Politikus Golkar: Sebelum reshuffle Satya calon kuat menteri ESDM
Merdeka.com - Politikus Golkar Satya Widya Yudha disebut-sebut akan menggantikan posisi Arcandra Tahar yang dicopot sebagai menteri ESDM karena kasus kewarganegaraan ganda. Saat ini Satya merupakan pimpinan di Komisi VII DPR bidang energi.
Anggota Komisi XI DPR dari Golkar, Mukhamad Misbakhun mengungkapkan saat perombakan kabinet 27 Juli lalu nama Satya memang santer dikabarkan menggantikan Sudirman Said. Dia menilai koleganya memang memiliki kemampuan di bidang tersebut.
"Sejak sebelum reshuffle beliau salah satu calon kuat menteri ESDM," kata Misbakhun kepada merdeka.com, Selasa (16/8).
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa yang mengangkat Sekretaris Kabinet? Posisi ini diisi oleh seorang pejabat yang diangkat oleh Presiden.
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana cara menentukan pengganti Kasad? “Maka bukan tidak mungkin terjadi kejutan atau bursa diwarnai oleh deretan nama-nama perwira yang dinilai memiliki kedekatan dengan Presiden,m. Baik dari jajaran bintang tiga saat ini, maupun perwira bintang tiga hasil mutasi kelak. Baik yang berada dalam formasi maupun yang bertugas di luar TNI-Kemenhan,“ kata Pengamat militer Institute For Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi.
-
Siapa yang menggantikan Soeharto? Dia kemudian digantikan BJ Habibie sebagai Presiden ketiga RI.
-
Bagaimana Soeharto menyingkirkan jenderal? Di era Orde Baru, 'Didubeskan' atau dikirim menjadi Duta Besar adalah cara Soeharto menyingkirkan para jenderal di sekelilingnya yang dianggap tidak lagi sejalan atau bisa menjadi saingan.
Saat ini kader Golkar duduk di pemerintahan hanya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Jika jatah itu ditambah, Misbakhun menegaskan partainya akan makin solid dukung Jokowi.
"Kalau Pak Satya jadi ESDM Alhamdulillah. Kami di Golkar akan makin solid mendukung Pak Jokowi," tuturnya.
Sebelumnya, politikus senior Golkar, Fadel Muhammad sepakat jika nama Satya menggantikan Arcandra. Namun demikian, Fadel menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bagus, Satya termasuk yang digadang-gadang silakan saja enggak apa-apa. Banyak di komisi VII (punya potensi gantikan Arcandra). Dari Demokrat ada, partai-partai lain ada. Cuma apakah presiden mau ambil dari partai kan belum tentu. Serahkan ke presiden saja," kata Fadel di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/8).
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudirman Said memutuskan mendaftar setelah mempertimbangan dorongan dari berbagai koalisi masyarakat sipil.
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman setidaknya ada 15 kewenangan khusus Jakarta usai tak lagi jadi ibu kota.
Baca SelengkapnyaMenakar Peluang Sudirman Said Diusung di Pilkada DKI usai Batal Maju Lewat Jalur Independen
Baca SelengkapnyaKeputusan untuk mengusung Surya menjadi bakal calon wakil gubernur dari Bobby juga telah disepakati oleh Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengaku, partai tak mempermasalahkan bila mana kadernya terkena reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju, Senin 19 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaMenjadi pimpinan KPK untuk memenuhi kepentingan dan harapan publik, bukan menjadi agenda pribadi.
Baca SelengkapnyaSudirman Said mengaku mendapat banyak dorongan dari pelbagai pihak mengelola pemerintahan yang bersih.
Baca SelengkapnyaGolkar menyatakan pelantikan Sudaryono sebagai Wamentan sebagai upaya mengamankan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi sebagai Calon Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto usai menyerahkan surat dukungan kepada Bobby Nasution.
Baca SelengkapnyaKesamaan visi itu didapatkan setelah Edy melakukan pembicaraan dengan Hasto selama dua jam.
Baca SelengkapnyaMeski tak membenarkan isu tersebut, Jokowi menyebut reshuffle bisa dilakukan apabila dibutuhkan.
Baca Selengkapnya