua Majelis Nasional.Kebersamaan Hary Tanoe dengan NasDem juga tak lama. Hanya sekitar satu tahun bergabung, Hary Tanoe memilih keluar dari NasDem, tepatnya pada 21 Januari 2013. Saat itu Hary Tonoe memilih mundur karena konflik dengan Surya Paloh yang saat itu memutuskan maju sebagai Ketua Umum Partai NasDem .Hary menolak bercerita soal alasan detail keluarnya ia dari NasDem. Menurut kabar yang beredar, ia ada konflik dengan Surya Paloh. "Saya menganggap NasDem tidak bisa lagi menyalurkan idealisme," kata Hary Tanoe.
Merapat ke Wiranto di Partai Hanura
Setelah keluar dari Partai NasDem, Hary Tanoesoedibjo resmi bergabung dengan Partai Hanura pada tanggal 17 Februari 2013. Hal ini disampaikan di kantor DPP Partai Hanura di Jl. Tanjung Karang, Jakarta, dan langsung menduduki posisi Ketua Dewan Pertimbangan.Ia selanjutnya menjabat Ketua Bapilu Partai Hanura dan Calon Wakil Presiden dari Hanura berpasangan dengan Wiranto. Namun, nasib belum berpihak lantaran Partai Hanura tidak bisa mengusung capres dan wapresnya sendiri.Pasangan Wiranto - Hary Tanoesoedibjo (WIN-HT) akhirnya memilih bercerai. Hary Tanoe memutuskan mundur dari Hanura setelah tidak cocok lagi dengan keputusan politik Wiranto yang lebih memilih bergabung dengan kubu Jokowi dalam Pilpres 2014.
Deklarasi Partai Perindo
Bos MNC Grup Hary Tanoesoedibjo mendeklarasikan ormas miliknya menjadi partai yakni Persatuan Indonesia (Perindo) di Gedung Hall Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/2). Pimpinan Koalisi Merah Putih (KMP) dan sejumlah politikus menghadiri acara deklarasi itu.Pimpinan KMP yang menghadiri adalah Ketua DPP PAN Hatta Rajasa, Ketua DPP Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie, Ketua DPP PPP versi Muktamar Jakarta Djan Faridz, dan Presiden PKS Anis Matta. Selain itu, tampak hadir pula Ketua DPP Hanura Wiranto, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua DPR Setya Novanto dan Menteri Perindustrian Saleh Husin.Hary Tanoesoedibjo yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Perindo mengatakan partainya akan mendukung koalisi yang lebih mengutamakan kepentingan rakyat. Baik itu Koalisi Merah Putih (KMP) ataupun Koalisi Indonesia Hebat (KIH)."Saya rasa berjuang untuk Indonesia sejahtera harus dipisahkan. Kalau KMP bagus untuk kepentingan rakyat pasti kita akan mendukung mereka. Tapi kalau KIH bagus mendukung rakyat harus kita dukung juga. Apapun yang baik dan bermanfaat bangsa, pasti akan didukung parpol," kata Hary Tanoe.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hary Tanoesoedibjo adalah seorang pengusaha Indonesia yang memegang posisi strategis di perusahaan terkemuka.
Baca SelengkapnyaMeski hasil survei tersebut menunjukkan popularitasnya, Jusuf Hamka memutuskan untuk kembali fokus pada pekerjaan sosial dan meninggalkan ambisi politiknya.
Baca SelengkapnyaCita-cita dan tekad bisa tumbuh dari mana saja, termasuk dari koran.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaHary Tanoesoedibjo dan istrinya Liliana Tanoesoedibjo serta semua anaknya tercatat sebagai bakal caleg Partai Perindo di tujuh daerah pemilihan (dapil).
Baca SelengkapnyaPartai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka tak secara lugas menjawab pihak yang menzalimi Airlangga.
Baca SelengkapnyaDia nekat untuk memulai hidup mandiri sejak usia belia.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaPresiden RI Prabowo Subianto menunjuk lagi Airlangga Hartarto menjadi Menko Perekonomian.
Baca SelengkapnyaKesuksesan akan bergantung pada kerja keras yang dilakukan seseorang.
Baca SelengkapnyaPasca Airlangga mundur dari, bos jalan tol Jusuf Hamka juga memutuskan mundur dari kursi kepengurusan partai Golkar.
Baca Selengkapnya