Politikus PDIP Soroti 'Salto Politik' Partai Demokrat di UU Cipta Kerja
Merdeka.com - Politikus PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menanggapi keresahan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merasa difitnah atas tuduhan menggerakkan demo penolakan UU Cipta Kerja. Hendrawan bisa memahami kegundahan SBY.
"Saya memahami perasaan dan kegundahan Pak SBY. Siapa pun yang difitnah atau disalah mengerti, memiliki perasaan dan nuansa batin serupa dengan Pak SBY," ujarnya kepada wartawan, Selasa (13/10).
Meski begitu, Hendrawan menyoroti pentingnya konsistensi sikap dari Partai Demokrat. Dalam pembahasan dan pengesahan UU Cipta Kerja yang menjadi pangkal kisruh, sikap Demokrat dinilai zig-zag dan melompat-lompat.
-
Bagaimana cara Demokrat dalam menghadapi dinamika politik? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Apa doktrin Partai Demokrat? Dalam anggaran dasar Partai Demokrat pada pasal 4, doktrin tri pakca gatra praja mengandung arti adanya tiga kehendak kuat atau tiga ketetapan atau tiga ketetapan hati dalam mebangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke dalam trilogi partai demokrasi, kesejahteraan, dan keamanan serta tiga wawasan partai yakni nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap politiknya? 'Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,' ungkapnya.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Apa yang dibahas Demokrat besok? Koordinator Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan, pengurus pusat partai akan melakukan pertemuan Senin (4/9). Koordinator Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, mengatakan pertemuan tersebut akan membahas kelanjutan arah politik Partai Demokrat usai Anies Baswedan mengumumkan bakal calon wakil presiden (cawapres).
Anggota Badan Legislasi DPR ini menyebut dalam pembahasan UU Cipta Kerja. Demokrat terlihat sangat mendukung dan mendorong reformasi struktural yang lebih banyak.
"Tiba tiba berubah karena perhitungan politik memanfaatkan momentum yang ada. Siapa pun akan geleng-geleng kepala menyaksikan 'salto politik' ini" kata Hendrawan.
Hendrawan mengatakan, kebijakan utama dalam bidang ekonomi Presiden SBY adalah dibangun kesepakatan dan perjanjian internasional. Saat itu, kata Hendrawan, SBY dituding menjalankan kebijakan neoliberalisme.
Dia terheran, tudingan tersebut kembali dialamatkan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo oleh politikus Demokrat.
"Sekarang tudingan itu dialamatkan kepada Pak Jokowi oleh teman-teman Demokrat. Padahal, yang dilakukan adalah mengatasi konsekuensi kebijakan ekonomi masa lalu, bukan hanya Era SBY, karena desakan liberalisasi sudah ada sejak Orde Baru, sekaligus menavigasi tantangan globalisasi di masa depan," kata anggota Komisi XI DPR RI ini.
Hendrawan mengingatkan supaya semua tokoh bangsa mendahulukan kepentingan nasional dengan rambu konstitusi yang sudah disepakati.
"Jangan tergoda menarik manfaat dari momen-momen sesaat yang berakibat menggerus modal kebersamaan kita sebagai bangsa," ucapnya.
AHY Tegaskan Sikap Demokrat
Terkait perubahan sikap Demokrat, sang Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan, sejak awal Partai Demokrat sudah menyampaikan pada pemerintah dan DPR RI untuk menghentikan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja (Ciptaker) di tengah pandemi ini.
Demokrat menilai, pemerintah akan menjadi tidak fokus dalam menanggulangi wabah Covid-19 serta mengatasi dampaknya di bidang ekonomi.
"Kami dari awal meminta agar pembahasan RUU Ciptaker di tengah pandemi ini dihentikan supaya fokus. Jangan gagal fokus," ujar Agus dikutip dari akun Twitternya @AgusYudhoyono, (4/10)
Oleh karena itu, dalam rapat pembahasan tingkat I di Badan Legislatif DPR RI, Agus menegaskan, Partai Demokrat menolak RUU Ciptaker.
"Setelah mendengar aspirasi rakyat, kami dengan tegas menolak RUU Ciptaker dalam rapat pembahasan tingkat I di Badan Legislatif DPR RI," kata Agus.
AHY juga menilai, tidak adanya kejelasan dalam draf final UU tersebut menyebabkan kegaduhan dan saling tuding.
"Tidak adanya kejelasan draf final RUU Ciptaker membuat ‘chaos informasi’ di masyarakat. Antar Pemerintah/aparat & masyarakat saling tuding menyebarkan hoaks, padahal rujukan ‘kebenaran informasi’ itu pun belum ada. Jadi, bagaimana kita menganggap berita yang beredar itu hoaks atau bukan?" kata AHY dalam akun Twitternya, Selasa (13/10). (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto bilang kunci utama PDIP menghadapi Pilkada November mendatang adalah soliditas
Baca SelengkapnyaSikap politik Demokrat dalam beberapa tahun belakangan menjadi oposisi disoroti PDI Perjuangan apabila menerima tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSBY meminta agar kader Demokrat berjuang di tengah politik pragmatis.
Baca SelengkapnyaPDIP siap menjadi oposisi di luar pemerintahan dan parlemen, untuk menjalankan tugas check and balance.
Baca SelengkapnyaDjarot menyebut komunikasi tersebut bertujuan untuk mencegah penyelundupan Pasal-Pasal di RUU MK.
Baca SelengkapnyaPKS menggelar milad sekaligus halal bihalal yang dihadiri sejumlah petinggi partai
Baca Selengkapnya"Merubah banyak undang-undang sebelum berkuasa adalah ciri awal otoritarian di negara otoriter," kata Gilbert
Baca SelengkapnyaPDIP tengah berkomunikasi intens dengan Demokrat. Hal itu membuat hubungannya PDIP dan Demokrat sangat baik.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut, menteri-menteri PDIP merasa ada kondisi batin yang kurang pas saat bekerja di kabinet Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) merespons soal PDI Perjuangan yang siap menjadi oposisi.
Baca SelengkapnyaAHY menceritakan kilas balik partainya yang mengalami gonjang-ganjing dalam lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Bamsoet mengklaim semua partai politik telah sepakat untuk melakukan amandemen UUD 1945.
Baca Selengkapnya