Politisi NasDem sebut pendamping Jokowi sebisa mungkin militer dan orang Jawa
Merdeka.com - Anggota DPR Fraksi NasDem Taufiqulhadi menilai sosok Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo akan dipertimbangkan untuk mendampingi Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden 2019. Karena menurut dia, elektabilitas Gatot cukup diperhitungkan untuk mendampingi petahana.
"Kami sedang menggodok wakil presiden, ada sejumlah nama. Ya kami mempertimbangkan selain Pak JK, kami mempertimbangkan Pak Gatot dan pak Sofian Djalil. Jadi semua nama itu mungkin ditambah nama lain sorotan partai NasDem," katanya di Komplek Parlemen, Selasa (5/12).
Dia menilai segala kemungkinan bisa terjadi. Tetapi dia berharap sosok calon wakil presiden yang akan diusung akan melengkapi Jokowi. Selain itu, calon wakil presiden nantinya bisa berpengaruh dengan mendongkrak elektabilitas Jokowi.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang dianggap pasangan tepat untuk diusung Koalisi Perubahan? Anies-AHY dianggap pasangan tepat untuk diusung Koalisi Perubahan sebagai capres dan cawapres di Pemilu 2024
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang menyampaikan harapan untuk Pilkada 2024? Hal itu disampaikan inisiator Desak Anies, yang juga Koordinator Media Ubah Bareng, Ghifari Fachrezi. Kata pria 26 tahun ini, anak muda akan lebih merasa didengar dan dilibatkan.
"Kalau bisa dengan seorang militer. Dari Jawa ya kita pertimbangkan di luar Jawa," ungkapnya.
Taufiqulhadi juga menilai partainya akan melihat beberapa hasil survei untuk menjadi pertimbangan siapa calon yang layak untuk mendampingi Jokowi. "Selama ini, kami memperhitungkan hal tersebut. Mampukah untuk membangun bangsa dan negara," ujarnya.
Seperti survei yang dilakukan Indikator. Jika petahana Joko Widodo kembali maju, menguat sejumlah nama tokoh yang pantas mendampinginya. Dari 16 nama, posisi mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, berada di posisi puncak yang mungkin mendampingi Jokowi dengan perolehan suara 16 persen.
Calon lain yang mungkin mendampingi Jokowi muncul nama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Sebanyak 10 persen responden menilai Gatot cocok mendampingi Jokowi.
"Kalau kita melihat survei hari ini, Pak Gatot potensial menjadi senjata rahasia Pak Jokowi, karena bagaimanapun dari elektabilitas sebagai cawapres yang dianggap paling pantas diusung oleh Pak Jokowi, sebagai pendamping nomor 2 nanti, Itu pak Gatot menempati peringkat 2 di bawah Ahok," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi.
Namun, kata Burhanuddin, jika simulasi nama cawapresnya dikerucutkan menjadi lebih sedikit, peluang Gatot untuk menambah suara lebih besar dibanding peluang Ahok. Sebab Gatot dinilai dapat merebut suara responden yang selama ini pendukung Prabowo.
"Karena suara Gatot dari sisi elektabilitas, dari sisi demografi dan pilihan politik, itu lebih besar peluangnya menggerogoti basis suara Prabowo. Terutama mereka yang 2014 tidak memilih Pak Jokowi. Itu Pak Gatot punya potensi untuk menarik suara," katanya.
Salah satu basis suara Prabowo yang cukup besar dan dikuasai Gatot seperti Jawa Barat dan Sumatera.
"Itu rata-rata relatif bisa menerima nama seperti Gatot ketimbang Ahok, Sri Mulyani, atau nama nama lain yang kita simulasi kan dalam survei," jelas Burhanuddin.
Survei ini dilakukan dari tanggal 17-24 September terhadap 1.220 responden di seluruh wilayah Indonesia. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pengaruh Jokowi masih dinilai kuat sehingga diprediksi mampu menarik ceruk pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters pada Pilkada
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, wapres bukan ban serep. Wapres harus memiliki kemampuan dan kualitas yang sama dengan presiden.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Puan saat ditanya soal arah dukungan Jokowi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab mengenai dukungannya ke PDIP dan Ganjar Pranowo di 2024.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan indikasi ancaman ketika Agus naik menjadi Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaKontestasi politik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terus menjadi perhatian publik.
Baca SelengkapnyaJabatan Kasad saat ini kosong usai Jenderal Agus Subiyanto dilantik menjadi Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaAdian yakin Presiden Jokowi mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024.
Baca SelengkapnyaKehadiran Jokowi diyakini menjadi magnet tersendiri dan nantinya bisa mendongkrak suara palson nomor urut dua itu.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar bakal digenjot demi memenangkan kontestasi Pilpres 2024
Baca Selengkapnya“PDIP perlu waspada, karena ‘Jokowi Effect’ di Pilpres itu pernah nyata terjadi,” ungkap Luthfi.
Baca Selengkapnya