Politikus PKS ini yakin Prabowo tak maju Capres dan beri mandat ke Gatot
Merdeka.com - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil memprediksi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak akan maju sebagai calon presiden di Pemilu Serentak 2019 mendatang. Dia yakin Prabowo akan memberikan tiket pencapresan pada orang lain.
"Pertanyaan saya apa mungkin Prabowo maju? Saya enggak yakin Prabowo maju," kata Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4).
Nasir memprediksi Prabowo kemungkinan kuat akan memberikan tiket maju sebagai capres kepada mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Dia sepakat PKS mengusulkan nama Gatot sebagai capres.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Bagaimana cara Prabowo untuk maju Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Siapa cawapres Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
"Yang paling berkesempatan untuk mendapatkan itu adalah GN," terangnya.
Selain itu, Nasir menyampaikan dua alasan Prabowo mengurungkan niat maju lagi sebagai calon presiden. Pertama, minimnya logistik untuk kembali bertarung di Pemilu Serentak 2019.
"Pilpres ini adalah besar biayanya. Saya pikir mungkin Prabowo sudah, bukan saya tidak percaya dengan Prabowo ya, tetapi saya lihat logistiknya di 2014 kemarin sudah terkuras," ujar Nasir.
Alasan kedua, kata dia, sosok pendamping Capres dari Gerindra harus dukungan politik berupa suara sampai logistik yang mampu mendongkrak elektabilitas.
"Soal siapa pun yang mendampingi capres dari Gerindra, saya enggak katakan Prabowo ya, siapapun capres dari Gerindra, tentu cawapres itu harus mampu menambah elektoral, itu wajib. Bahkan juga bisa membantu secara logistik," tambahnya.
Soal sosok cawapres, Nasir menyebut kader PKS yang paling berpeluang dari 9 nama yang disiapkan adalah mantan Presiden PKS Anies Matta dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan.
"Memang dari 9 nama itu, yang paling punya peluang itu dua, Anis Matta dan Aher. Anis Matta dengan jaringannya, jaringan yang dia bangun, kemudian dia sudah punya komunikasi bagus dengan semua elite elite politik," ungkapnya.
"Sedangkan Aher dia punya pengalaman, prestasi di jabar dia juga sangat sangat berjuang karena dia punya rakyat yang jumlahnya banyak, mungkin ada semacam keterikatan emosional mantan gubernurnya diajak cawapres," sambung Nasir.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP memastikan tidak akan menjadikan Ganjar Pranowo sebagai Cawapres. Walaupun Prabowo Subianto sempat menyampaikan keinginannya meminang Ganjar.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat seusai Rapat Kerja Nasional IV PDIP menyebut PDIP dan para partai pendukung selalu memperjuangkan Ganjar Pranowo
Baca SelengkapnyaTidak tertutup kemungkinan proses penunjukan pendamping Ganjar Pranowo akan sama seperti penunjukan pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGuntur percaya bahwa kedatangan Prabowo ke DPP PSI menjadi sinyal kuat partai akan mengusungnya diĀ pilpres 2024
Baca SelengkapnyaEks Wakapolri, Komjen Pol (purn) Gatot Eddy Pramono akan menjadi Wakil Ketua TPN Ganjar Pranowo bersama mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) Andika Perkasa.
Baca SelengkapnyaPartai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan, tidak ada opsi mengubah Ganjar Pranowo sebagai cawapres.
Baca SelengkapnyaSunanto mengingatkan kader PDIP tidak bisa bermanuver di PIlpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi fokus menyelesaikan tugasnya sebagai presiden sebelum pensiun pada Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan pidato Megawati menutup peluang Ganjar dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPKS menegaskan mengusung Anies sebagai calon presiden.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahmad Ali NasDem, selama ini yang ada partai politik yang mendekati Jokowi bukan sebaliknya.
Baca SelengkapnyaGatot menuturkan, saat ini lebih dari 100 anggota di PP Polri.
Baca Selengkapnya