Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Politisi Golkar: Jalan terbaik Setnov mundur, kalau tidak dimundurkan

Politisi Golkar: Jalan terbaik Setnov mundur, kalau tidak dimundurkan Setya Novanto diperiksa KPK. ©2017 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - DPP Partai Golkar tengah mempertimbangkan rekomendasi Tim pengkajian tentang penurunan elektabilitas partai akibat Setya Novanto terbelit kasus korupsi e-KTP. Rapat pleno telah dilakukan, hasilnya belum diputuskan apakah akan meminta Novanto mundur sebagai ketua umum atau pada akhirnya dimundurkan.

Politikus Golkar Ahmadi Noor Supit mengatakan, sebenarnya mayoritas pengurus DPP Golkar sudah sepakat untuk melengserkan Novanto. Namun, DPP masih mengkaji bagaimana cara menyelamatkan partai tapi sesuai dengan AD/ART. Sebab, Golkar tak mau lagi ada kubu-kubuan seperti dulu jika Novanto mundur tak sesuai AD/ART.

Dia menjelaskan, dalam aturan main Golkar, ketua umum bisa diganti karena tiga hal. Pertama meninggal dunia, kedua melanggar AD/ART dan ketiga mengundurkan diri. Ketiganya, kata Supit, belum terpenuhi.

"Nah apakah dalam posisi yang bersangkutan (Novanto) belum mau mengundurkan diri, apakah partai bisa mengundurkan, atau menonaktifkan, saya kira ini harus betul-betul jadi perhatian," kata Supit saat dihubungi merdeka.com, Rabu (27/9).

Dia melihat, respons DPP Golkar mayoritas positif ingin menyelamatkan partai yang tergerus elektabilitasnya semenjak kasus e-KTP ini. Namun, lagi-lagi persoalannya tengah mengkaji aturan mainnya.

"Repons DPP mayoritas sepakat (Novanto mundur) cuma kan persoalannya anggaran dasar rumah tangga belum terpenuhi. Kalau (dalam rapat) pleno sepakat, di pleno sepakat itu bisa aklamasi bisa juga voting kan gitu, voting juga bisa dianggap sebagai keputusan partai, saya kira mayoritas ingin partai ini diselamatkan siappun orang punya nurani pasti ingin," kata dia.

Supit pun berharap, ketimbang dimundurkan lebih baik Novanto mengundurkan diri secara terhormat. Kalau tidak mau juga, dia menilai, jalan satu-satunya adalah menggelar pleno, kemudian rapimnas yang berujung pada munaslub, pemilihan ketua umum baru.

"Pertama tentu kembali kepada yang bersangkutan (Novanto), kalau mestinya sebagai kader yang baik, penyelamatan partai di atas segala-galanya, jadi itu pertama mundur adalah jalan yang terbaik."

"Kedua, dimundurkan untuk kepentingan bangsa dan negara. Partai Golkar dibutuhkan bangsa dan negara, ini partai besar, saya kira bisa melakukan upaya penyelamatan nonaktifkan, sangat bisa, caranya keputusan pleno menyelamatkan partai kalau kemudian menonaktifkan dibawa ke forum lebih tinggi, Rapimnas dilaporkan, kemudian menyepakati maka kesepakatan ketum dinyatakan berhalangan harus dimundurkan," kata Supit yang juga mantan Timses Ade Komarudin melawan Setya Novanto di Munas Golkar 2016.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ditolak Golkar Daerah, Idrus Marham dinilai Tidak Punya Pengaruh
Ditolak Golkar Daerah, Idrus Marham dinilai Tidak Punya Pengaruh

Dalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar

Baca Selengkapnya
Tegas, Akbar Tandjung Minta Wacana Munaslub Golkar Dihentikan
Tegas, Akbar Tandjung Minta Wacana Munaslub Golkar Dihentikan

Akbar meminta seluruh pengurus dan kader Golkar menjaga kekompakan dan soliditas partai.

Baca Selengkapnya
Airlangga 'Digoyang' Isu Munaslub Golkar, Begini Reaksi Bamsoet
Airlangga 'Digoyang' Isu Munaslub Golkar, Begini Reaksi Bamsoet

Politikus yang akrab disapa Bamsoet ini menegaskan tidak ada wacana Munaslub untuk mengubah keputusan soal pencapresan.

Baca Selengkapnya
Kata Airlangga soal Agus Gumiwang Jadi Plt Ketum Partai Golkar
Kata Airlangga soal Agus Gumiwang Jadi Plt Ketum Partai Golkar

Agus Gumiwang mengatakan, penunjukkan dirinya sebagai Plt ketua umum Partai Golkar dilakukan secara musyawarah mufakat.

Baca Selengkapnya
Golkar Bicara Proses Pencalonan Pilkada 2024 Usai Airlangga Mundur dari Ketum
Golkar Bicara Proses Pencalonan Pilkada 2024 Usai Airlangga Mundur dari Ketum

Golkar menyatakan Airlangga sudah merekomendasikan kepada 22 bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk ikut kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Jejak Politik Airlangga Hartarto yang Mundur dari Kursi Ketum Golkar
Jejak Politik Airlangga Hartarto yang Mundur dari Kursi Ketum Golkar

Airlangga mengaku pengundurannya sebagai ketum diambil melalui banyak pertimbangan.

Baca Selengkapnya
Golkar Ungkap Syarat Gelar Munaslub Cari Ketua Umum Pengganti Airlangga
Golkar Ungkap Syarat Gelar Munaslub Cari Ketua Umum Pengganti Airlangga

Golkar adalah partai yang matang dan berpengalaman dan semua sudah berjalan dengan sesuai mekanisme dan aturan berlaku.

Baca Selengkapnya
Airlangga: Seluruh Senior dan DPD Golkar Tolak Munaslub
Airlangga: Seluruh Senior dan DPD Golkar Tolak Munaslub

Belakangan ini, isu Munaslub berembus kencang untuk melengserkan Airlangga dari kursi Ketum Golkar.

Baca Selengkapnya
Mundur dari Kursi Ketum Golkar, Airlangga Disambangi Petinggi Parpol di Widya Chandra
Mundur dari Kursi Ketum Golkar, Airlangga Disambangi Petinggi Parpol di Widya Chandra

Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar).

Baca Selengkapnya
Agus Gumiwang Ungkap Proses Penunjukkan Dirinya Jadi Plt Ketum Golkar
Agus Gumiwang Ungkap Proses Penunjukkan Dirinya Jadi Plt Ketum Golkar

AGK mengatakan, penunjukkan dirinya sebagai PLT ketua umum Partai Golkar dilkukan secara musyawarah mufakat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Rapimnas Golkar Dibuka di Tengah Isu Jokowi Diusulkan jadi Ketua Umum
FOTO: Rapimnas Golkar Dibuka di Tengah Isu Jokowi Diusulkan jadi Ketua Umum

Sebelumnya, beredar surat sejumlah politisi senior Golkar yang meminta Jokowi menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Viral Poster Gibran Gantikan Airlangga jadi Ketum dan Isu Cawe-Cawe Penguasa, Ini Reaksi Golkar
Viral Poster Gibran Gantikan Airlangga jadi Ketum dan Isu Cawe-Cawe Penguasa, Ini Reaksi Golkar

Muncul poster Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar usai Airlangga Hartarto mengumumkan mundur.

Baca Selengkapnya