Politisi Gerindra curiga penundaan revisi UU KPK demi pencitraan
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Wenny Warouw mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang menunda kelanjutan revisi UU No. 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Wenny, di posisi ini, Presiden Jokowi sudah mau mendengarkan suara rakyat.
"Ini sangat baik untuk masyarakat karena itu memang tekat bulatnya Fraksi Gerindra. Bahwa tidak akan pernah mikirin melakukan perubahan, ternyata juga Jokowi mengikutin Gerindra, ngikutin rakyat," kata Wenny di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/2).
Kesepakatan untuk menunda revisi ini tercetus dalam rapat bersama di Istana Negara, Senin (22/2) kemarin. Jokowi mengundang DPR dan seluruh pimpinan fraksi. Kesimpulannya, revisi ditunda untuk mematangkan draft revisi dan memberi kesempatan bagi masyarakat untuk memahami maksud revisi.
-
Kenapa Komisi III meminta Kejagung untuk tidak terlena? Meski demikian, Sahroni meminta Kejagung untuk tetap profesional. Sebab dirinya tidak ingin Kejagung menjadi terlena akibat terus menerus meraih kepercayaan yang sangat tinggi belakangan ini. 'Namun tak henti-hentinya saya mewanti-wanti Kejagung, agar tidak terlena dengan ini semua.
-
Apa itu keperjakaan? Keperjakaan bukanlah kondisi medis, melainkan suatu konsep sosial dan budaya. Seorang pria dianggap perjaka jika ia belum pernah melakukan hubungan seksual.
-
Kenapa Kemendag revisi Permendag? Terdapat beberapa evaluasi terhadap peraturan sebelumnya berdasarkan masukan dari pelaku usaha maupun kementerian dan lembaga teknis terkait. Oleh karena itu, Kemendag membuat sejumlah perubahan agar peraturan di bidang ekspor dapat lebih implementatif.
-
Siapa yang beri saran itu? Laporan terbaru dari Tiongkok, salah satu pasar terbesar Apple, menyoroti kekhawatiran yang diajukan oleh beberapa toko resmi Apple.
-
Mengapa kampanye uang di Indonesia harus dilarang? Karena itu melarang adanya kampanye uang dan menghindarinya menjadi satu cara untuk memajukan sistem politik Indonesia.
-
Apa tema Rakernas PKS? Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka Rakernas 2024 dengan tema 'Kolaborasi Membangun Negeri', Jumat (20/9).
Dia mengatakan, waktu penundaan ini harus terus diperhatikan agar tidak terbukanya peluang menggolkan revisi dari draf yang sudah ada.
"Cuma, ada cumanya, jangan sampai ini dijadikan kayak mainan oleh mereka," curiga dia.
Wenny mengatakan, Gerindra tidak akan mundur dari waktu penundaan ini untuk terus memperjuangkan independensi KPK.
"Ya kalau Gerindra emang so pasti untuk rakyat, tapi jangan yang lain jadikan seperti pencitraan, yang satu ngangkat, Jokowi smash. Itu pernyataan saya pribadi ya. Karena tidak dikeluarin dari long list-nya (prolegnas) pembahasan di Baleg, tetap hanya dalam rangka sosialisasi, sosialisasi, gitu lho. Berarti pengertiannya begitu sosialisasi, bahas lagi tapi tetap Gerindra gak bakal mundur. Gitu aja," pungkas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Revisi UU Penyiaran tidak boleh mengganggu kemerdekaan pers.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid turut menolak RUU Pilkada. Dia memprotes sikap DPR merevisi UU Pilkada lewat sebuah postingan di akun Instagram @yennywahid.
Baca SelengkapnyaRevisi UU Pilkada dinilai menguntungkan individu atau kelompok tertentu sehingga dianggap merupakan bentuk korupsi kebijakan.
Baca SelengkapnyaGanjar turut mengutarakan keingiannya untuk melakukan revisi regulasi terkait KPK.
Baca SelengkapnyaBanyak daerah yang sedang ada pemilihan, menjadi kurang menarik di mata para investor.
Baca SelengkapnyaPDIP menyatakan Revisi UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia akan berdampak pada kebebasan publik.
Baca SelengkapnyaKepada presiden terpilih KPK berharap RUU Perampasan Asen disahkan
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Pers Yadi Hendriana menyebut, ada perbedaan mendasar antara KPI dengan Dewan Pers
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu ditunda untuk mencegah black campaign dilakukan lawan politik.
Baca SelengkapnyaDjarot menyebut komunikasi tersebut bertujuan untuk mencegah penyelundupan Pasal-Pasal di RUU MK.
Baca SelengkapnyaDewan Guru Besar UI menilai revisi UU Pilkada dapat menimbulkan sengketa antarlembaga tinggi, seperti MK versus DPR, yang akan merusak kehidupan bernegara.
Baca SelengkapnyaKomisi II DPR mengatakan, secara teknis harus dipertegas ulang jadwal cuti khusus untuk para pejabat saat ingin kampanye politik.
Baca Selengkapnya