Popularitas tinggi tapi elektabilitas rendah bikin Pilgub DKI sengit
Merdeka.com - Jelang Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang para bakal calon Gubernur mulai meningkatkan sosialisasi serta saling bertukar pikiran. Hal ini pula yang dilakukan Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Menurut pengamat politik Eep Saefulloh Fatah hal ini wajar saja dilakukan. Eep menilai pertarungan untuk merebut kursi nomor satu di Jakarta sangat sengit. "Jakarta ini tempat yang atraktif bagi siapapun karena ini Ibu Kota Negara, pertarungan di sini sangat sengit dan tokoh-tokoh sangat penting," kata Eep di restoran bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, usai bertemu dengan Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno, Sabtu (12/3).
Dia mengatakan antara elektabilitas dan popularitas dalam pertarungan Pilgub di Jakarta hampir selalu tidak sama, berbeda dengan Pilgub di daerah. Dia mencontohkan saat Pemilihan Wali Kota Surabaya dan Bupati Banyuwangi tahun 2012 silam, kedua komposisi yang dimiliki oleh para calon seimbang baik dari elektabilitasnya atau popularitas.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Apa yang menjadi fokus debat pertama Pilgub Jakarta? Tiga pasangan calon akan berpartisipasi dalam debat ini, yaitu Ridwan Kamil-Suswono (nomor urut 1), Dharma Pongrekun-Kun Wardana (nomor urut 2), dan Pramono Anung-Rano Karno (nomor urut 3), dengan tema yang diangkat adalah sumber daya manusia dan transformasi Jakarta sebagai kota global.
-
Mengapa Pemilu penting bagi Indonesia? Tujuan pemilu sebenarnya bukan hanya sekadar untuk memilih wakil rakyat saja. Yang mana mereka akan mewakili aspirasi masyarakat di lembaga perwakilan.
Alasan itu yang menurut Eep pemilihan di daerah cukup 'tenang' berbeda dengan pemilihan di Jakarta. "Di Surabaya dan Banyuwangi incumbent punya popularitas tinggi dan elektabilitas yang sangat tinggi juga. Lampaui 70 persen dalam survei-survei, kalau itu kompetisi enggak begitu sengit. Cari lawan saja susah," tuturnya.
"Di Jakarta popularitas tinggi tapi elektabilitasnya enggak setinggi popularitasnya itu yang buat (persaingan Pilgub) begitu sengit," terangnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka disebut bakal meramaikan kontestasi Pilgub DKI
Baca SelengkapnyaPartai politik sudah mulai menjaring sejumlah tokoh yang dipertimbangkan diusung menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil-Suswono yang diusung koalisi gemuk, kemudian Pramono Anung dan Rano Karno calon dari PDIP.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaHerzaky mencontohkan bagaimana Prabowo Subianto mulanya elektabilitas selalu rendah.
Baca SelengkapnyaBawaslu DKI telah memetakan tiga kategori kerawanan yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Baca SelengkapnyaHasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaMenurut Ridwan Kamil, kondisi demokrasi di tanah air masih perlu diperbaiki
Baca Selengkapnya"Ini benar-benar memberikan kesimpulan yang sangat kuat, bahwa demokrasi mundur dan ini tidak boleh terjadi," kata Hamdan Zoelva.
Baca SelengkapnyaDitanya akan sedia berpasangan wakilnya Ahmad Luthfi, Kaesang tak menjawab lugas.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya