Politisi PDIP sebut kasus Setnov ibarat imam kentut saat salat
Merdeka.com - Politikus PDIP Tubagus Hasanuddin menganalogikan kasus dugaan pemalakan PT Freeport oleh Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) dengan kentut. Menurutnya, ketika seorang imam dalam salat berjamaah merasa najis, maka dengan kesadaran harus mengundurkan diri.
"Saya orang muslim, ketika saya sebagai imam, ketika saya kentut ya sudah saya mungkin akan ke belakang ambil air wudhu lah, biar salah satu dari depan itu maju untuk menjadi imam," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (27/11).
Namun menurut Hasanuddin, jika memang seseorang benar-benar merasa tak bersalah, dia harus membela diri.
-
Apa yang dikatakan Agus Rahardjo tentang Jokowi dan kasus Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang dituduh meminta KPK menghentikan kasus e-KTP Setya Novanto? Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal Jokowi telah meminta dirinya untuk menstop kasus e-KTP dengan terpidana Setya Novanto (Setnov).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang dituntut? Seorang pria Inggris dihukum hampir 20 tahun penjara karena menggunakan kecerdasan buatan untuk mengubah foto asli anak-anak menjadi gambar pelecehan seksual yang menjijikkan.
"Tidak semua harus pakai azas praduga tak bersalah soal kentut itu tadi, kentut itu soal kejantanan, soal perasaan. Saya sudah kentut, hati nurani saja. Pantaskah seseorang seperti saya menemui pengusaha, apa tugasnya. Debatable juga," terangnya.
Hasanuddin juga mengingatkan agar Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bekerja dengan serius dan berhati-hati. Sebab isu pencatutan nama Presiden Jokowi tersebut dipantau oleh publik.
"Tapi let see lah karena ini sudah berupa undang-undang dalam hal ini MKD, ya saya berharap siapapun termasuk dari fraksi saya, ya saya berharap ya lurus-lurus sajalah. Karena akan disorot oleh sekian juta mata rakyat dan akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sontak ungkapan Prabowo tersebut mendatangkan reaksi dari banyak pihak.
Baca SelengkapnyaMantan Ketua KPU Hasyim Asy'ari sempat menjadi khatib saat salat Iduladha di Simpang Lima Semarang, Jawa Tengah, Senin, 17 Juni lalu.
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaAtasi perasaan waswas saat salat akibat buang angin dengan mempelajari perbedaannya.
Baca SelengkapnyaPrabowo menceritakan kembali momen saat berdebat dengan Anies. Prabowo mengucapkan kata 'ndasmu etik'.
Baca SelengkapnyaWaketum PPP Arsul Sani angkat suara terkait Bacapres Ganjar Pranowo muncul di tayangan azan
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pernyataan Prabowo tersebut memperlihatkan sifat kekuasaan yang tidak memiliki etika dan moral.
Baca SelengkapnyaHasto juga mengaku ditertawai oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaHasto tak mau ambil pusing soal laporan yang mempermasalahkan wawancaranya.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memenuhi panggilan guna diperiksa sebagai saksi atas dugaan penyebaran hoax yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaHal ini terjadi dalam sidang perselisihan hasil pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (3/4).
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca Selengkapnya