Popularitas Ahok masih di atas Dhani, Yusril hingga Risma
Merdeka.com - Lembaga media survei nasional (Median) memaparkan popularitas bakal calon gubernur dan partai politik dalam Pilgub DKI 2017. Survei dilakukan pada 20 April-4 Mei 2016 dengan sampel 500 responden diambil secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi kodya dan gender dengan margin of error kurang lebih 4,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan metode face to face interview.
Direktur Riset Median Sudarto menyebut ada 19 tokoh bakal cagub DKI yang disurvei popularitasnya. Hasilnya, Ahok masih jauh lebih populer dibanding calon-calon lainnya. Dengan kata lain, para penantang Ahok memiliki pekerjaan rumah besar meningkatkan popularitas untuk bisa bertarung melawan calon petahana gubernur DKI.
"Ahok dapat 91,0 persen, Ahmad Dhani 80,6 persen, Yusril Ihza dapat 76 persen, Ridwan Kamil 75 persen, Tri Risma 72,6 persen, Lulung 56 persen, Djarot Saifullah Hidayat 56 persen, Ganjar Pranowo 54 persen, Adhyaksa Dault 52 persen dan Sandiaga Uno 48,6 persen," kata Sudarto di Bumbu Desa, Jakarta, Jumat (13/5).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
Jika bakal calon gubernur disandingkan dengan partai politik, popularitas Ahok masih yang tertinggi. Partai politik tidak serta merta mengangkat popularitas calon.
"NasDem-Ahok 91 persen, PKB-Ahmad Dhani 80 persen, PPP-Lulung 56 persen, Gerindra dengan Yusril 76 persen, Ridwan Kamil 75 persen dan Sandiaga Uno 48 persen. PDIP dengan Risma 72 persen, Djarot 56 persen, Ganjar 54 persen dan Puti Guntur 32 persen. Kemudian PKS dengan Tri Wicaksana 38 persen, Nur Mahmudi 34 persen, Selamat Nurdin 28 persen dan M Idrus 12 persen. PAN-Suyoto 16 persen, Golkar 15 persen. Lainnya Adhyaksa 52 persen, Moeldoko 32 persen, Hasnaeni 13 persen dan Benny Mokalu 10 persen," kata dia.
Jika Pilgub DKI digelar dengan dua calon alias head to head, maka penantang Ahok yang kemungkinan bisa mengalahkannya adalah Yusril Ihza Mahendra dan Tri Rismaharani. Namun jika Pilgub DKI lebih dari dua pasangan, maka Ahok akan diuntungkan karena cukup mendominasi. "Dan sisa suara akan tersebar relatif merata pada para penantang Ahok dengan perolehan yang tidak begitu besar," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas tiga nama besar di Pilkada Jakarta saling berkejaran
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaPantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, PDIP membuka peluang Ahok dan Djarot maju Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan absennya Anies Baswedan di kampanye akbar Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca Selengkapnya