Politikus Golkar: Rakyat rindu Pak Harto bukan SBY!
Merdeka.com - Politikus Partai Golkar kubu Ical, Bambang Soesatyo mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tak bisa menjabat kembali sebagai Presiden. Namun, SBY bisa mencalonkan kembali sebagai Wakil Presiden pada Pilpres 2019 mendatang.
"Enggak mungkin lah terbentur dengan undang-undang, tapi kalau Wapres mungkin bisa maju lagi," kata Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (9/9).
Bambang hanya tersenyum mendengar pernyataan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang menyebut banyak aspirasi dari rakyat yang rindu dan ingin kembali ke masa kepemimpinan SBY. Menurut dia, publik justru merindukan kepemimpinan Presiden ke-2 RI, Soeharto.
-
Apa yang Soekarno lihat di Palangka Raya? Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Apa yang dilakukan Soeharto di Yogyakarta? Soeharto kemudian mengumpulkan Kawan-Kawannya, Eks Perwira PETA di Yogyakarta Mereka membentuk Badan Keamanan Rakyat. Soeharto terpilih sebagai wakil ketua.
-
Siapa yang Soeharto katakan sebagai patriot Indonesia? “Saya ini tentara. Tentara itu pedoman hidupnya Sapta Marga. Kami patriot Indonesia, pendukung dan pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah.“
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Bagaimana Soeharto bernostalgia dengan teman-temannya? Terselip keharuan saat Kamin mengenang pernah bekerja bersama sama Soeharto sebagai pembantu klerek bank desa.
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
"Kalau lihat di jalan-jalan malah Pak Harto. Kan ada tuh tulisannya, piye kabare, enak zaman ku toh. Justru Pak Harto bukan Pak SBY," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyampaikan bahwa saat ini bangsa Indonesia mendapat banyak tantangan, terutama dalam mencari solusi mengatasi gejolak perekonomian.
Anak bungsu SBY ini juga mengklaim banyak aspirasi dari rakyat yang rindu dan ingin kembali ke masa kepemimpinan SBY. Lewat aspirasi rakyat tersebut, Ibas berharap partainya dapat lebih dicintai oleh rakyat.
"Banyak yang rindu dan bilang 'I want SBY back', begitu katanya. Dengan begitu semoga partai kita lebih dicintai rakyat, fraksi kita juga lebih dicintai rakyat dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja giat," klaim Ibas saat memberikan sambutan dalam acara peringatan hari ulang tahun Partai Demokrat ke-14 di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (9/9).
Ibas menjelaskan, Indonesia saat ini mengalami banyak tantangan seperti kondisi ekonomi kita yang menghadapi rintangan, krisis ekonomi global, ancaman PHK, kenaikan harga bahan pokok dan kebakaran hutan di Sumatera.
"Tentunya yang kita tak bisa kita bayangkan konflik dari penegak hukum," kata Ibas.
Baca juga:
Ibas: Banyak yang rindu dan bilang 'I want SBY back'
Golkar soal Setya Novanto: Dengan kerendahan hati, mohon dimaafkan
Pasal apa di kode etik DPR yang bisa menjerat Setya dan Fadli?
SBY: Saya mantan presiden, bukan calon presiden
SBY kasih potongan tumpeng pertama HUT Demokrat ke Hinca Panjaitan (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Mohammad Hatta disambut hangat masyarakat di daerah Sumatera Barat saat melakukan kunjungan kerja pada bulan April 1954. Ini momen selengkapnya.
Baca SelengkapnyaSosok Jokowi, Bobby, dan Prabowo di dalam sebuah baliho dianggap sebagai sinyal dukungan terhadap Partai Gerindra di Pilrpes 2024.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman pun mengeluarkan tiga pantun untuk PDIP
Baca SelengkapnyaHasto mengaku tidak ada instruksi dari pihaknya untuk melakukan hal itu.
Baca Selengkapnya