Politisi Golkar sebut sudah tak zaman pemerintah beredel media
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mulai geram dengan banyaknya berita bohong atau hoax yang beredar di media sosial. Salah satu yang menyita perhatian Jokowi adalah isu masuknya 10 juta tenaga kerja asal China ke Indonesia.
Dalam rapat terbatas, Jokowi memerintahkan agar situs atau media sosial yang menyebarkan berita hoax ditindak tegas. Menanggapi hal ini, politikus Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia meminta pemerintah melihat sejumlah aspek sebelum melakukan evaluasi terhadap situs berita dan akun media sosial yang dianggap menyebarkan informasi berbau provokasi hingga kabar bohong.
Dia meminta pemerintah melihat aspek demokrasi, yakni kegiatan menyampaikan kebebasan dan aspirasi dijamin oleh konstitusi.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Apa berita hoaks yang menyebar di Amerika Serikat? Situs-situs berita hoaks atau 'berita palsu' lebih banyak daripada surat kabar harian di seluruh Amerika Serikat.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
"Harus dipahami bahwa Indonesia saat ini adalah negara demokratis, yang salah satu cirinya adalah adanya jaminan kebebasan dalam menyampaikan pendapat, aspirasi, dan informasi apapun," kata Doli melalui pesan tertulisnya, Selasa (3/1).
Aspek lainnya, kata dia, sebelum melakukan evaluasi sebaiknya pemerintah memberikan edukasi agar masyarakat cerdas memilah mana informasi yang benar dan mana yang bohong.
"Kedua, dengan berkembangnya cara komunikasi dan interaksi di masyarakat melalui media-media sosial seperti itu, maka pendekatan yang harus dilakukan di dalam mendidik masyarakat guna menerima informasi secara benar tidak bisa lagi dengan cara-cara primitif seperti zaman dulu, dengan pemberedelan, ancam mengancam, tindakan represif, dan sebagainya," terangnya.
Selain itu, menurut Doli, upaya pemerintah menindak tegas sejumlah akun media sosial dan media online mengarah pada praktik 'pemberedelan'. Doli beranggapan penindakan ini menunjukkan pemerintah terkesan antikritik.
"Apalagi bila motif pemberedelan itu karena media-media itu selama ini menyampaikan kritik kepada pemerintah. Itu lebih berbahaya lagi. Artinya pemerintah ini antikritik, tidak mau mendengarkan aspirasi rakyatnya," tegas dia.
"Kalau media-media itu menyampaikan pesan dan informasi kepada masyarakat tentang adanya indikasi bangkit kembalinya PKI, membanjirnya pekerja ilegal dari China, terancamnya kedaulatan NKRI, tuntutan penegakan keadilan dan hukum, protes terhadap dipojokkannya umat dan pemuka mayoritas agama tertentu, apanya yang salah?" katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaLangkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin RI tak mau kalah dan harus memperluas pasar produk lokalnya.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, tantangan pers sekarang semakin banyak di era kemajuan digital termasuk adanya Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaBeredar narasi Presiden Jokowi membangun IKN untuk warga China
Baca SelengkapnyaBeredar tangkapan layar yang mengeklaim PM Singapura menyebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama
Baca SelengkapnyaRocky Gerung dinilai PDIP telah memfitnah Presiden Jokowi saat bertemu buruh di Bekasi.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan lengkap mengenai teknologi DeepFake AI yang sedang viral.
Baca Selengkapnyasebanyak 61 orang atas kasus diperiksa sebagai saksi atas dugaan penyebaran berita bohong oleh Rocky Gerung
Baca Selengkapnyaperistiwa bermula ketika Rocky Gerung menghadiri konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB). Di acara itu pernyataan Rocky dianggap hoaks dan hasutan.
Baca SelengkapnyaSecara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca Selengkapnya