Politisi PDIP: Ahok enggak usah berlagak pintar!
Merdeka.com - Ketua DPP PDIP Arteria Dahlan tampaknya geram dengan sikap arogan yang ditunjukkan Basuki T Purnama (Ahok) pimpin DKI Jakarta. Menurut dia, semua orang bisa seperti Ahok jika sudah menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Dia mengkritisi kebijakan Ahok yang kerap menggusur rakyat kecil. Penggusuran yang dilakukan di Kampung Luar Batang, pasar ikan dan Kalijodo dinilai sangat menyulitkan rakyat kecil. Terlebih, Pemprov DKI melibatkan Polri dan TNI dalam aksi tersebut.
"Sekarang gunakan TNI-Polri. Bagi saya enggak usah berlagak pintar, mengelola anggaran DKI yang kurang lebih Rp 76 T yang penting punya hati nurani, jujur dan niat baik. Ahok enggak usah mentang-mentang, siapapun kalau dikasih kesempatan juga bisa kayak gitu," kata Arteria saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (5/8).
-
Bagaimana pengaruh Ahok di Jakarta? Menurutnya, dukungan Ahok terhadap suara Ganjar tidak berpengaruh di Jakarta. Dia menyebut, Ahok dulu dibela warga karena cuma sebagai wakil gubernur Jokowi di DKI. “Apalagi di Jakarta. Pak Ahok dulu banyak dibela warga, didukung warga dianggap beliau adalah partnernya Jokowi,“ ucapnya.
-
Apa yang PDIP lakukan terkait Anies dan Ahok? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi di Indonesia? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang dicermati PDIP soal Anies dan Ahok? “Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,“ kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
Arteria menjelaskan, capaian yang dilakukan Ahok di DKI seperti revitalisasi kampung kumuh dan perbaikan transportasi massal memang ada dalam kontrak politik Jokowi-Ahok dulu saat Pilgub 2012. Namun menurut dia, proses yang dilakukan Ahok salah.
"Yang dia lakukan itu memang yang digariskan partai, tapi proses pencapaiannya bertentangan, meresahkan rakyat," kata dia.
Anggota Komisi II DPR ini mencontohkan, Ahok menggusur hanya demi kepentingan segelintir pengusaha. Daerah kumuh digusur, rakyat kecil dipindah ke tempat yang jauh dari tempat mereka mencari kerja.
"Yang enak siapa? Orang yang punya uang, tidak hanya mencapai itu prosesnya juga harus kita amati revitalisasi kampung kumuh, kapital yang untung, daerahnya jadi aman, nilai jualnya tinggi, tapi kita enggak mau gitu, rakyatnya juga bermanfaat, jangan gusur Bukit Duri, tapi dipindahin ke Cengkareng, tujuan dapat, tapi prosesnya dengan teror. Binatang saja enggak mau begitu saja dipindah," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaPDIP merupakan partai pelopor dan partai kader, karena itu partai berlambang banteng moncong putih itu mengedepankan kader.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Respons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, hampir semua kepala pemerintahan di dunia menyampaikan hal serupa jelang pensiun.
Baca SelengkapnyaAhok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaTuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Baca SelengkapnyaWalaupun belum keluar dari PDIP, Jokowi dinilai sudah sangat erat dengan PSI.
Baca Selengkapnya