Politisi PDIP soal kinerja menteri: 2019 kan ada presiden baru
Merdeka.com - Politikus PDIP Effendi Simbolon mendukung sikap kritis Menko Kemaritiman Rizal Ramli terhadap pemerintah. Bahkan menurut dia, Presiden Joko Widodo justru butuh menteri yang bergaya seperti Rizal ini.
Effendi justru mengkritik menteri-menteri di kabinet kerja Jokowi yang terlalu banyak konsep dan proyek pembangunan. Sementara dia menilai, proyek itu belum tentu terealisasi dengan baik.
"Boleh dia merencanakan proyek-proyek tapi jangan proyek-proyek yang tidak realistis," kata Effendi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/8).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa menteri Jokowi korupsi? Di mana para menteri yang terjerat korupsi adalah kader partai pendukung pemerintah.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
Effendi mencontohkan seperti pembangunan waduk disejumlah titik, menurut dia, ini proyek yang tidak realistis. "Ini kan banyak proyek-proyek yang tidak realitis seperti bangun sekian waduk, bangun sekian jalan tol ini kan tidak realitis," imbuhnya.
Effendi justru meminta agar para menteri fokus terhadap proyek yang realistis bersinggungan langsung dengan masyarakat. Sementera proyek tak realistis, kata dia, biar dipikirkan oleh presiden yang baru pada 2019.
"Nanti saja lah 2019 kan ada presiden baru, tidak mengharuskan semua program di Pemerintah Jokowi-JK," jelasnya.
Menurut Effendi, sejauh ini kabinet kerja tak memiliki peran optimal. Maka dari itu diperlukan pengawasan dan gebrakan.
"Sekarang begini 10 bulan kabinet Jokowi apakah ada positifnya? Kan tidak ada, makanya didorong untuk melakukan reshuffle. Masuknya Rizal Ramli kok kalian jadi musuhi (Rizal Ramli) walaupun dia satu, dari 34 menteri lainnya," terang dia.
Effendi mendukung penuh Rizal Ramli yang dianggapnya lebih baik dari 33 menteri lainnya. Dia yakin, Rizal benar-benar kerja, bukan hanya cari makan saja seperti menteri lainnya.
"Biarkan saja yang 33 menteri tidak benar, bisa saja dia hanya pragmatis saja cari makan saja, cari kerjaan saja buktinya saja penyerapan baru 10 persen - 15 persen alasannya tidak kondusif," tuturnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengancam bakal mencopot menteri yang kinerjanya buruk.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Anies Baswedan menilai Proyek Strategis Nasional (PSN) rentan titipan kanan-kiri. Dengan tegas Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil membantah
Baca SelengkapnyaWacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Effendi Simbolon mengatakan jika Prabowo Subianto layak menggantikan Joko Widodo. Padahal PDIP telah menjagokan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga mengatakan bahwa ada 42 PSN yang dinilai tidak akan selesai di tahun 2024 akan tetap dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, mengenai jumlah kementerian merupakan hak dari Presiden yang dalam posisi ini sebagai pimpinan kabinet.
Baca SelengkapnyaPrediksi Indef terkait masa depan IKN di era kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKecepatan Kementerian PUPR dalam mengakselerasi berbagai program pembangunan dapat terhambat.
Baca SelengkapnyaPutu Yoga mengungkapkan, anggapan terkait komposisi kabinet yang 'gemuk' tidak bisa menjadi patokan untuk penilaian.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dikabarkan menitipkan nama menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon berani berbeda sikap dengan PDIP yang mengusung pasangan Pramono Anung-Rano Karno, rival Ridwan Kamil-Suswono.
Baca SelengkapnyaEffendi berseberangan dengan PDIP di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya