Politikus Golkar nilai duet Jokowi-Prabowo sulit terwujud
Merdeka.com - Ketua Korbid Kepartaian Partai Golkar Ibnu Munzir menilai peluang duet Joko Widodo dan Prabowo Subianto sulit terwujud. Menurutnya, Partai Gerindra pasti akan mempertimbangkan banyak hal untuk memutuskan Prabowo menjadi pendamping Jokowi.
"Ya kalau itu menjadi kehendak partai-partai dan menjadi dukungan masyarakat tidak soal saya kira. Kan dimungkinkan tetapi memang kita lihat perkembangan kan tidak semudah itu," kata Ibnu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/4).
Ibnu mengungkapkan, Golkar sendiri menginginkan Jokowi berpasangan dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto. Namun, Golkar tidak ingin memaksakan Jokowi harus memilih Airlangga sebagai cawapres.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Apa peran Golkar dalam koalisi Prabowo? Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
-
Siapa yang ingin memasangkan Prabowo-Gibran? Wacana memasangkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming masih terus mencuat.
-
Kenapa Golkar dukung Prabowo? “Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo Subianto? tidak lain, tidak bukan karena Bapak Letnan Jenderal Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar.
Bagi Golkar, kata Ibnu, yang terpenting adalah Jokowi menang di Pilpres dan partai mendapatkan suara 18 persen di Pemilu Legislatif.
"Bagi kami kalau bisa ya Airlangga Hartarto lah. Ketua umum kami yang bisa jadi pasangan kan gitu kira-kira. Tapi kalau pak Jokowi menghendaki pasangan lain ya monggo," terangnya.
Selain itu, Ibnu mengklaim dukungan dari kader agar Airlangga menjadi cawapres bukan bagian syarat dukungan kepada Jokowi. Golkar menyerahkan keputusan soal sosok cawapres kepada Jokowi.
"Karena pak Jokowi yang paling menentukan dia yang merasa cocok mana tidak untuk berpasangan," klaimnya.
Kader PDIP yang juga Menko PMK Puan Maharani berencana menemui Prabowo dalam waktu dekat. Ibnu menilai wajar saja jika ada upaya lobi dari Puan kepada Prabowo atau sebaliknya.
"Saya kira kalau pertemuan antara partai-partai dalam konteks menghadapi kontestasi politik nasional secara serentak kedepan biasa aja sih. Golkar juga baru bertemu PDIP, Golkar mau kemana ya wajar saja," tutur Ibnu.
"Cuma kan yang menjadi luar biasa karena kaitan dengan presiden NasDem, PDIP, Golkar dan beberapa yang lain termasuk NasDem sudah memberi dukungan pada pak Jokowi," sambung dia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman melihat peluang kecil Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaGerindra mengaku tidak masalah dengan duet Prabowo-Ganjar. Tetapi justru sulit untuk menyakinkan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaDuet Ganjar-Prabowo menguat setelah terlihat mesra saat menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pekalongan beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membuka peluang bagi Ganjar Pranowo untuk berduet dengan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPunya banyak 'kursi', Golkar menginginkan mitra koalisi yang setara.
Baca SelengkapnyaPrediksi itu diperkuat karena kehadiran Presiden Jokowi dan ditambah dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca SelengkapnyaPKB gerah koalisinya dengan Gerindra belum juga memutuskan siapa calon wakil presiden yang akan diusung. 11 bulan koalisi berjalan tetapi belum ada keputusan.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ahmad Muzani bicara peluang Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berpasangan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaPDIP memastikan tidak akan menjadikan Ganjar Pranowo sebagai Cawapres. Walaupun Prabowo Subianto sempat menyampaikan keinginannya meminang Ganjar.
Baca SelengkapnyaKoalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.
Baca Selengkapnya