Politikus PDIP: Kabinet sekarang biasa-biasa, kalau dinilai B minus
Merdeka.com - Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menyatakan, performa kabinet kerja yang dibentuk Presiden Jokowi selama setahun terakhir masih kurang maksimal. Hendrawan mengaku sudah bosan memberikan masukan meski ada kabar reshuffle jilid II akan dilakukan.
"Kabinet sekarang biasa-biasa, kalau dinilai B minus. Kalau di kampus kan ada ada A plus, B minus, dan sebagainya. Ini B minus nilainya," kata Hendrawan saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (15/8).
Menurutnya, ada kementerian teknis yang justru tak berkinerja baik. Meski begitu dia enggan menyebut siapa menteri tersebut dan dari partai mana. "Janganlah. Saya tidak mau mendikotomikan partai-partai," tuturnya.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Kenapa Jokowi sedih saat sidang parlemen? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
Namun terkait keputusan reshuffle jilid II politikus PDIP ini menyerahkan sepenuhnya pada Presiden Jokowi. Sebab hal tersebut merupakan hak prerogatif presiden. Hendrawan mengaku sudah bosan memberikan masukan pada kabinet kerja.
"Kita udah capek membuat pandangan sudah berulang-ulang ditekan. Yang kita harapkan paket-paket kebijakan itu betul-betul dijalankan dengan baik. Ini yang masih menjadi masalah bagi kita adalah soal implementasi kebijakan," tandasnya.
Di sisi lain menurut Hendrawan ada 4 target pemerintahan yang harusnya dipenuhi oleh kabinet kerja. Tolak ukur berhasil atau tidaknya bisa dilihat dari realisasi program ini.
"Ada target yang harus dicapai, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, tingkat ketimpangan, dan Indeks pembangunan manusia iu dicapai gak? Itu kan sudah ada dalam UU tak perlu berdebat lagi," terangnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ari menyebut kondisi kabinet saat ini masih baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaMahfud bercerita, biasanya menteri Kabinet Indonesia Maju saling menyapa sebelum rapat kabinet. Kini, tak ada lagi saling menyapa.
Baca SelengkapnyaWacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut diungkap Mahfud MD yang menyebut ada kehangatanyang hilang dalam Kabinet Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut, menteri-menteri PDIP merasa ada kondisi batin yang kurang pas saat bekerja di kabinet Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Ari, tidak ada perbedaan politik yang dibahas di istana hingga membuat suasana menjadi terganggu.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengakui suasana tahun politik turut merubah kondisi dalam kabinet.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menepis pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana meluruskan kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut jika Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku tak nyaman dengan situasi di kabinet.
Baca SelengkapnyaGembong juga menyoroti kebijakan Heru mengenai slogan baru Jakarta yang diluncurkannya.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menanggapi kabinet gemuk Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya