Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Politisi Golkar: Maksud Jokowi agama bukan untuk tekan lawan politik

Politisi Golkar: Maksud Jokowi agama bukan untuk tekan lawan politik Jokowi di Tapanuli Tengah. ©humas gubernur sumut

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengimbau kepada semua pihak agar memisahkan urusan agama dengan politik. Ulama dan politisi ikut angkat bicara. Beberapa di antara mereka justru punya pandangan berbeda dari Presiden Jokowi.

Anggota Fraksi Partai Golkar Zainudin Amali mencoba menjelaskan maksud ucapan Jokowi. Menurutnya, Jokowi berharap tidak ada yang menggunakan agama untuk menekan lawan politik.

"Tapi kewajiban kita sebagai umat beragama kita jalankan. Tapi jangan mempertentangkan itu apalagi membuat itu menjadi alat untuk penekan satu sama lain," kata Amali di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3).

Orang lain juga bertanya?

Amali menyebut empat pilar kebangsaan bisa menjadi rujukan untuk mengantisipasi gesekan dalam Pemilu. Untuk itu, Ketua Komisi II DPR ini menyarankan agar semua warga negara menjalankan tugasnya sesuai koridor empat pilar kebangsaan itu.

"Ini normal biasa saja, enggak ada yang istimewa dari situ sepanjang pegangan kita, ya MPR kan selalu sampaikan bahwa 4 pilar itu harus menjadi pegangan kita. Enggak ada, soal ideologiya ideologinya Pancasila, enggak boleh ada pikiran atau kita bermimpi kita mau ganti-ganti dengan ideologi lain," tegasnya.

Amali mencontohkan, saat dia menjalankan ibadah, maka segala jabatan politis akan ditinggalkan.

"Misalnya saya kan enggak dilarang misal waktu Zuhur saya saat, kan gitu kan. Tapi setelah itu saya kembali beraktivitas lagi sbagai anggota DPR kan suatu hal yang biasa. Jadi, saya tidak membawa bahwa saya harus salat kemudian aktivitas di DPR harus berhenti, kan itu enggak ada," sambung Amali.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait panasnya suhu politik dalam negeri yang berujung konflik horizontal di tengah masyarakat. Presiden mengingatkan untuk menghindari perpecahan hanya karena berbeda pilihan politik.

"Memang gesekan kecil-kecil kita ini karena Pilkada. Benar nggak? Karena pilgub, pilihan bupati, pilihan walikota, inilah yang harus kita hindarkan," kata Presiden saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (24/3).

Kepala Negara meminta tidak mencampuradukkan antara politik dan agama yang saat ini berujung pada konflik di masyarakat. "Dipisah betul, sehingga rakyat tahu mana yang agama, mana yang politik," katanya.

Jokowi meminta pemuka agama mengingatkan umatnya tentang keragaman ini harus dirawat agar tidak menimbulkan perpecahan.

"Para ulama agar disebarkan, diingatkan, dipahamkan pada kita semua, bahwa kita ini memang beragam, anugerah yang diberikan Allah bahwa kita beragam," katanya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Menag ke Umat Budha Jelang Pemilu: Agama Jangan Dijadikan Alat Politik dan Merebut Kekuasaan
Pesan Menag ke Umat Budha Jelang Pemilu: Agama Jangan Dijadikan Alat Politik dan Merebut Kekuasaan

Menag berpesan agar pelaksanaan Pemilu 2024 nanti bisa dilakukan dengan penuh riang gembira.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Kepala Desa di Istana, Ganjar: Kalau Ada Pengarahan Politik, Mulai Tidak Fair
Jokowi Bertemu Kepala Desa di Istana, Ganjar: Kalau Ada Pengarahan Politik, Mulai Tidak Fair

Ganjar Pranowo tak mempersoalkan pertemuan Jokowi dan kepala desa sepanjang pertemuan tidak bertujuan untuk mengarahkan dukungan

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Masyarakat: Jangan Sampai Beda Pilihan Pemilu jadi Tidak Rukun dan Bersatu!
Jokowi ke Masyarakat: Jangan Sampai Beda Pilihan Pemilu jadi Tidak Rukun dan Bersatu!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Airlangga: Pak Jokowi Nyaman dengan Golkar
Airlangga: Pak Jokowi Nyaman dengan Golkar

Sebelumnya Jokowi blak-blakan menyebut presiden dan menteri boleh berkampanye, berpihak dalam Pemilu

Baca Selengkapnya
Polemik Cawe-Cawe ala Jokowi
Polemik Cawe-Cawe ala Jokowi

Presiden Joko Widodo secara terang-terangan mengaku cawe-cawe.

Baca Selengkapnya
Dito Ariotedjo Nilai Jokowi Bakal Fokus Multi Partai daripada Jadi Ketum Golkar
Dito Ariotedjo Nilai Jokowi Bakal Fokus Multi Partai daripada Jadi Ketum Golkar

Dia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Jokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar
Jokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar

Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Saya Tidak akan Berkampanye
Jokowi: Saya Tidak akan Berkampanye

Hal ini disampaikan Jokowi menjawab kabar yang menyebutkan dirinya akan ikut kampanye akbar terakhir pada 10 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Pesan Jokowi ke TNI: Kita Sudah Masuk Tahun Politik, Padamkan Percikan Sekecil Apa pun
Pesan Jokowi ke TNI: Kita Sudah Masuk Tahun Politik, Padamkan Percikan Sekecil Apa pun

Jokowi meminta TNI memberikan pemahamam ke masyarakat bahwa beda pilihan politik dan menang kalah dalam Pemilu adalah hal yang wajar.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Kabar Minta PKB Dukung Prabowo-Erick: Itu Urusan Partai, Bukan Presiden
Jokowi soal Kabar Minta PKB Dukung Prabowo-Erick: Itu Urusan Partai, Bukan Presiden

Jokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Boleh Memihak dan Kampanye, Airlangga Singgung Soekarno dan Soeharto
Presiden Jokowi Boleh Memihak dan Kampanye, Airlangga Singgung Soekarno dan Soeharto

Menurut Airlangga, berkampanye juga merupakan hak konstitusional seorang presiden.

Baca Selengkapnya
Analisis Pakar soal Efek Buruk Secara Politik atas Ucapan Jokowi Presiden Boleh Kampanye dan Memihak
Analisis Pakar soal Efek Buruk Secara Politik atas Ucapan Jokowi Presiden Boleh Kampanye dan Memihak

Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menyoroti penyataan Jokowi soal Presiden boleh kampanye dan memihak.

Baca Selengkapnya