Polling Roy Morgan: Prabowo-Hatta terus pepet Jokowi-JK
Merdeka.com - Lembaga Roy Morgan Research International melakukan polling terhadap elektabilitas pasangan capres dan cawapres 2014. Baik itu pasangan Jokowi - JK maupun Prabowo - Hatta.
"Kubu Prabowo - Hatta telah bekerja keras mengecilkan margin. Keadaan media di Indonesia kini sangat berbeda dengan zaman SBY memenangkan pemilu," kata Direktur Roy Morgan, Irawati Soekirman dalam konferensi persnya di Menara Jamsostek, Jakarta, Selasa (1/7).
Menurut Ira, hampir semua orang kini menonton televisi secara rutin dan Prabowo beserta cawapres Hatta Rajasa berhasil dengan baik pada acara debat. "Kini sembilan dari sepuluh calon pemilih mempunyai mobile phone atau HP. Bahkan satu dari tiga mempunyai smart phone. Satu kejadian saja dalam 7 hari ke depan, positif atau negatif bisa menggoyangkan timbangan," jelasnya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Bagaimana Prabowo dapatkan dukungan? “Kalo Projo, pasti akan mengarah ke Prabowo juga lambat laun,“ pungkasnya.
-
Bagaimana Prabowo mendapatkan dukungan dari Jokowi? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Kapan Prabowo mendapatkan dukungan Jokowi? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
Berikut hasil polling untuk capres dan cawapres 2014:
Jokowi-JK; 37 persen (Oktober 2013), 41 persen (November 2013), 38 persen (Desember 2013), 39 persen (Januari 2014), 40 persen (Februari 2014), 35 persen (1 Maret-14 Maret 2014), 45 persen (15 Maret-30 Maret 2014), 42 persen (Mei 2014), 52 persen (Juni 2014).
Prabowo-Hatta; 15 persen (Oktober 2013), 15 persen (November 2013), 14 persen (Desember 2013), 16 persen (Januari 2014), 17 persen (Februari 2014), 18 persen (1 Maret-14 Maret 2014), 15 persen (15 Maret-30 Maret 2014), 24 persen (Mei 2014), 48 persen (Juni 2014).
"Prabowo tampak jelas mendapat dukungan yang sebelumnya mendukung calon lain, jauh melebihi Jokowi. Walaupun Jokowi masih di depan, Prabowo bisa menang bila perpindahan pilihan ke Prabowo terus berlanjut di sisa waktu 9 Juli ini," terangnya.
Polling Morgan ini dilakukan pada bulan Juni 2014 dengan 3.117 calon pemilih di seluruh Indonesia, umur 17 tahun ke atas. Adapun metode yang digunakan adalah dengan wawancara tatap muka dilakukan di 34 provinsi seluruh Indonesia. Dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 0,8 persen. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Yusak, situasi Prabowo dalam menatap 2024 jauh berbeda dengan sebelumnya. Pada Pilpres 2019, Prabowo menghadapi banyak rintangan.
Baca SelengkapnyaPendukungnya Jokowi ini sudah mulai migrasi kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo mendapatkan dukungan sebesar 33,7 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mencatat tren elektabilitas Prabowo-Gibran yang mengalami kenaikan mencapai angka 41,1 persen pada November 2023
Baca SelengkapnyaPrabowo diasosiasikan sebagai bacapres yang paling direstui Jokowi.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo terekam terus menunjukkan tren peningkatan hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi
Baca SelengkapnyaAfri menjelaskan, dalam survei sebelumnya, elektabilitas Prabowo-Gibran di wilayah tersebut 45,4 persen. Kini naik menjadi 53,3 persen.
Baca SelengkapnyaDalam surveinya, LSI Denny JA mengungkap pemilih dari Partai Demokrat lebih banyak mendukung Prabowo.
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca Selengkapnya"Pak Prabowo sekarang yang lebih atas dari Pak Ganjar," kata Hendro Prasetyo.
Baca Selengkapnya