Politisi Gerindra: Elektabilitas Prabowo turun karena menahan diri mengkritik
Merdeka.com - Beberapa lembaga survei melansir elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto turun dan jauh di bawah Joko Widodo dalam peta pertarungan Pilpres 2019. Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melansir, pada September 2017 dukungan untuk Joko Widodo mencapai 38,9 persen sedangkan Prabowo 12 persen. Lembaga Indikator merilis hasil survei jika simulasi head to head seperti Pilpres 2014. Jokowi mendapatkan 58,9 persen suara responden. Sementara Prabowo mendapatkan 31,3 persen.
Politisi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad melihat, elektabilitas Prabowo turun lantaran saat ini cenderung menahan diri mengkritik pemerintah.
"Prabowo menahan diri untuk tidak terlalu banyak mengomentari jajaran pemerintahan ini untuk memberi kesempatan. Apa yang dilakukan Prabowo bukan tak berdampak, terbukti survei kemarin turun 12 persen karena diam saja," kata Dasco dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi III dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/10).
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Kenapa Prabowo menghentikan pidato? Prabowo juga mengungkapkan kejadian tersebut dalam pidatonya di sebuah acara doa di Lebak, Banten. Ketika mendapat isyarat dari ajudannya melalui tatapan, Prabowo meminta izin untuk menghentikan pidatonya dengan berkata, 'Saudara-saudara, saya sudah diberi isyarat oleh ajudan saya. Orang yang berdiri di depan saya, matanya melotot.'
-
Apa yang ditolak Prabowo? Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
Dia menuturkan, Prabowo cenderung diam dan tidak mau mengomentari pemerintah. Namun para kadernya merasa kecewa karena pemerintah justru sering melontarkan tuduhan-tuduhan secara tidak langsung pada mantan Danjen Kopasus tersebut.
Semisal dalam kasus ujaran kebencian dengan tersangka Asma Dewi. Ada yang mengaitkan ujaran kebencian yang dilakukan Asma bermuatan politis terkait Pilpres 2019. Dia ditanya afiliasinya dengan Partai besutan Prabowo Subianto.
"Dalam kasus Asma Dewi kami mendapat info bahwa pada saat ditangkap beliau ditanya apakah anggota Gerindra kemudian ditanya juga apakah beliau menerima dana dari yayasan Pak Hasim Djojohadikusumo," ungkapnya.
Dia menyayangkan adanya tuduhan-tuduhan dari para penyidik Polri terhadap partai berlambang burung Garuda tersebut. Terutama dalam dugaan Asma terlibat dalam kepentingan Pilpres 2019.
"Penyidikan sampaikan ke media soal Asma Dewi yang jadi anggota WA (Whatsapp) grup gerakan merah putih, lalu menyatakan tak menutup kemungkinan tersangka memiliki peran penting dari rentetan kebencian yang dipersiapkan untuk Pilpres 2019. Hal ini kami sayangkan karena anggota Polri memberi umpan media berspekulasi dan menuduh tanpa dasar sama sekali," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sisi negatifnya, Prabowo banyak dikritik karena mudah terpancing
Baca SelengkapnyaDia tidak khawatir dengan adanya narasi sentimen negatif soal putusan MK yang coba dibangun.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud kini berada juru kunci dengan elektabilitas 15,3 persen.
Baca SelengkapnyaDiketahui Prabowo sendiri menjadi Bacapres terakhir yang menyampaikan gagasannya dalam acara tersebut.
Baca SelengkapnyaSaiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menjelaskan terkait fenomena unik saat pemilu 2024.
Baca Selengkapnya"Dekatkan diri kepada rakyat dan selalu berhati-hati menjaga ritme perjuangan kita," kata Dasco.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, justru Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang menunjukkan kemampuannya.
Baca SelengkapnyaKejutan hasil survei Litbang Kompas membuat Pilpres 2024 semakin seru, sehari jelang debat perdana pada 12 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto mengungkapkan hubungan pertemanannya dengan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo lebih unggul dari bakal Capres lain.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku jengkel saat mengingat banyaknya tuduhan yang tidak benar.
Baca Selengkapnya