Politisi Demokrat Sebut 1.000 Titik Kunjungan Sandi Nyata, Bukan Pencitraan
Merdeka.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean membantah bila kunjungan 1.000 titik Cawapres Sandiaga Uno ke daerah pencitraan semata. Dia memaparkan kunjungan Sandi bukanlah kebohongan.
"Jadi begini, seribu titik itu kalau di Jakarta saja sudah berapa ratus. Seribu titik itu titik yang kecil untuk mengunjungi Indonesia, kalau kita bicara Kabupaten Indonesia saja itu sudah hampir 500. Kalau satu kabupaten contohnya Bang Sandi datang ke satu daerah, satu kabupaten yang dikunjungi itu kan bisa beberapa titik," kata dia di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/1).
Ferdinand menjelaskan, satu titik bukan mewakili satu kota, melainkan satu titik pertemuan atau acara. Contohnya, bila Sandiaga berkunjung ke Jakarta Pusat, titiknya berada di kawasan Cempaka Putih, Sawah Besar dan lainnya. Kemudian saat berkunjung ke Palembang, Sandiaga akan datang ke lima titik di wilayah tersebut.
-
Apa yang dikatakan Prabowo tentang orang yang mengunjungi Hambalang? 'Saya ke Hambalang 20 tahun lalu ngeri dulu itu gak ada apa-apa kalau ada orang yang mau ke Hambalang dia itu benar-benar mau jadi teman saya,' ucapnya.
-
Siapa yang membantah informasi tentang magang Prabowo dalam pemerintahan? 'Bukan magang lah istilahnya. Udah tune in,' ujar Budi.
-
Siapa yang salah sebut Prabowo-Sandi? Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria keselip lidah dengan menyebut nama pasangan Prabowo-Sandi.
-
Siapa yang belum pernah mengunjungi Prabowo di Hambalang? Kemudian, Prabowo menyeletuk bahwa Erick belum pernah mengunjunginya ke Hambalang. Hal ini membuat peserta diruagan tertawa. 'Pak Erick belum pernah ke Hambalang,' kata Prabowo.
-
Apa yang diklaim Prabowo selama kampanye? Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto mengaku banyak mendapat nyinyiran dan ledekan bahwa hanya bisa menjual program-program Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2024.
-
Siapa yang menjenguk Prabowo Subianto? Ada tamu istimewa yang lantas memberi perhatian kepada sang jenderal Kopassus. Ada Presiden Jokowi hingga belum lama ini Titiek Soeharto.
"Jadi kalau Abdul Kadir Karding mengatakan itu hoaks saya pikir Abdul Kadir Karding perlu banyak belajar lagi, perlu sekolah lagi bagaimana supaya nalarnya itu bisa mengerti mana yang disebut titik, mana disebut daerah," ucap Ferdinand.
Politikus Partai Demokrat itu berujar, Karding terlalu cepat berpendapat dengan pemahaman dan pengetahuan yang kurang membedakan antara titik dan daerah. Justru orang tak percaya bila Sandiaga bilang mengunjungi 1.000 daerah.
"Jadi jangan dilihat titik ini daerah. Ini titik acara sudah seribu yang dikunjungi oleh Sandiaga Uno. Jadi itu bukan hoaks, itu realita, itu fakta karena kita semua ada datanya, ada rekaman titiknya di mana-mana, kita punya semua itu jadi itu bukan hoaks," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan angka 1.000 terbilang kecil dibandingkan luas wilayah Indonesia. Menurutnya, Sandiaga hanya narsis dan pencitraan semata.
"Dari beberapa kunjungan Sandi ini lebih kepada bentuk narsisme saja, narsisme numerik artinya pencitraan seakan-akan digambarkan dengan jumlah nomor 1.000," kata Karding melalui pesan singkat, Selasa (8/1).
Politisi PKB itu menyebut bukan Sandiaga menyerap aspirasi. Tetapi, Karding menuding Sandiaga tebar kebohongan dan bermain sandiwara di daerah.
"Yang pada kenyataannya kita lihat banyak pada titik itu tidak ada solusi disampaikan kecuali menebar kebohongan dan bermain sandiwara di banyak titik," kata dia.
Diberitakan Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno menghadiri syukuran atas kunjungan kampanyenya yang saat ini diklaim sudah mencapai 1.000 titik. Sandiaga menuturkan, selama berkunjung ke berbagai daerah, dia banyak menyerap aspirasi masyarakat.
Dari data yang diterima merdeka.com, ada 1.002 kunjungan pasangan Prabowo Subianto ini. Sandiaga telah mengunjungi 77 Kabupaten, 44 Kota, 27 Provinsi, 77 Pasar dan 102 Pondok pesantren. Tiap kunjungan dihadiri sekitar 200 - 1000 audiens. Sandi menggunakan transportasi udara pesawat sebanyak 83 kali, jalur darat kereta api 7 kali dan Laut 1 kali menggunakan kapal ferry.
Jika ditotal berdasar kilometer, Sandi mengklaim sudah menempuh 107.237,3 km, mengarungi udara, darat dan laut. Angka itu diklaim setara dengan dua setengah kali keliling dunia yang jaraknya 40.075 km.
Jalur terpanjang perjalanan Sandiaga Uno dengan rute Jakarta- Palu - Makassar - Mamuju - Majene - Pinrang - Pare-Pare - Pangkeb - Makassar - Gorontalo - Ternate - Tomohon - Manado - Ternate - Jakarta atau setara 5.000 kilometer dalam 3 malam.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun 2019, Sandiaga memecahkan Rekor MURI dengan mengunjungi lebih dari 1.500 titik.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengomentari pencabutan spanduk dan poster pasangan bakal capres-cawapres, Ganjar-Mahfud, di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaPertemuan Jokowi dan Sandiaga mulai pukul 16.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSandi merupakan sosok yang paling paham dengan semua pasangan capres
Baca SelengkapnyaPertemuan Sandiaga Uno dengan Prabowo tak bisa dilepas dari gestur politik.
Baca SelengkapnyaHasto lalu menyampaikan bahwa nama-nama bakal cawapres masih dibahas dan dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu PPP ini justru menilai baik daerah yang dikunjungi Jokowi dan Ganjar terbilang sama.
Baca SelengkapnyaDengan nada bercanda, Prabowo mengingatkan para ketua umum parpol untuk berhati-hati sebab banyak kader Gerindra disusupkan ke berbagai parpol.
Baca SelengkapnyaPertemuan yang juga nonton bioskop ini dilakukan bersama dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno
Baca SelengkapnyaTidak ada kaitannya sama sekali dengan apa yang selama ini Cak Imin dan Anies lakukan saat masa kampanye.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya di Kota Batam, Sandi sempat berpamitan kepada pelaku usaha dan masyarakat yang hadir.
Baca SelengkapnyaMeski sudah ada komunikasi informal dengan NasDem, Sandiaga menegaskan akan fokus menyelesaikan kerjanya sebagai Menparekraf.
Baca Selengkapnya